Gampang kok buat beri suara tinggal tekan bintang dibawah ok
Kalo udah makasih ya😁"Ayukk!!!"
"Baiklah mana makanannya bawa kemari jangan curang loh..porsinya harus sama faham!"
"Yy dasar cowo pengatur!"
Ucap Sabia sembari pergi ke dapur dan menyediakan 2 mangkuk besar berisikan sifut disana.Sabia membawanya dan meletakkan dimeja dapur,tentu saja El sudah berada disana menyiapkan tanganya untuk menyuapi mulutnya dengan sifut sifut itu.Sabiapun segera duduk didepan El dan menyiapkan tangannya juga."Ok..kita mulai 1 2 startt!"Teriak El.
Terlihat tangan mereka yang tak bisa berenti mengelupaskan cangkang dan memakan isinya dengan terburu buru hingga..
"Uhukk..uhh..ahhkkk..sakitt"
Sabia tersedak dan memukul mukuli dadanya,El mencicil segera berdiri menghampiri Sabia mencoba membantu Sabia dengan memukul mukul punggungnya,tiba tiba Sabia memutahkan darah begitu banyak hingga tangannya penuh darah.
Sabia berlari kekamar mandi dan memuntahkan semua darahnya.
El yang mengikuti Sabia berenti diambang pintu nampak khawatir dengan keadaan Sabia.Sabia yang sudah berenti muntah segera mencuci tangan dan mukanya dan hendak kekamar."Aku istirahat dulu ya.. pertandingannya kita tunda lain hari!"Sabia berjalan keluar dengan menepuk pundak El lalu pergi ke kamarnya.El hanya bisa memandang Sabia yang berlalu pergi.
--""--
Pagi yang terik dengan seorang gadis yang masih terlelap pulas diranjang. Suara pintu terbuka membuat Sabia sedikit tersentak didalam tidurnya dan menutup tubuhnya dengan selimut rapat rapat hingga akhirnya ia tidur kembali,kemudian suara hentakan kaki dilantai membuat seorang Sabia kesal dan membuka selimut dengan mata yang masih layu.
"Berisik banget sihh!!"
Ucap Sabia dengan mengacak acak rambutnya.
"Saa bi aa!"Sabia merasa ada yang memanggilnya kemudian ia membuka mata dan melihat El berdiri dihadapannya.
"Ada apa kamu kekam..."
Gubraakk!!!Sabia mencicil terkejut karena El jatuh diatas tubuhnya.
"He..hei.. bangun kamu ngapain sih mabuk ya!"ucap Sabia sambil mencoba mendorong tubuh El.
El yang tengah mabuk itu malah naik keatas tubuh Sabia dengan menaruh kedua tangannya disamping Sabia untuk menyanggah tubuhnya.
"E..El apa yang sedang kamu lakukan!?"
"Saa..biaa kamu jangan luka lagi ya.. jangan berdarah darah lagi..aku ngga suka itu kamu kira itu lucu haa..!"
"I..iya baiklah cepat enyah dari atas tubuhku kamu bau miras"ucap Sabia dengan menutup hidungnya.
"Kenapa..kenapa sih ngga boleh kaya gini kamu takut sama aku emm..
kamukan ngga alergikan sama aku kan.."sembari menyingkirkan tangan Sabia yang menutup hidung dan menggenggamnya.
"Enyahlah..Elll ka.."Ucapan Sabia terputus ketika dia merasakan sebuah kelembutan menyentuh bibirnya.Ciuman pertama Sabia diambil oleh sang pemabuk dan si pengatur El.
Sabia terbelalak dan mencoba membebaskan diri dengan meronta namun tangannya yang sudah terkunci membuat dia tak bisa berkutik,El pun memeluk Sabia dengan masih tetap berciuman hingga akhirnya dia melepas ciumannya itu."Sabia!"El mendekati telinga Sabia dan...
"aku mencintaimu!"
Kemudian El tertidur diatas tubuh Sabia dan Sabia hanya terdiam dengan tatapan tak percayanya itu.
Sabia segera menyingkirkan El dari atas tubuhnya dan Sabia bangun dari ranjangnya menggelosor duduk dilantai.Sabia memegang bibirnya dengan tatapan mata yang masih mengatakan tak percaya,tiba tiba Sabia mengingat sesuatu dan segera mengecek kalungnya masih berada diwarna biru Sabia tak percaya padahal dia bersentuhan dengannya tadi.Sabia yang tak mau memikirkannya, segera beranjak kekamar mandi untuk mebersihkan badannya,setelah selesai Sabia segera memasak untuk sarapannya dan segera duduk untuk mengisi perut kosongnya."Pagi Sabia!"
