'Tok tok tok' ketukan di pintu kamar chanyeol membuatku dan chanyeol menoleh ke arah pintu. Tak lama pintu terbuka sedikit, kepala jiyeon menyeruak masuk
'oppaaa' panggilnya manja pada chanyeol yang sedang berkutat dengan laptopnya
'mwo?' balas chanyeol ketus membuat jiyeon sedikit merengut
'oppaaaaaaa' jiyeon masuk dengan tangan di belakang badannya
'oppaku yang paling tampan sedunia' jiyeon mendekat ke meja chanyeol lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan chanyeol yang memang sedang duduk di lantai
'mwoya, kau membuatku takut' aku terkekeh geli melihat interaksi kakak beradik ini
'igeo...ajari aku' jiyeon memasang wajah memelasnya, menyodorkan buku tebal di deoan chanyeol. Chanyeol memperhatikan buku itu lalu mengernyit
'kau tau bukan kapasitas otakku dan otakmu itu hampir sama' jiyeon mendengus sebal
'tapi kau sudah mempelajarinya lebih dulu' rengek jiyeon
'kau mau belajar dengan benar?' jiyeon mengangguk dengan tatapan berbinar
'itu' chanyeol menunjuk ke arahku, tatapan jiyeon mengikuti arah telunjuk chanyeol
'minta ajari dia, myungsoo paling pandai soal ini' chanyeol mendorong tubuh jiyeon membuatnya terduduk di lantai
'jinjja?' jiyeon memandangku, aku hanya menghardikkan bahu
'oppaaaaa' dia merengek manja sambil berjalan pelan ke arahku
'yaaaah berhenti dengan nada menjijikkan itu' chanyeol melempar bantal dan mengenai kepala belakang jiyeon membuat jiyeon membalas dengan menendang bantal itu dan mendarat tepat di wajah chanyeol
'yaaaaaah' teriakku menghentikan pertengkaran mereka
'lagipula sejak kapan kau memanggil myungsoo dwngan oppa' gerutu chanyeol tak diacuhkan oleh jiyeon
'seonsaengnim, tolong ajari aku ini' jiyeon sudah duduk bersila di depanku, bukunya diletakkan di atas kasur di hadapanku
'yang mana?' aku menelungkup lalu mendekat ke arahnya. Jiyeon menunjuk satu halaman penuh, aku menjelaskan dengan bahasa yang gampang dimengertinya. Selama aku bicara jiyeon terus mengangguk mengerti
'mengerti?' tanyaku diakhir kalimat, dia tersenyum
'wuuuah oppa daebak, harusnya oppa saja yang jadi dosenku' katanya dengan mata berbinar
'kalau ada yang belum mengerti tanyakan saja' dia mengangguk
'yes sir' katanya membentuk gestur hormat, kuacak rambutnya kasar membuatnya terkekeh geli
'jiyeonieeeee' teriakan ahjumma dari bawah sana
'neeeee' balas jiyeon berteriak
'ada temanmuuuu' teriak ahjumma lagi
'teman?' gumam jiyeon lalu melihat jam di tangannya
'semalam ini?' gumamanya lagi, yah sekarang sudah pukul 9 malam. Cukup malam untuk kedatangan seorang teman
'neeee sebentar' jiyeon segera membereska peralatan tulisnya yang berserakan
'gonawoyo oppa, oppa cwigo' jiyeon mengacungkan jempolnya padaku lalu segera berlari keluar
'chanyeol-ah' teriakku yang diabaikan
'park chanyeol' teriakku lagi yang hanya dibalas gumaman
'plak' kulemparkan salah satu bantal di dekatku membuatnya kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Day
FanfictionDia tampan, tubuhnya bagus, pintar. Yah cukup alasanku untuk menyukainya, dan.mendapat saingan yang banyak. Dia baik padaku, mungkin karena dia teman oppaku. Aku suka padanya, apakah dia suka padaku?