Taeyang's POV
"Licie makasih bukunya, nih aku sudah selesai menyalin," ucapku ramah.
"sama sama Oppa, eh... Ke kantin yuk," aku mengangguk.
"AKU IKUT!!!" Jun berdiri dan berreriak.
"Jun katanya mau makan sama kita," Minhyuk menunjuk dirinya dan Sooya.
"gak jadi, bisa bisa aku jadi pengganggu doang," ucapnya kasar.
"kalo sama mereka, emang gak ngeganggu Taelice kita," yup Minhyuk sudah membuat nama ship untuk kami.
"jangan.pernah.bicarakan mereka sebagai sesuatu yang lebih dari teman, dengar aku hyuk," Minhyuk mengangguk.
"tapi Minhyuk Oppa benar, bukankah kau akan mengganggu kami Jun?" *Alice apa yang baru saja kau katakan*
"kalian? Memangnya punya hubungan lebih dari teman?" Jun menatapku dengan amarah.
Alice mengangguk, "ya, jadi jauhi aku Jun aku sudah jadi milik Tae Oppa."
"brengsek kau Taeyang!!! Bukankah sudah sepakat tadi," Jun marah dan segera berdiri dan menyambar tangan Minhyuk lalu membawanya pergi.
"see you baby," Minhyuk melambaikan tangannya pada Sooya sebelum ia meninggalkan kelas.
Sooya langsung mengerti maksud Minhyuk tadi, dan hanya balas melambaikan tangan.
"ada yang mau Tae Oppa katakan padaku kan?" aku menggandengnya keluar setelah ia mengangguk.
.
.
.
.
.DI TEATER SEKOLAH
"jadi, apa yang kalian bicarakan di mobil hmm... Ceritalah," aku menepuk bangku kosong di sebelahku.
Taeyang duduk dan mulai bercerita.
Jun's POV
FLASHBACK"hubungan kalian, cerita sekarang," hatiku bagai tertusuk pedang saat kulihat Alice tertidur di bahu Taeyang.
"hmm... Bicara padaku?" ia bertanya dengan bodohnya.
"kau pikir, oh tentu tidak AKU BICARA PADA KUCING DI PINGGIR JALAN ITU," aku betteriak dengan kesal.
"bukan apa apa, kami bahkan baru bertemu 3 hari lalu ingat," ia menjawab dengan tenang.
"lalu kena-"
"aku sudah menganggap dia adikku sendiri, dan kurasa ia memganggapku kakaku jika kau melihat sikapnya padaku," ia memotong perkataanku dan langsung mengerti apa yang ingin kukatakan.
"oh begitu, baiklah kalau begitu jauhi dia,"
"gak bisa, kami akan bersama sampai disbaned nanti, dan menjauhinya akan mustahil,"
"aku menyayanginya, melihatnya bersamamu menyakitiku, aku gak suka."
"menjauhinya akan mustahil Jun, apa yang kau harapkan," Tae menahan teriakannya saat ingat kalau Alice sedang tidur.
"Huft, sekarang dia menyukaimu Tae dan aku sudah 8 bulan mencintainya," aku menghembuskan nafas.
"aku janji hubungan kami gak akan lebih dari itu, dan lagi aku punya kekasih," ia berkata dengan santainya.
"e-eh kau punya kekasih, lalu kenapa dekat dekat dengan Alice."
"kami takkan jadi lebih dari sahabat, saling menganggap kakak adik mugkin tapi gak akan lebih,"
YOU ARE READING
A New Start
Romance"aku mencintaimu Kim Alice," air mata mengalir di wajahnya. . . . "apakah benar kau mencintaiku? Kalau iya HENTIKAN!!! Jangan pernah mencintai siapapun selain dirimu," *Mama Papa, cinta membunuh kalian. Tak akan kubiarkan membunuh yang lainnya*