Ucap El sembari menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal dengan mata yang masih layu.Sabia yang tersentak gaket tersedak dan segera meminum air putih,El yang melihatnya sangat khawatir dan segera menghampiri Sabia.
"Sabia kamu ngga papa?"
"Waaaa..."Sabia kaget dengan El yang sudah berada dibelakangnya ia terlihat mengedipkan mata kemudian merayap kedinding dan mengambil tas kerjanya.
"Anu..aku mau berangkat kerja dulu ya dah"
"Ekh..tunggu Sabia.."
El memandangi kepergian Sabia yang terbirit birit itu.
"Ada apa dengan dirinya?" Batin El.--"""--
"Huff..lega sekali!"
"Kenapa bos?"
"Hwaaa...."Sabia tersentak untuk kedua kalinya.
"Moka kau ini bikin kaget saja"
"Hehe sory...kamu mikirin apa sih,utang ya..jangan terlalu banyak berfikir nanti lekas tua"kekeh moka
"Emm..menurutmu orang mabuk itu bicara jujur atau tidak?!"
"Kenapa tanya gitu?"
"Akhh..aku hanya kepo saja"
"Emm..mungkin kalo orang stres ia bicara jujur tapi rata-rata kan orang mabuk bicaranya ngasal!"
"Owhh..begitu ya syukurlah!"
"Ada apa sih Sabia!"
"Kepoo..."
"Aisyy..kau ini!!"
"Haha..!!"Moka adalah temanku yang paling dekat denganku dialah yabg paling mengerti tentang kondisiku yang seperti ini.
Dahulu aku adalah anak yang ramah dan ceria semua teman dikelasku sangat akrab denganku aku digemari banyak laki-laki karena ramahnya diriku dan wajahku yang cantik seperti cina,akhirnya mereka menjulukiku sebagai seorang putri.
Hingga suatu hari aku mengalami hal yang buruk dikeluargaku ayahku ketahuan selingkuh oleh ibu dan ibu dipukuli hingga mati,ayah yang melihatku menyaksikan pembunuhan ibu.Membuat ayah membawaku kesebuah ruangan dan melakukan pelecehan padaku aku melawan dan membuat ayahku terluka ayahkupun masuk penjara,hari itu dimana peringatan hari kematian ibuku dimana seharunya aku mendapat pengertian lebih dari keluarga.
Keluarga ayahku malah membenci diriku dan mengusirku dengan trus mengatakan aku adalah aib kotor dan menjijikan semenjak itu yang peduli denganku hanyalah kakakku.
Kemudian perlahan kepribadianku berubah ketika didepan umum aku menjadi pendiam dan dingin kepada semua orang terutama laki-laki. Semenjak saat itu myshopobiaku muncul terhadap hal kotor atau laki-laki,hingga akhirnya aku dijuluki sebagai putri es.
Mokalah yang selalu disisiku saat disekolah dialah yang tak pergi walaupun aku dingin padanya hingga akhirnya sekarang aku menjadi lebih baik karenanya.---"---
Sabia berjalan keluar meninggalkan kantornya hendak menuju garasi mobil hingga akhirnya seseorang memanggilnya."Nona!"
Ia berlari menghampiri Sabia dan terlihat sedikit kelelahan.
"Maaf...tadi kunci mobil anda jatuh?"
"Owhh..terimakasih!"Sabia mengambil kunci dari tangannya dan meninggalkan orang itu,belum dia melangkah jauh dia mendengar suara kerumunan dibelakangnya dan Sabia hanya menoleh sekejap kemudian pergi kegarasi mobil dan mengendarai mobilnya pulang.
Saat diperjalanan pulang dimana hari sudah hampir petang,Sabia harus mengerem mendadak karena seseorang yang tiba-tiba berdiri didepan mobilnya.
Sabia terus mengamati seseorang yang berdiri hampir 5 menit lamanya,hingga akhirnya orang itu membuka slayer yang menutupi mulutnya dan membuka cindung jaketnya,Sabia yang melihat wajah itu gemetar ketakutan.-selesai-
Vote ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KEBERSIHAN atau KEBERSIHAN CINTA
Romance.Aku harus tinggal sendiri demi kenyamananku.Segala dilingkunganku harus terlihat bersih dan rapi untuk menjaga agar seseorang yang kuharapkan kembali dan memujiku yang sekarang ini.Sampai akhirnya aku sensitif bukan hanya tentang kebersihan tapi ju...