Liya berlari melewati lorong - lorong kelas yang mulai kosong setelah membaca namanya di kelas berapa di mading, betapa bersyukurnya dia karena bisa menemukan mading di sekolah itu maklum hari ini adalah hari pertama dia sekolah di SMA hari pertama yang sial karena telat, akhirnya ia sampai juga di kelas itu
"Mampus gua telat, pasti udah ada guru ini gimana astagaa" Liya kebingungan di depan pintu kelasnya itu, takut dan malu yang ia rasakan sekarang
Ceklek
Krieett...."Heh kamu! Kenapa baru masuk ke kelas ini?" Gertak tanya dari bapa guru itu, atau mungkin wali kelas itu
"Ehm... Anu pak, tadi kesesat malah ke lorong anak IPA pa soalnya tadi ga baca mading dulu hehe"
"Yaudah sana duduk di tempat yang kosong sebelah... Itu yang kosong yang cewe" Dengan rasa canggung dan malu karena di lihat seisi murid kelas itu, Liya pun duduk di tempat yang di tunjuk Bapa guru itu
"Oke karena ada yang telat jadi ulang, nama saya adalah Eka Gustiwana wali kelas kalian sekaligus guru sejarah kelas 10. Sekarang kalian bapa kasih waktu untuk kenalan sama teman-teman baru kalian, dari sekarang!" Dengan rusuh seisi kelas berjalan jalan ke tiap bangku untuk berkenalan
"Hey nama gua Liya tasyifa, nama lu siapa?" Tanpa pikir panjang Liya langsung bertanya pada teman duduk sebelahnya
"Gua Kirana basyafa, panggil aja Nana" Perkenalan cewe itu ke Liya
"Oh iya Ayo Tanya yang lainnya"
Akhirnya Liya dan Kirana berkenalan dengan orang di depan, belakang, samping mereka.
Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 09.40 , waktu sekolah mereka beristirahat.
"Guys mau jajan ga? Atau mau makan aja di kantin?" Tanya Galuh cewe yang ada di belakang bangku Liya dan Kirana
"Gua sih mau makan, laper lur belum sarapan gua" kata Rina teman se bangku Galuh
"Gua juga Rin" Kirana
"Gua sih mau jajan aja, tapi duduknya di kantin mau liat cogan" Liya
"Dasar lo, sepemikiran aja sama gua Ahaha" tawa Galuh
Akhirnya mereka pun turun dari lantai 2 dimana kelas mereka berada ke lantai 1
"Gila penuh banget fak" keluh Rina
"Yaudah lo sama Kirana langsung pesen di tempat makanan berat aja, gua mau ke dalem nyari minum sama Galuh" Jelas Liya
"Tapi Ya, gua mau ikut mereka aja hehehe gua juga laper" Galuh
"Yeuuu, yaudah sana" Akhirnya hanya Liya yang memasuki semacam warung sekolah ya bilang aja kantin hanya saja banyak cemilan di banding makanan berat
Liya hendak mengambil minuman Teh Pucuk yang tinggal satu - satunya di kulkas itu, namun ternyata bukan hanya Liya yang menginginkan teh kemasan itu
"Eh? Maaf ini buat lo aja" Beri Liya pada lelaki tinggi dan memiliki kulit sawo matang
"Gausah sans aja, gua ambil yang lain aja" Ucapnya
"Yaudah makasih ya"
"Hmmm, oiya kita sekelas kan?" Tanya cowo itu setelah keluar dari kerumunan orang
"Wah iya? Emang lu X IPS 4?" Balik tanya Liya
"Iya. Kenalin nama gua Bagaskara Driyanto, panggil Bagas" Perkenalan cowo itu
"Oiya, gua Liya tasyifa" Ucap Liya membalas Bagas sambil tersenyum yang membuat Bagas juga ikut tersenyum melihatkan dua lesung pipinya dan eyesmile nya
KAMU SEDANG MEMBACA
• B a g a l i •
Teen FictionAwalnya Bagas dan Liya hanya lah sahabat biasa, namun tepat apa kata orang-orang bahwa bila bersahabatan dengan beda kelamin bisa saja terbawa perasaan atau timbul rasa suka antara sang cewe atau mungkin sang cowo