02

8.1K 264 51
                                    

Mendengar itu, Sasuke bengong. "Kenapa harus cewe?" herannya.

Naruto langsung terdiam, mamanya juga tidak bilang kalau yang datang ini cewe. Dia menghela nafas, "Ya sudahlah, lupakan." dia berjalan meninggalkan Sasuke, berjalan lemas.

"Heh? Kamu mau kemana?" tanya Sasuke tidak suka, yakali dia dibiarkan disini. "Kamarku dimana?"

Mood Naruto dalam keadaan buruk. 'lancang.'batinnya. "Sini ikuti aku." dia menutupi wajah suram dengan senyum palsu diwajahnya.

Sedangkan Sasuke selalu bermuka dingin seperti biasa.

"Kak Sasuke, aku ikut ya!" seru Konohamaru, mengekor dibelakang Sasuke.

"Hn."

Naruto menunjukkan kamar seperti biasa, sebagaimana perilakunya terhadap tamu. Tanpa dia sadari, bocah Uchiha didepannya inilah yang merupakan orang yang akan dia beri pelajaran.

.
.
.

Hari sudah menjelang malam, Naruto masih asyik dengan film action di tv. Sampai handphone nya berdering.  Ini adalah pesan dari Hinata.

'Naruto-kun, malam ini jadi nonton kan?'- Hinata.

'iya bentar, aku mandi dulu. Kalau aku dah berangkat, aku kasih tau.' -Naruto.

Naruto beranjak lalu mematikan tv nya. 'kira-kira apa yang dilakukan anak itu ya?' batin Naruto, dia memikirkan Sasuke. Sambil berjalan ke depan kamar Sasuke, namun tidak ada suara disana. 'dia pergi keluar?' . Lalu dia berjalan melewati dapur dan melihat pemuda ramping yang hanya menggunakan handuk di pinggangnya. Apalagi dia berjongkok sambil menata isi kulkas.

"Kamu ngapain?" tanya Naruto.

Sasuke berdiri dan berbalik ke arah Naruto. "Menata kulkasmu, aku juga menambahkan beberapa bahan makanan." sahutnya enteng.

Sementara Naruto malah melamun menatap tubuh putih bersih Sasuke, tak lupa nipple yang berwarna pink itu. Kelihatan sangat manis.

"Oi! Apa yang kamu lihat?!" bentak Sasuke, alisnya bertaut.

Naruto jadi salah tingkah. "Eh! Anu itu...e aku mau mandi. Dadah." dia berjalan cepat meninggalkan Sasuke. 'baka! Apa yang terjadi denganku! Aku terlalu lurus untuk ini. Ini pasti hanya kesalahan.' pikirnya.
.
.
.
Naruto keluar dari kamar mandi dan menemukan Sasuke di dapur untuk kedua kalinya. Namun kali ini, dia sudah berpakaian. "Kamu mau makan apa malam ini?" tanya Sasuke, ketika matanya melihat Naruto melintas.

Naruto berhenti, dan menengok dari sisi pintu. "Aku makan diluar dengan pacarku, kamu bisa masak apa saja yang kamu mau." kata Naruto, dia sedikit terbiasa dengan orang ini. Pemuda yang dingin namun jauh dilubuk hatinya, dia adalah orang yang peduli dan tahu terima kasih.

"Baiklah, aku akan memasak untukku. Tidak keberatan aku meminjam alat masakmu?" -Sasuke.

"Jangan sungkan, anggap rumah sendiri." ujar Naruto, dia pergi ke kamar. Satu catatan lagi tentang Sasuke, dia pemuda yang tahu tata krama.
.
.
.
Naruto dan Hinata keluar dari bioskop, kelihatannya mereka telah selesai nonton. "Naruto-kun! Mari makan!" ajak Hinata.

"Boleh, ada kedai sushi yang enak disekitar sini. Mau makan sushi?" tawar Naruto, lalu menyerahkan helm kepada Hinata.

Hinata menerimanya, lalu tersenyum,  "Hi! Aku suka sushi!"

Tsukidayo, My Onyx!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang