01; How to Survive

1.6K 267 81
                                    

°Mutuals°
How to Survive
____________________

Choi Yueun, cuma anak nekat dari keluarga pas-pasan. Soalnya, udah berulang kali ibu-abah-nya bilang buat kuliah di daerah mereka aja, Yueun gak mau dengar.

Karena ibu-abah-nya benar-benar gak bisa biayain biaya hidup Yueun kalau harus kos di perantauan. Kuliah aja, Yueun pakai bidikmisi, beasiswa khusus orang kurang mampu.

Tapi semakin dibilangin, Yueun semakin ngotot dengan tekadnya. Dia mau kuliah di luar kota. Bagaimanapun caranya.

Setelah ikut ujian tulis, Yueun memilih 2 pilihan. Universitas Udayana di Bali, dan Universitas Pendidikan Indonesia di kota asalnya, Bandung, sesuai permintaan orangtuanya.

Dan ternyata, Yueun lolos di Udayana. Orangtuanya ikut senang, bercampur rasa khawatir. Selain karena biaya, Yueun ini anak tunggal yang manja sama orangtuanya. Gak pernah tuh, Yueun bantuin masak, bersih-bersih, atau mencuci. Makan aja kadang minta disuapin ibunya.

Sayang, walaupun lolos ujian pun, Yueun masih dilarang orangtuanya buat merantau. Mewek lah Yueun berhari-hari.

Sampai akhirnya, dia beneran nekat beresin bajunya ke koper untuk merantau. Yueun juga sempat mengirim SMS dan pesan suara ke abah dan ibunya kalau ia berangkat tanpa sepengetahuan orangtuanya. Dengan modal nekat, dan uang THR 400 ribu yang ia dapat lebaran kemarin.

Kebetulan, Yueun ini dapat kabar dari teman SMA-nya yang katanya mau traveling ke Bali pakai mobil. Untungnya, Yueun dibolehin numpang, dan mereka menyebrang laut dengan kapal.

Sampai di Bali, Yueun juga ditemenin muter-muter Denpasar. Baru ke daerah Badung, letak Universitas Yueun. Udah dari pagi, mereka mencari kos-kosan dekat kampus. Tapi gak ketemu yang murah.

Jelas. Di Bali, mana ada yang murah?

Sampai akhirnya, Yueun cuma di-drop di tempat makan karena temannya ini harus melanjutkan perjalanan. Untung temannya Yueun baik banget. Karena Yueun juga dikasih uang saku 300 ribu. Lumayan buat Yueun.

Dari rumah makan ramai, sampai lumayan sepi, Yueun cuma duduk merana. Dia gak tau mau kemana lagi. Sesekali orang Bali yang duduk di hadapannya, dia tanyain dimana kosan yang murah meriah.

Gak lama, Yueun mendengar samar-samar wanita yang duduk dekat dengannya. Wanita itu lagi teleponan. Sembari membahas flat miliknya yang mau dia sewakan, dan disewa dengan harga miring karena gak laku-laku. Lantas, Yueun langsung mendekat ke wanita muda itu.

"Maaf, kak, tadi saya dengar pembicaraannya. Kakak, lagi buka sewa tempat tinggal?" tanya Yueun.

"Iya, nih. Lagi butuh pengisi kamar kos. Buat dua orang. Baru aja dapat satu. Kamu mau? Harganya miring banget, kok. Deket kampus lagi."

"Ah, gitu. Berapa ya, kak?"

"1,2-an per bulan. Tapi itu bisa patungan berdua, kok, sama teman kos kamu nanti. Kemarin ada kasus narkoba yang pakai kamar sebelah. Jadi jarang ada yang mau ambil."

"Saya mau, kak!" bilang Yueun dengan semangat. Kapan lagi dapet kosan murah di Bali?

Akhirnya hari itu juga, setelah bayar DP setengah harga bagiannya, Yueun diantar langsung ke flat barunya sama wanita tadi. Flat-nya kecil dan ada di lantai 2. Tapi lumayan, daripada ngemper di pinggir jalan kayak gembel. Dan lagi, flat bersih banget, jadi Yueun gak perlu beres-beres.

 Dan lagi, flat bersih banget, jadi Yueun gak perlu beres-beres

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mutuals; Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang