"Sel" ucap David menghampiri Gisel
"...."
Gisel hanya diam. Dia yakin David pasti nanyain tentang kenapa dia minta nomor Reyhan kemarin.
"Sel gue mau tanya"
"Hm"
"Kenapa lo minta nomornya Reyhan"
Tuh kan bener_-
"Kepo!!!" Ucap Gisel berlalu meninggalkan David disana. Dia bingung harus jawab apa. Lebih baik pergi kan daripada tertangkap basah hm.
Gisel hanya sendirian saat ini. Mengapa saat ini Gisel dan Nanda tidak bersama? Karena saat itu Gisel izin ke kamar kecil sedangkan Nanda akan menunggunya di perpustakaan. Jelas, sudah tidak usah ditanya lagi kenapa Nanda berada di perpustakaan. Pastinya sedang tidur ehhh:v bukan bukan. Bukan tidur tapi membaca buku.
Gisel segera menuju perpustakaan untuk menghampiri sahabat terzeyenk nya itu. Ia tak ingin kalau Nanda menunggunya terlalu lama.
Sampainya di perpustakaan...
"Hy Nda lama ya nunggunya?" Tanya Gisel
"Hm lumayan lah" ucap Nanda namun matanya masih mengarah ke buku yang ia baca
"Bah.. Adem bener nih perpustakaan ya" ucap Gisel
"Emang biasanya gitu sel wkwk"
Tiba-tiba Reyhan dan David melangkah memasuki perpustakaan.
Buset dah ni orang ya ngikutin gue mulu. Batin Gisel
PD bukan:v
"Eh Nanda bacanya serius amat" ucap David
"Iyaa"
"Eh ada Gisel juga toh" ucap David cengengas-cengenges
"Hm"
Duh jan sampek deh dia tanya kenapa gue tiba-tiba minta nomornya Reyhan. Bisa mati kutu gue kalau David nanya gitu. Apalagi disini ada Reyhan juga hm.
"Eh bro lo di chat gak sama Gisel kemarin?" Tanya David ke Reyhan.
Duh mati gue. Dia nanyaknya jangan disini napa njerr. Kan ada gue. Ni Reyhan juga ada disini. Batin Gisel
"Tau darimana lo?" Tanya Reyhan
"Eh guys gue ke toilet ya perut gue tiba-tiba sakit gini" Gisel terpaksa bohong guys:(
"Lah? Perasaan lo baru dari toilet Sel" tanya Nanda
"Wajahlo kenapa gitu hahaha" ledek David
Sialan...
"Lo gak usah alasan gitu deh Sel" ucap David menaik turunkan alisnya
"Hm" Gisel memutuskan untuk tidak meninggalkan perpustakaan dan memilih tetap diam disitu
"Gue tau lah. Orang yang ngasih nomor lo ke Gisel itu gue ya gak Sel?" David kembali menaik turunkan alisnya itu. Gisel hanya mengumpat kata-kata untuk David yang mulutnya masyaallah ini.
"Tapi gue heran nih lo kok bisa tau nomor gue sih Sel?? Lo kepoin ig gue ya. Hayo ngaku lo" PD nya David keluar nih guys:(
"PD lo kurangin" ucap Gisel
"Trus darimana?"
"Gue yang kasih. Kemarin dia minta nomor lo ke gue taunya dia chat lo dan minta nomornya Reyhan ke lo wkwk" ucap Nanda
Duh apaan sih Nanda.. punya temen gini-gini amat ya:(
"Wah jangan bilang lo suka sama Reyhan" tebak David
"Nah bener tuh" ucap Nanda menepuk tangannya.
"Cie Han buset Gisel suka lo woyyyy" teriak David ke telinga Reyhan.
Sumpah demi apapun Gisel malu saat ini.
"Eakkkk Gisel. Duh sahabat gue bisa jatuh cinta ya" goda Nanda
"Kamu tercyduk Sel ahahaha" tawa David pecah seketika. Nanda ikut tertawa mendengarnya.
Reyhan hanya menatap Gisel. Gisel tengah menundukkan kepala saat ini.
Apa bener lo suka gue???. Batin Reyhan. Sulit dipercaya. Terusnya. Ia langsung pergi entah kemana yang penting Reyhan keluar dari perpustakaan. Reyhan tau saat ini Gisel malu akibat ulah 2 temennya itu.
"Yah Reyhan lo kemana njer tungguin gue" ucap David berlari keluar perpustakaan.
Gisel yang sedari tadi diam sekarang pergi meninggalkan Nanda disana sendirian.
Lo kenapa Sel? Marah ya?. Tanya Nanda dari dalam hati.
***
Di rumah..
Mood Gisel saat ini sedang hancur. Arghhhh sialan mereka berdua. Awas aja lo ya gue sumpahin gue tambah cantik.
Tiba-tiba terdengar ketukan suara pintu kamar dari luar
"Kak kakak" ucap seseorang. Gisel mengenali suara itu. Itu adalah suara Mutia adeknya.
"Masuk gak gue kunci"
"Kak.. sibuk gak sih?"
"Lagi Bete. Paan?"
"Hm btw kenapa kak kok bete. Ahhh jatuh cinta ya"
"Paan sih ni anak. Lo kesini ngapain? Balik ke tujuan lo"
"Oh sans kak sans" cengir Mutia.
Ni anak ya bener-bener....
"Ini kak em kerjain dong pr mtk gue. Udah puyeng nih kepala"
"Lah? Gue gak bisa:v"
"Pelit banget jadi orang. Orang pelit kuburannya sempit"
Lah ini anak udah tau gue bete malah suruh ngerjain pr mtknya. Hadeuhhhh...
"Udah lah kak. Katanya kakak bete. Mending mikirin mtk aja daripada mikirin yang lain. Gak penting tau. Tapiiiii... kakak mikirin dia ya?"
"Dia sapa? Ngaco"
"Iya dia. Dia yang gak pasti ahahaha"
"Kecil-kecil udah dia diaan. Dasar anak jaman sekarang:v"
Oh iya gue lupa belum ngenalin Mutia. Mutia itu adek Gisel yang menempati tempat duduk kelas 9 alias kelas 3 smp.
"Hm udah kak cepet kerjain"
Gisel pun menuruti kemauan adeknya itu. Mutia senang sekali jika pr nya dikerjain. Yang mikir kakaknya yang dapat nilai bagus dia. Wahhh enak banget kan guys wkwk...
Selesailah pekerjaan rumah milik Mutia.
"Makasi atuh kak. Jadi sayang akunya" kekeh Mutia
"Jijiq gue dengernya"
"Oke gue ngantuk kak. Emm bobo dulu ya. Dahhh makasih kakak" ucap Mutia otw meninggalkan kamar kakaknya itu.
"Oke" jawab Gisel
Mutia segera menutup pintunya. Namun niat itu segera ia urungkan. Dia masih diambang pintu.
"Udah sana" ucap Gisel
"Oke oke tapi ingat ya kak gue kasih tau nih.." kata kata Mutia menggantung
"Paan?"
"Lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta kak. Karena yang namanya jatuh cinta itu sakit tapi kalau bangun cinta #bangun. Bangun itu semangat kak. Jadi mending kakak bangun cinta aja. Malam" ucap Mutia lalu ia menutup pintu kamar Gisel dan berlalu.
"Lah itu anak.. tau ah" Gisel akhirnya tertidur pulaasss
Hay gimanangan lupa vote and koment ya. 1 vote kalian berharga bagi author nihhh♡♡
Dadahhhh...