"Daddy..."
"Daddy..."
Hera sedang mencoba mengalihkan perhatian Sehun yang dari tadi hanya fokus ke laptop nya agar memperhatika Hera.
"Huh..." Hera menghentakan kakinya kasar.
Hera berdiri dari duduknya lalu berjalan cepat keluar dari ruangan Sehun. Sehun yang menyadarinya, segera berteriak memanggil Hera namun tidak direspon.
Hera berlari masuk kedalam lift lalu turun ke lantai satu. Sehun segera menelfon staff nya yang berada di bawah agar mencegah Hera untuk keluar.
Hera sampai dilantai bawah, baru saja dia ingin keluar dari kantor Sehun. Ada beberapa satpam yang mencegahnya. Hera terus memberontak.
Tak lama, Sehun datang dan segera menggendong Hera ala bridal.
Sehun menggendong Hera keluar dari kantornya dan membawa masuk Hera kedalam mobilnya, yang memang sudah Sehun minta kepada sopirnya untuk menyiapkannya.
Sehun duduk di kursi pengemudi lalu segera mengunci pintu mobilnya. Sehun melajukan mobil nya dengan kecepatan di atas rata - rata. Itu cukup membuat Hera takut.
"D-dad pelan ..."
"D-daddy Hera takut..hiks" Hera mulai menangis, tapi Sehun tetap tidak menurunkan kecepatan mobilnya.
"Hiks...dad..please...pelan"
-0-
Sehun dan Hera sampai di Villa milik Sehun. Sehun turun dari mobil nya terlebih dahulu lalu membukakan pintu Hera dan menggendongnya ala bridal (lagi).
Sehun membawa Hera masuk kedalam Villa nya. Sehun menggendong Hera ke kamar khusu milik Sehun. Yang tidak pernah dimasuki siapapun kecuali Sehun.
"Daddy tidak akan berhenti membuat mu mendesah untuk malam ini sayang"
TBC.