CHAPTER XVI

128 11 0
                                    

Aku membuka mataku perlahan dan meraba raba apa yang ada di sekitarku.Tembok serba putih dengan hiasan motif bunga pada tembok tersebut.Dan selimut putih bergaris biru yang menyelimutiku.

Ketika aku hendak bangkit dari tempat tidur ku aku baru menyadari bahwa lenganku memakai kapas infus.Aku kembali menatap sekeliling.Ternyata ini rumah sakit.Aku sedang dirawat sekarang.Aku pun mendonggakkan kepalaku dan menyenderkannya pada tembok.Aku memejamkan mataku dan mengingat kejadian itu.

Aku hampir mati.

Sejak kapan aku terbaring disini.Apa 1 tahun?atau bahkan 2tahun.Aku rasa aku diberi kesempatan untuk hidup karena ketika itu benda tajam benar benar menusukku dan rasa ngilu serta sakit yang luar biasa telah menyerangku.

Dan aku masih tidak bisa menyangka wooyoung yang melakukan itu semua.Sekejam itukah dia?aku benar benar tidak mengerti.

Tak lama seorang dokter memasuki ruanganku dan tersenyum padaku.
Dia seorang wanita yang cantik juga tinggi.Wanita itu menghampiriku dan bertanya padaku"kau sudah sadar?"

Aku tersenyum tipis dan mengalihkan pandanganku ke jendela."san.Nama yang bagus"Lanjutnya

Aku masih dalam pandangan menatap jendela.Aku menghiraukan dokter wanita itu.

Ketika aku sedang melamun tiba tiba saja dokter wanita itu membawa kursi roda dan mengajakku untuk berjalan jalan disekitar rumah sakit.
Ia memintaku untuk menaiki kursi roda.

Aku hanya terdiam dan mengikuti arahan dokter tersebut.Dokter itu membantuku untuk duduk di kursi roda dan akhirnya keluar dari ruang inapku.

Kami sudah berada di luar rumah sakit.Kini kami berkeliling di sekitar taman yang ada dirumah sakit itu.Dokter wanita yang bersamaku selalu mengajakku berbicara tapi aku enggan membuka mulutku.Rahangku sakit.

Kami berhenti disebuah kolam ikan.Dokter itu bercerita kepadaku bahwa ia pernah membawa kekasihnya kemari ketika kekasihnya hampir saja dibunuh.

"Aku yang merawatnya ketika sakit.Dan aku yang selalu mengajaknya kemari.Tempat ini sangat sejuk dan kami selalu melihat ikan ikan kecil yang ada dikolam ini"

"Sampai akhirnya ia meninggal karena ada orang yang menculiknya dari rumah sakit.Aku merasa aku tidak bisa menjaganya.
Aku tidak berguna"Ucap dokter itu panjang lebar

"Dan kasusnya pun sama sepertimu,ditusuk di bagian perut.Semoga saja kau tidak sama seperti dia"

Akupun membuka mulutku untuk berbicara pada dokter itu."mengapa kau berbicara seperti itu?"

Dokter itu menjawab"maafkan aku.Aku tidak bermaksud begitu"jawabnya

Aku terdiam.Aku teringat heojin.Aku merindukan heojin.aku takut kehilangan heojin.

"Kau punya pacar?"Tanya dokter itu

"Punya"jawabku singkat.Dokter itu kembali bicara"kau mirip seperti kekasihku.Benar benar seperti kekasihku"

Aku menoleh.Mengasa bisa dokter ini menyamakan aku dengan kekasihnya.Dia ingin aku menggantikan posisi kekasihnya? aku akan menolaknya hari itu juga.

"Namanya,ten"

"Aku tak peduli"Batinku

Karena bosan aku meminta dokter tersebut untuk membawaku ke tempat lain.







San Pov end

"San?"
Benar saja.Heojin datang menemui sam dirumah sakit.Heojin memeluk san dan menghiraukan dokter yang ada bersama san.

"Heojin?kau tau aku disini?"Tanya san

"Wooyoung memberi kabar padaku,kau dirawat disini.Dan,"

"Jongho yang menusuk perutmu?"Lanjut heojin,san terkejut dengan ucapan heojin.

San benar benar terkejut.Mengapa wooyoung memberi kabar bohong kepada heojin.Sudah jelas jelas wooyoung yang hampir membunuhnya.

"Kau tertipu.Itu wooyoung"Jawab san terus terang.

"Wooyoung? maksudmu?"Tanya heojin bingung

"Siapa yang mengatakan bahwa jongho yang menusuk perutku?"

"Kau percaya pada wooyoung?"

"Kau tak peduli aku?kau tak percaya padaku?"

"Seharusnya kau tidak mempercayainya"

Heojin mengerutkan dahinya.Apa maksud dari ucapan san.Heojin menjauhkan jaraknya dari san dan kembali bertanya pada san

"Maksudmu, wooyoung yang menusuk perutmu?"

"Kenapa kau menjauh? kau tak percaya?"San mengangkat alisnya dan tersenyum miring.

Heojin merasa tak percaya dan meninggalkan san disana.

San hanya menatap kosong dan dokter itupun membawa san kedalam ruang inap.



"Jongho!pergi dari sini!Sebelum aku melaporkan bahwa kau yang membunuh san!"

"Biarkan saja san.Sekarang kau harus lebih sering bersama ku.Dan aku akan merawatmu sampai sembuh"Ucap dokter itu sambil tersenyum.

Namun san malah curiga dengan kehadiran dokter itu sejak awal.
Mengapa dokter ini tidak terlihat seperti dokter dokter pada umumnya.San semakin hati hati dengan dokter wanita itu dan san akan selalu mengawasi setiap gerak gerik dokter itu.

TRUTH OR DARE -Woosan- [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang