"Benci akan keadaan ini, rasa sakit terus menyerang, namun benci mulai berubah jadi cinta saat dia datang"
Halooo nama aku Wina, seorang pasien yang masih setia bertahan di rumah sakit, tempat yang pasalnya banyak di benci orang.
Keseharian yang aku rasakan di rumah sakit cukup membosankan, bahkan sangat membosankan.
Sebenarnya aku sudah tidak ingin terus di tempat yang di sebut Rumah Sakit ini, baunya anehh. Namun apa boleh buat, aku bisa bertahan hidup sampai sekarang ya di tempat ini RUMAH SAKIT..
Tapi pandanganku berubah saat ada satu Dokter yang di tugaskan khusus untuk mengurus penyakit yang kuderita, dokter bernama Kelvin mampu merubah pandanganku akan penyakitku. Aku nyatakan aku suka Dokter Kelvin. bukan, bukan hanya suka tapi Cinta.
Cinta pada pandangan pertama ternyata memang ada, karna awal bertemu dengan Dokter Kelvin rasanya aneh. Dan sekarang Sudah satu minggu Dokter Kelvin yang merawat dan terus mengontrol keadaanku. Hmmm aku cukup akrab bahkan sangat akrab, sebenarnya aku yang mulai dan terus mendekatkan diri sampai sampai rasanya Dokter Kelvin risih. Tapi bagaimana lagi, Dokter Kelvin sangat sangat pendiam, jadi jiwa tidak bisa diamku seakan berontak dan sebiasa mungkin mendekatkan diri pada Dokter Kelvin bahkan sekarang aku punya panggilan khusus yaitu Dokie bukan doggie ya apalagi Daki bukan guys bukan.
Aku bersikap seperti itu pada Dokter Kelvin ya karna aku tidak punya teman, aku bosan yang ada di ruangan hanya Ayah, Bunda dan Aku. Walau kadang ada beberapa suster yang datang dan Dokter Kelvin..
Saat sedang menghayal bebas di dalam fikiranku tiba tiba Dokter Kelvin datang
"Pagi, kita periksa keadaan dan kesetabilan tubuh kamu dulu ya"Aku hanya bisa tersenyum melihat betapa tampannya dokter Kelvin.
"Ohh Dokie, kirain siapa hehe. Boleh boleh periksa aja dokie" ucapku yang terus memeprhatiakan ketampanan dokter KelvinSembari dokter Kelvin memeriksa, seperti yang sering aku lakukan pada dokter Kelvin yaitu Banyak bertanya..
"Dokie, nanti Wina boleh jalan jalan keluar ngga sih dok?? Wina bosen" tanyaku sembari memasang wajah bosan
"Setabilkan dulu keadaan kamu dan tinggkatkan terus kesehatan kamu, baru kami pihak rumah sakit bisa mengijinkan" jawabnya yang masih fokus memeriksa detak jantungku.
"Huhhh, jawabanya gitu mulu" jawabku sembari memajukan bibirku
"Sudah selesai, kamu boleh istirahat"
"Dokie ayo dong Wina pengen keluar Rumah sakit Dokie" rengekku pada dokter Kelvin, tapi dokter Kelvin berlalu begitu saja tanpa menjawab.
Huhhh dasar dokter Kelvin, begitulah drama jika aku sudah merengek pada doter kelvin, pasti ujung ujungnya di tinggal brgitu saja.
Oke jika hari ini tidak di ijinkan keluar oleh dokter kelvin, maka hari ini aku Wina memutuskan untuk Kabur, oke sidang di tutup.. tok. Tok. Tok.. kabur adalah hal paling ekstrim sih, cuman apa boleh buat, aku sangat bosan terus berbaring di ranjang.
Setelah dengan sangat hati hati, akhirnya aku bisa keluar dari tempat itu, dengan selamat.. karna berhubung bunda dan ayah sedang pergi sebentar katanya.
Infusan yang sudah di lepaskan begitu saja, baju juga sudah di ganti.
Menikmati dunia luar setelah kurang lebih 7 bulan ini di kurung dalam ruangan yang ahhh membuatku stres rasanya, udara di luar bahkan sangat segar dengan pemandangan yang cukup indahh.
Setelah beberapalama berjalan sapailah kakiku di tempat cafe kecil untuk membeli minum. Namun sial, keberuntungan sedang tidak berpihak padaku. Dan di cafe itu tanpa sengaja bertemu dengan dokter Kelvin, dan tentu saja aku langsung di hampiri dokter Kelvin.
"Wina!" Teriaknya
"Iya dokie hehe" jawabku dengan senyum yang di buat buat
"Kamu sedang apa di sini?, bukanya saya sudah bilang kamu harus istirahat"
"Wina bosen Dokie, BOSEN" jawabku dengan penuh penekanan pada kata Bosen
"Tapi kamu itu, harus sadar kesehatan kamu Wina, atau mau saya laporkan pada kedua orang tua kamu?"
"Ihhhh ya jangan dong dokie, nanti Wina di marahin huhh.. dasar aduan" kesalku pada dokter Kelvin
Pas lagi asik debat tiba tiba, mba tukang kasir malah ngusir katanya Wina sama Dokter Kelvin ngalagin orang yang mau bayar. Kan nambah kesel.
"Yaudah ayo ikut saya" perintah dokter kelvin
"Kemana?"
"Ayo"
Sampalah di tempat duduk pinggir jalan.
"Mau apa?"
"Mau laporin ke orang orangtua kamu"
"Jangan dong Dokie, plis.. nanti Wina janji ngga akan kabur kabur lagi dehh" dengan lemas
"Oke janji, tapi kalo nanti orang tua kamu tau, gimana wina??"
"Ya gakpapa sih, nanti wina tinggal minta maaf dehh hehe"
"Terserah kamu, oke untuk kali ini saya tidak akan beritahu orangtua kamu"
"Bagusss.. ai lope yu Dokie"
"Oke, ayo kita pulang"
"Kerumah Dokie?"
"Kerumah Sakitlah Wina"
"Huhhh, ayolah.. ehh tapi Dokie pacaran aja yu sama Wina"
"Hah...."
"Oke diemnya Dokie selama 5 detik tadi berarti jawabanya IYA, yeahh hari ini kita pacaran Dokie, anggap aja ini kencan pertama kita oke"
"Apaan sih.."
"Apa apa Dokie cinta sama Wina, ohh wina juga sayang kok sama Dokie" jawabku yang tentu saja tidak sesuai dengan pertanyaan dokter Kelvin
"Aneh kamu, udah ayo kerumah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Sakit
Ficțiune adolescențikalian tau Aku sangat ingin melihat dunia lebih lama seperti yang kalian lakukan.. haha tapi aku selalu punya rasa takut setiap waktunya, karna rasanya waktu hidupku seperti di ujung jurang yang kapan saja bisa terjatuh. begitupula dengan kematiank...