04; How to say "I Miss You"

1.2K 216 39
                                    

°Mutuals°
How to Say "I Miss You"
__________________________

Semenjak kegiatan pra-ospek, dan kegiatan perkuliah sebentar lagi dimulai, Yueun dan Minkyu udah sibuk masing-masing. Gak jarang, kadang mereka malah rindu berantem cuma karena hal sepele.

Soal sendal Yueun yang dipinjem Minkyu tanpa izin. Atau soal Minkyu yang hampir meledakkan dapur cuma karena mau masak mie instan sendiri.

Tiga hari ini, Yueun ditinggal sendirian di kosan. Minkyu lagi sibuk haha-hihi ikut makrab sama teman-temannya. Kadang menginap di kosan temannya, ataupun pulang dini hari, lalu kembali ke kampus tanpa pamit.

By the way, siapa Yueun bagi Minkyu sampai kemana-mana harus pamit?

Sembari menatap kosong TV yang sedang berbicara sendiri, Yueun memeluk anak-anaknya. Kyuming dan Unyu, maksudnya. Dia juga bersandar di bantal hati yang biasa Minkyu pakai kalau tidur siang di sofa.

Minkyu makan makanan yang bener gak, ya? Minkyu betah apa, gak mandi sore demi main sama temen-temen barunya? Dia baik-baik aja, kan, ya? Tumben banget, biasanya bacot via wasaf everyday, everynight.

Dalam hati, Yueun berusaha menepis kekhawatirannya. Minkyu kan cowok. Manja amat, sampai dipikirin mulu.

Gak lama tenggelam dalam lamunannya, ponsel Yueun menyala terang benderang. Notifikasi masuk, dan itu malah bikin hati Yueun gak karuan.

Sejak kapan, pesan masuk dari Minkyu mulai jadi favorite notification-nya?

Pipi Yueun jadi merona sendiri melihat ketikan Minkyu yang nanya, 'udah pulang, belum? Udah makan malam?' sembari mengirimkan foto makanan-makanan enak ke Yueun. Seakan menjawab kekhawatiran Yueun sebelumnya, bahwa Minkyu baik-baik aja dan makan dengan baik.

Setelah Yueun menjawab pesan, Minkyu kembali mengirimkan foto selfie-nya di sebuah club bareng teman-temannya. Ruang redup hanya diterangi cahaya lampu warna-warni. Anehnya, Minkyu masih kelihatan ganteng, meski cahaya gak mendukung.

Baru aja mau mengetik balasan, Minkyu nelepon Yueun lebih dulu. Yueun sampai kaget, dan melempar ponselnya yang untungnya gak rusak.

"Halo?"

"Iya. Halo."

"Sendirian?"

"Ya iya, lah. Kan lo-nya belom pulang-pulang. Kayak Bang Toyib."

"Bang Minkyu. Bukan Bang Toyib."

"Iya, deh, iya. Bang Minkyu, bukan Bang Toyib."

"Lagi nonton TV? Atau TV-nya yang nontonin lu?"

"Heh, kok lo tau, sih?"

"Udah 3 minggu gua sama lu. Sampe hafal kebiasaan lu."

"Cie.. Yang merhatiin."

"Cie.. Yang minta diperhatiin."

"Apa, sih, Ming? Enggak, juga."

"Iya, iya. Gua yang merhatiin lu. Puas?"

Mutuals; Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang