CHAPTER XI

280 14 0
                                    

San Pov

"Tanpa wooyoung aku merasa kesepian sekarang.Sekarang aku tau maksud wooyoung.Ia cemburu aku berpacaran dengan heojin"

"Tapikan wooyoung sudah merelakannya?tapi...aku takut dia tidak mengikhlaskannya"

Ketika aku mulai terbaring dikasur ku    tiba tiba saja aku merasa ada suatu benda yang aku duduki.Ketika aku beranjak dan melihat ternyata aku menduduki sebuah kertas yang aku tidak tau dari mana asalnya.

"Kertas apa ini?"

Saat aku membukanya ternyata itu sebuah surat.Aku mulai berperasaan tidak enak.Padahal aku belum membacanya.

Rasa penasaran dan perasaan tidak enakku bercampur aduk,membuatku gemetar tak karuan.Namun aku langsung saja membacanya dan....

"Hyung!Ayo kita bermain TOD lagi.Sepertinya seru!Truth or dare?ayoo hyung pilih....

Eh lupakan saja hyung!Lama kelamaan aku menjadi bosan dengan permainan itu.Lain kali saja ya.Aku lelah.Aku akan pergi dulu nanti aku pulang"

Apa ini?wooyoung kah yang menulis surat ini?Kapan ia menulisnya?Rasanya aku ingin menangis.

Aku rasa aku harus menyusul wooyoung.Aku tidak tahan jika harus menerima surat misterius seperti ini.

Ingin mati saja.

Aku menyimpan kertas itu bersamaan dengan kertas kemarin yang dokter berikan padaku.Aku menaruhnya didalam lemari kecil tempat aku menyimpan benda benda yang sudah tidak terpakai.

Aku menidurkan tubuhku.Menatap langit langit kamarku dan melamunkan yang aku tidak tau aku sedang melamunkan apa.

Lama kelamaan aku mengantuk dan tertidur dengan posisi sebelumnya.

Flashback

"Kemana saj-"

Wooyoung bertanya kepada San yang baru saja datang namun sial,San mengiraukannya.

Wooyoung hanya bisa melihat San dari kejauhan.Mungkin ini rasanya bermusuhan dengan sahabat yang begitu dekat.

Pukul 20:00

San keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi.Ia menggunakan kemeja merah wine dan celana katun hitam.

Ketika menuruni tangga san tidak melihat ada wooyoung diruang tv."sip.Aku bisa berangkat sekarang!"Batinnya

"Hyung?"

Wooyoung ingin mengajak san untuk kembali bermain TRUTH OR DARE namun wooyoung memutar balikkan ajakannya dan menanyakan hal lain kepada san.

"Mau ke-ah tidak usah bertanya padanya"Wooyoung yang melihat San menuruni tangga langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Apa mereka akan berkencan malam ini?Mengapa cepat sekali?Bahkan hubungan mereka terlihat sudah dekat.Ahh aku tak peduli!" Batin wooyoung

"Perutku lapar.Aku akan pergi keluar untuk membeli makanan.Agar perutku terisi"

Ketika wooyoung hendak pergi keluar,ia menghentikan langkahnya dan melihat ke arah kamar san

"Bagaimana jika sekarang nyawaku diambil hyung?Kau masih ingin seperti ini?tidak mau berbagi untukku?atau mengalah sekali pun?"

Entah apa yang membuatnya ingin menulis sepucuk surat untuk San.
Hanya kata kata yang tidak penting.

"Mungkin setelah membeli makanan aku akan pulang kerumah orangtuaku dan tidak akan bersamamu lagi hyung.."Ucap wooyoung pelan

Setelah selesai menulis surat.Ia menyelipkan kertas tersebut di bawah selimut milik san lalu pergi dari kamarnya.

"Semoga itu menarik perhatian mu hyung!Nanti kita main lagi.Tapi dengan tantangan yang berbeda"Ucapnya

Wooyoung langsung keluar dari rumah dan pergi ke toko makanan.

Ketika wooyoung akan menaiki taksi menuju rumah orangtuanya,ia teringat sesuatu.Ponselnya tertinggal dirumah san.Pada akhirnya ia kembali untuk mengambil ponselnya yang tertinggal.

"Apa san hyung sudah pulang?"

Hyung..?" Wooyoung menjatuhkan makanan yang ia bawa

Wooyoung tidak tau jika san membawa heojin datang kerumahnya.Ia melihat semuanya.Ia melihat San dan heojin yang sedang berciuman di sofa.

Sungguh hancur hati wooyoung.Ia melihat langsung kejadiannya.Bahkan tepat didepannya.

Wooyoung mundur dan pergi meninggalkan hyungnya bersama kekasihnya.Firasatnya mulai buruk.

Ketika ia menyebrang Tiba tiba sebuah mobil menghantamnya dan membuat wooyoung meninggal kala itu.

TRUTH OR DARE -Woosan- [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang