Pulang

1K 97 36
                                    

Daehwi berjalan lesu.

Kabar baiknya, dia muat masuk lewat jendela kemarin.

"WOEEEE." Hyungseob mukul bahunya pelan. Daehwi terkejut terheran-heran, dia natap sinis Hyungseob. Hyungseob ketawa canggung sambil angkat dua jarinya, "Peace." Katanya.

"Kok lesu banget?" Hyungseob nyenggol lengannya pelan.

"Apa gue berhenti aja ya jadi Dinda?" Tanyanya muram.

Hyungseob menganga terkejut, "HEH BENCONG!" Teriaknya nyaring, otomatis buat mereka berdua jadi pusat perhatian. Daehwi meringis, membungkuk berkali-kali untuk minta maaf.

"Santai aja sih, Seob." Katanya terus jalan ngedahuluin Hyungseob.

"Ini bulan ramadhan ya Dinda, kalo ngomong jangan sembarangan." Hyungseob menarik bahunya dramatis. Daehwi melotot. Hyungseob mundur selangkah.

"Kenapa sih?" Hyungseob nanya waktu langkahnya udah sejajar sama Daehwi.

"Lo tau ngga sih? Ini berat banget buat gue, masa kemarin gue masuk lewat jendela karena masih pake wig sama rok!?"

"Ya jalanin aja sih." Hyungseob mengendikan bahunya, jawabannya buat Daehwi berang seketika. Tangannya hampir jambak rambut mulus Hyungseob yang disalon tiga kali sehari itu.

"Hei gurlssss!" Suara Haechan nyadarin Daehwi dari niat jahat. Daehwi menatap Haechan dan Ten malas dan lanjutin langkahnya.

"Temen lo kenapa?" Haechan nanya ke Hyungseob yang lagi masang blush on.

"Katanya mau berhenti jadi Dinda." Jawab Hyungseob ngga peduli.

"SERIUSAN LO CONG!?" Ten dan Haechan langsung dekatin mukanya ke Hyungseob. Hyungseob natap mereka berdua dengan pandangan datar.

"Ya seriusan. Masa boongan." Dia nepis muka keduanya pelan.




******




"Daehwi, lo ngga bisa berhenti jadi Dinda!" Ten merengut, menatap Daehwi dengan tajam.

"Lo ga boleh lari dari dare lo dong!" Haechan menambahkan.

Daehwi menatap mereka bertiga malas. Dia rolling eyes.

"Dendam kita belum terbalaskan, lo ngga kasian sama sahabat lo?" Haechan majuin bibirnya.

Dan mereka bertiga puppy eyes didepan Daehwi.

Daehwi sedikit goyah.

"Nanti dibeliin sepatu gucci yang baru deh."

Daehwi makin goyah.

"Nanti dibeliin album AB6IX, S,I,X vers deh."

fix goyah ini mah.

"Deal."



*****







"Gue ngga pulang bareng kalian deh, gue mau ke perpus cari buku karena remed."


Gitu katanya tadi sama ketiga teman cabe-cabeannya.

Waktu udah keluar, hujan langsung turun. Daehwi nutup kepalanya pake tas, lari-lari kecil untuk nyampe halte.

Sepatunya basah, dia ngehentakin kakinya karena beberapa pasir nempel disana.

Suara klakson mengalihkan pandangannya. Dia menyipit, ngeliat mobil yang ngga familiar.



MAMPUS MOBIL JINYOUNG




Cowok itu nurunin kacanya. "Mau bareng?" Tanyanya.

Daehwi menahan nafas beberapa saat.



*****





"Rumah lo dimana?" Jinyoung bertanya setelah mereka udah jauh dari halte.

Daehwi gosokin dua tangannya yang kedinginan, Jinyoung melirik sekilas.

Tangannya matiin AC. Daehwi memerah karena perhatian sekecil itu. Sial.


"Itu lurus aja dari sini terus belok kanan." Jawabnya gugup.

"Keknya gue pernah ke daerah sini deh." Jinyoung memicingkan matanya, alisnya berkerut.

Daehwi membola, matanya hampir keluar.

"Gue berubah pikiran, rumah gue bukan disini!" Dia nahan lengan Jinyoung yang lagi di kemudi. Jinyoung melirik tajam, Daehwi langsung narik tangannya gugup.

"Maksud lo gimana sih?" Jinyoung bertanya kesal.

"Maksud gue...Gue mau ke rumah Ten dulu. Iya mau kerumah Ten dulu." Daehwi ngomong cepat, Jinyoung makin ngerutin alisnya.

"Rumah Ten itu lo lurus dari sini terus keluar jalan raya, lo belok kiri." Daehwi ngalihin pembicaraan, pura-pura fokus jelasin alamat Ten.



Jinyoung mendengus.





*****




"Makasih ya, pak ketos." Daehwi menunduk, ngomong sama Jinyoung yang cuma ngasih dia senyum.

"Lo mungkin mau ditungguin?"

"HAH!?"

Daehwi terkejut. "Engga engga, gue bisa dianter Ten pulang. Gue masuk duluan ya." Daehwi ngelambain tangannya pelan, bermaksud nyuruh Jinyoung cepat pulang.

Jinyoung ketawa, dia klason sekali ke Daehwi dibalas lambaian tangan dan mobilnya udah pergi jauh.














Dari kaca spion dia ngeliat Daehwi yang ngomong sama Ten.


Padahal dia udah nunggu anak itu pulang daritadi, tapi bukannya pulang dia malah mau diantar kerumah Ten.


Jinyoung senyum misterius. Mungkin lain kali aja.





























Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crossdressing; Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang