Jealousy Boyfriend (1)

1K 42 24
                                    

Harap maklum ak bikin ini pas lg gabut hahaa

"Nico-ya kau yakin tidak ingin pulang bersamaku??" tanya pria berjenggot tipis kepada seorang wanita tinggi semampai di depannya yang sedang merapikan buku-bukunya ke dalam tasnya.

Wanita itu menolak halus sembari tersenyum "kau tau alasannya kan Law"

Pria bernama Law itu memutar bola matanya jengah dengan jawaban yang dia dengar.

"kita tetanggaan, tidak mungkin kan dia marah" paksa Law mencoba berbagai macam cara untuk membujuk wanita itu.

Robin mensejajarkan posisinya menatap Law "fufufu aku harap kau tidak membuatku dalam masalah, aku tidak mau membuat dia marah" jawab Robin masih tersenyum.

Pria itu memasang wajah kesal "kenapa kau harus dengan dia sih!!!" gerutunya mengikuti langkah Robin yang keluar dari kelasnya.

Manik hitam Law menangkap sosok pemuda di depan kampus Robin bersandar di dinding pintu dengan wajah tidak ramahnya.

"aku tidak mengerti kenapa kau bisa bertahan dengan pemuda bertemperamen tinggi dan angkuh seperti dia Nico-ya!!" dengus Law menunjuk pemuda bersurai hijau dengan dagunya.

"ara!! Jangan selalu memojokkan dia didepanku Law.." tegur Robin meski dengan senyum yang selalu terpatri di bibirnya tapi Law mengerti kalau Robin terlihat kesal dengan apa yang dia ucapkan barusan.

Law hanya menghela nafas kecewa "cium aku!" ucapnya mendadak berhasil membuat Robin terbelalak kaget tapi sedetik kemudian ia tertawa pelan "jangan membuat hubungan kita semakin rumit Law"

"cih!! Aku serius!!" omelnya.

Robin tersenyum dengan Law yang sebenarnya adalah tetangganya sejak kecil dan teman baiknya sampai sekarang.

Tangan halus Robin menepuk-nepuk pelan pipinya sebelum pergi mendekati pemuda bersurai hijau yang terlihat menguap beberapa kali menunggu dirinya.

"ah sial!!!" gerutunya bertahan di posisinya menatap tajam Robin yang menggenggam erat tangan pemuda itu yang terlihat tersipu meski dengan wajah galaknya.

"mau apa lagi dia!!!" tanya pemuda itu sesaat mereka berada di parkiran motor.

"kenapa kau memegang wajahnya!!!"

"kenapa dia selalu ada didekatmu!!!!"

"apa maunya sih!!!"

"aku tidak suka dia ada disini!!!"

"apa maksudnya dia selalu mengikutimu!!! Bukankah kampusnya tidak disini!!!"

"mendokus-!!" ucapan pemuda itu terpotong mendadak dan tubuhnya menjadi kaku seketika. Wajahnya memerah.

"kau terlalu banyak bicara Zoro-kun" ucap Robin, suaranya terdengar menggoda disaat menatap reaksi Zoro sesaat setelah ia cium di pipinya.

"damn woman!!! Berhentilah me...me..menciumku secara tiba-tiba!!" bentaknya salah tingkah terlihat dari gesture tubuhnya yang terlihat panik.

"fufufu jadi Zoro-kun, aku harus bilang padamu terlebih dahulu kalau aku ingin menciummu..?" tanya Robin gemas, wanita bersurai hitam itu memang suka melihat pemuda itu yang panik atau grogi disaat ia melakukan kontak fisik dengannya.

Zoro yang mendapat pertanyaan diluar dari dugaannya otomatis gugup, ia tidak bisa mengendalikan jantungnya yang berdegup keras kala wanita itu mulai menggodanya "tch!! Bu...bukan itu maksudku!!" jawabnya terbata-bata seraya memalingkan wajahnya.

Wanita cantik itu mendekatkan kepalanya ke arah Zoro.

"oii woman!! Mau apalagi!!?" tanya Zoro bingung gelagapan meski ia tersihir dengan kecantikan wanita yang lebih dewasa itu sangat dekat dengan wajahnya.

Zorobin Stories Where stories live. Discover now