Malioboro, Sate lontong and You

9 0 0
                                    

Sore itu di pinggiran Malioboro bersama senja yang menambah kesyahduan kota jogja tari sedang menikmati sate lontong seorang diri. Kebetulan 1 bulan ini kampus libur setalah UAS, sebagai anak rantau kebanyakan temen2 kos dan kampus pada pulang kampung etzzzzz tapi enggak buat tari dia memilih stay di kota Jogja meskipun sendiri it's okay kegiatannya tak pernah berhenti meskipun sendirian. Justru ini adalah kesempatan tari untuk mengunjungi tempat2 bersejarah di jogja. Ya memang jogja telah menebar cinta pada tari  sehingga dia susah keluar dari kota ramah dan nyaman ini. Sembari menikmati sate lontong yg diletakkan di sebelahnya, tari seperti menulis sesuatu di buku kecil dalam genggamanya. matanya berpandang jauuuuh pada senja indah kota ini, sepertinya dia sedang berimajinasi. Tak disangka ia tergaketkan oleh laki - laki berkulit sawo matang gagah sedang berlari dari arah kiri menuju ke dirinya sambil memanggil tari. Taripun berhenti dari aktivitasnya saat itu, suara yang tak asing baginya, ia berusaha keras mengingat laki2 itu tapi, apa daya otaknya sudah dipenuhi oleh imajinasi sampai lupa siapa laki laki itu.
Laki - laki gagah itu berdiri tepat di depan tari sambil tersenyum manis. Jantung tari berdegup sangat cepat kakinya kaku bak orang lumpuh bibirnya gemetar dan tak sanggup berkata - kata.

"masyaAlllah makin subhanallah aja lu sekarang, apa kabar nona manis?" kata si gagah pada tari sambil mengajaknya bersalaman..

Tari tetep saja terdiam seluruh tubuhnya dirasa kaku tak bisa digerakkan hanya jantungnya yang bergup kencang. Laki2 gagah itu kembali membuka obrolan "WOY DIEM AJA JAWAB NAPA !!!" gertakan laki-laki itu membuat tari ingat memorinya di masa SMA, dan siapa si laki-laki itu?.

*FLASHBACK ON*

pertama masuk SMA 23 Jakarta dan menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa) siswa baru disambut oleh kakak2 osis dengan mukanya yang sok jahat sok tegas sok cakep sok sok lah pokonya mah. Satu dari mereka ada yang menjadi favorit kaum hawa dia cakep, pinter, ketua tim basket dan kece. Siapa sih yang nggak suka ladies? Hehe ehh tapi tidak dengan tari dia lempeng2 aja. Hari kedua MOS tari terlambat karna jalanan jakarta macet dan ia bangun kesiangan kebetulan di gerbang di jaga oleh kakak osis yang pasang tampang sok sokan😪 "mampus nih gua mana mukanya killer2 semua" tiba2 hati tari bersuara. Dari semua yg jaga gerbang kak ria lah yg memberhentikan langkahnya (tari tau nama dia dari name tagnya si hehe)
"KENAPA TELAT???? BARU SEKOLAH 2 HARI UDAH TELAT MAU JADI APA KAMU??" dengan nada ngegas kak ria menanyai tari, ya gmn ya karna tari salah dia jawab dengan jujur "anu kak tadi bangun kesingan terus kejebak macet" okey permasalahan selesai kak ria memberi hukuman pada tari membersihkan halaman depan sekolah, tari menerima hukuman itu dengan ikhlas.

Hampir selesai tiba2 ada kakak osis yang katanya favorit perempuan2 mengahampiri tari..
"ehh lu anak yg telat itu ya?" katanya
"iya kak emang kenapa? Jawab tari ketus, tari emang gt kalo blm kenal.
"lu tau ga siapa gua? Gua nih osis yang paling di gandrungi wanita2 di sekolah ini loh... Hahaha btw lu manis juga" godanya yg membuat tari makin kesal
"(ya terus? Knp klo lu paling cakep begok? Gua aja gak peduli) maaf kak permisi tugas sy sudah selesai sy mau balik ke kelas !" ucap tari berpamitan.

"okelah sampai bertemu dikelas woyyy nnti lu juga bakal suka ama guaa" teriaknya pada tari.

Masa MOS telah selesai tari masuk di kelas 10 IPA2 di SMA ini tari punya sahabat baik namanya embun. Embun ini salah satu fans osis udik itu.
"ehh tar dari tadi kok kak juan mandingin km kek gt ya" kata embun
"(OHH JADI NAMANYA JUAN)" gumamku dalam hati
Hari berganti hari bulan berganti bulan  tiba2 keadaan membuat tari harus dekat dengan osis udik itu ya, si Juan karna tari dapat project dari sekolah untuk menulis buku bersama juan kebetulan mereka tuh satu hobby. Semakin mereka dekat ternyata juan tak semenyebalkan yang tari kira, mereka semakin lengket meskipun project telah tuntas. tapi..... Pagi itu setelah penerimaan rapot disekolah tari tak mendengar lagi kabar tentang juan, bahkan smpai masuk sekolah tari nggak  melihat lagi batang hidungnya. Tari kacau, sedih, brantakan 😭😭

*FLASHBACK OFF*

Sorry kalo absurd ya

Jadi, mau lanjutannya apa nggak nih my beloved readers?

Jangan lupa vote / komen ya :))

See you on next part

Tari & Juan Meet in JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang