Jiyeon POV
Aku menyembunyikan kepalaku dilipatan tangan di atas meja belajarku. Kuacak rambutku asal membuatnya berantakan. Sudah sejak 20 menit lalu suara berisik gitar dan drum dari kamar sebelah mengganggu waktu belajarku.
'aaaarrrrrgggh' geramku kesal. Akhirnya kuputuskan beranjak dari kamarku yang nyaman, meninggalkan semua bukuku yang masih berserakan dan berjalan menuju kamar sebelah. Kuhentakkan kakiku kasar lalu setelah sampai di depan pintunya kubanting pintu itu dengan penuh emosi
'yah park chanyeeeooooool' teriakku marah sembari menunjuk namja yang sedang memegang gitar ditangannya itu. Dia menatapku kaget dan...aneh.
'sudah kubilang jangan berisik, aku sedang dalam masa ujian sekolaaaah' teriakku lagi membuatnya tersenyum kecut
'ehehe mian mian dongsaengku sayang, oppa akan lebih pelan' dia memberikan cengiran kuda
'Jiyeon-ah annyeong' aku menoleh pada namja di sebelah chanyeol oppa
'minho oppa juga sama saja, berisik' gerutuku masih kesal
'aigoo kau ini galak sekali' kata minho oppa sembari berjalan pelan menghampiriku
'kau makin cantik kalau marah' dia mencolek pipiku pelan membuatku memutar mata malas
'awas kalau kau berisik lagi' aku mengangkat tinjuku kepada chanyeol oppa, kulihat dia mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Saat hendak berbalik aku baru menyadari dalam ruangan yang sangat berantakan itu ada satu orang lagi yang juga sedang memegang gitar, duduk manis di atas kasur chanyeol oppa.
'annyeonghaseyo' aku membungkukkan tubuh 90 derajat memberikan salam, lalu setelah itu aku segera pergi kembali ke kamarku
******
'jiyeonie makan malam duluuuu' kudengar teriakan merdu eomma dari lantai bawah. Kuletakkan pulpen yang sedang kupegang lalu segera kelusr kamar. Bersamaan dengan itu pintu kamar sebelah juga terbuka, namja yang aku tidak kenal siapa keluar dari sana.
'annyeonghaseyo' spontan aku membungkuk memberikan salam yang dibalas senyum kikuk dari namja itu. Lalu dengan canggung aku segera berjalan di depannya menuju ruang makan
'Suuuuiiiit' minho oppa bersiul dari tempat duduknya saat melihatku membuat chanyeol oppa dan eomma serta appa ikut memandang ke arahku
'eo, kalian terlihat serasi' mwo? Aku menoleh ke belakang. Ada namja tadi berjalan tepat di belakangku
'kalian seperti pasangan yang dibuat khusus di surga' tambah minho oppa dengan nada menggoda
'kalau yang ini oppa akan merestuimu' sambung chanyeol oppa lagi dengan nada yang sama
'geutji eomma?' eomma mengangguk dengan senyum malu-malu. Aku berjalan cepat duduk di sebelah antara eomma dan minho oppa. Dan tebak, namja itu duduk tepat di depanku membuatku salah tingkah
'jadi kau akhirnya mendaftar kemana?' minho oppa membuka obrolan
'ke universitas hankook' jawabku singkat karena sedang mengunyah
'dia mendaftar di jurusan yang sama dengan chanyeol' tambah eomma sambil menaruh sepotong daging di mangkok nasiku
'sayang sekali aku akan jarang bertemu denganmu. Padahal aku ingin melihat jiyeonie dalam pakaian kuliahnya, pasti seksi' minho oppa mengerling genit padaku
'plak' aku menepuk lengannya cukup keras membuatnya meringis mengusap lengannya
'mulutmu' appa menunjuk sumpitnya ke arah minho oppa membuatnya mengangkat kedua tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Day
FanfictionDia tampan, tubuhnya bagus, pintar. Yah cukup alasanku untuk menyukainya, dan.mendapat saingan yang banyak. Dia baik padaku, mungkin karena dia teman oppaku. Aku suka padanya, apakah dia suka padaku?