Hening~~
Satu kata yang mewakilkan keadaan malam ini di mobil milik Bram.
Hanya terdengar alunan musik yang romantis tetapi tidak dengan suasana ini,baik adirra maupun Bram tidak ada yang membuka percakapan terlebih dahulu,padahal kedua nya sama sama tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.
Hingga akhirnya"Kak kita mau kemana?"tanya dirra kepada Bram yg fokus menyetir.
"Gua bakal bawa Lo kesuatu tempat yang mungkin bisa dibilang indah"jawab Bram
"Lu haus?"tanya Bram"Emm lumayan sih kak"jawab dirra,ya maklum saja dirra dan Bram terjebak padat nya lalu lintas Jakarta malam hari ini,wajar jika dirra haus.
"Tuh dibelakang ada minum,lu minum aja"ucap Bram
"Oke kak"
"Wah banana milk"ucap dirra berseri seri"Lo suka banana milk?"tanya Bram
"Iya kak suka banget malah,kok kakak nyimpen banyak gini?"tanya dirra heran
"Kakak juga suka?"lanjutnya lagi"Engga terlalu suka"
"Lah terus ini punya siapa dong?"
"Tadi gua beliin itu untuk Iqbal,dia nitip,soalnya dia suka banana milk gitu kaya Lo"jelas Bram panjang lebar
"Ohh"
"O iya kak gua mau nanya satu hal,boleh?""Ya boleh lah,nanya gak bayar"
"Iqbal itu adek Lo kak?"tanya dirra
"Iya dia adek gua, kenapa?"Bram balik bertanya
"Gpp kak,beda aja gitu sikap nya sama Lo,dia orangnya dingin sedangkan Lo lebih santai gak kayak dia"
"Haha dia emang begitu,tapi dulu sih gak gituu"
"Maksudnya?"tanya dirra heran
"Dulu Iqbal orang nya ceria,humoris,tapi semenjak dia ada masalah sama cewe nya waktu itu dia berubah drastis"jelas Bram
"Ohh,kok bisa gitu ya"
"Bisa lah hahah,eh wait kok kita jadi ngomongin Iqbal? ternyata lu hebat juga ya kalo diajakin nge gibah"jawab Bram
"Eh eh e engga kak"balas dirra gugup
"Udah lah gausah gugup gitu,yuk turun udah sampe nih"ajak Bram
"Kak kok tempat nya sepi gini?gelap lagi,kakak ga mau macem macem kan?"
"Yee si Eneng seudzon aja,yaudah yuk"ajak Bram lagi
Yang saat ini terlihat Dimata dirra hanyalah kegelapan, kesunyian,dan kehampaan,dirra pun tidak begitu tau tempat ini,dan apakah ini masih diwilayahnya atau tidak,batin dirra bergidik ngeri,iya takut kalau terjadi apa apa, tetapi iya percaya kalau Bram tidak akan menyakiti nya.
Setelah berjalan cukup jauh,mereka sampai ditempat tujuan,dan yang ada dipikiran dirra sekarang adalah kagum,ya dirra kagum akan tempat ini,tempat yang sangat indah,nyaman,sejuk, bersahabat,dan yang pastinya tenang.
Hamparan rumput yang hijau tumbuh segar dan rapi di sekitar tempat ini,menghadap ke danau yang indah,terdapat satu pohon besar dan diatas nya terdapat rumah pohon yang sangat indah,dan disekeliling rumah pohon tersebut dihiasi lampu dengan banyak warna"Dir"
"...."
"Dirra.."
"...."
"Adirra..."
"Hah iya kak "jawab dirra sedikit terkejut
"Lo kesambet?sampe bengong begitu?"tanya Bram
"Engga lah kak"
"Yaudah yok naik rumah pohon"ajak Bram
"Ini rumah pohon gua Desain sendiri,dan gua rancang semirip mungkin sama kamar tidur gua,karna gua lebih sering ngabisin waktu gua di tempat ini ketimbang dirumah"jelas Bram sambil menuju rumah pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adirra
Teen FictionKisah 2 orang remaja dengan latar hidup serta sifat yang berbeda. Adirra si gadis periang yang memiliki keluarga utuh serta sangat harmonis. "Tuhan baik banget ya,udah kasih dirra hidup seindah ini,bareng keluarga dan teman²:)" Bram Erdian seorang L...