The Perfect Bos! - 1

54.4K 2.1K 120
                                    

Dua puluh menit dan Sandra masih di dalam busway. Dia berdiri dengan gelisah, berdesakkan dengan orang-orang yang diburu waktu. Sesekali dia menatap jam klasik warna cokelat yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia terlambat masuk kantor. Itu sudah pasti. Ini gara-gara mimpi sialan bertemu pangeran berkuda putih. Sang pangeran mengatakan bahwa dia bisa berbicara dengan para binatang. Sebab itu sang pangeran berbicara padanya.

What?!

Sialan!

Dia pikir aku binatang? Apa di mimpi itu aku jadi binatang ya? Sandra masih sempat memikirkan mimpinya di tengah gencatan orang-orang. Samping kanan wanita berpostur tinggi bak model. Samping kiri wanita bertubuh gempal. Depan dan belakang wanita dengan tas ransel besar seperti orang yang mau kabur dari rumah.

Sandra menghela napas panjang.

Dia terlambat tiga puluh menit. Masalahnya ini bukan hari biasa. Ini adalah hari penyembutan bosnya yang baru. Anak tunggal dari Mr. Weagly. Seorang pria Amerika yang menikah dengan wanita Indonesia. Terlambat di saat penyambutan bos baru adalah kesialan terlaknat. Apa kata bos barunya nanti?

Setelah pintu keluar busway terbuka, Sandra bergegas keluar dan berlari-lari layaknya mengejar pencopet dompetnya.

"Semoga aku tidak terlambat." Mulutnya terus komat-kamit mengucap segala do'a termasuk do'a tidur dan do'a makan. Astaga!

Saking terburu-burunya, Sandra menabrak orang-orang yang berkerumun dan dengan napas terengah-engah dia berteriak permisi hingga dirinya menjadi pusat perhatian orang-orang di jalan.

Sandra masuk lift dengan pria asing yang mengenakan jas abu-abu mahal. Pria itu berwajah tampan dengan hidung mancung tegak lurus. Rambutnya klimis dengan sapuan pomade. Sandra memencet angka 18 di mana kantornya berada di lantai 18. Pria asing itu diam dan sepertinya mereka satu tujuan.

"Jangan terlambat. Jangan terlambat." Sandra berkomat-kamit. Sang pria asing menoleh dengan dahi mengernyit.

Salah satu kekurangan Sandra adalah dia selalu lepas kontrol. Sering meledak-ledak jika emosinya tidak stabil dan merasa benci jika diperhatikan orang asing.

"Kenapa?" tanyanya ketus pada pria itu.

Pria itu nyaris terlonjak karena terkejut. Dia membuang wajah.

"Ini gara-gara bos baru sialan!" umpatnya dengan penuh kekesalan.

Pria itu melirik Sandra keheranan. "Bos baru?" dia bertanya penasaran.

"Ya! Hari ini hari penyambutan bos baru. Tahu tidak aku sebal dengan bos itu gara-gara dia aku harus merasakan kecemasan. Aku terlambat!" Sandra meledak-ledak.

"Itu kan salahmu. Bagaimana bisa terlambat begitu?"

Sandra menatap tajam pria itu. "Salahku?" Sandra tidak terima. Tapi setelah beberapa saat berpikir, ucapan pria itu benar juga. Ya, memang salahnya. Bos baru tidak bersalah dalam hal ini. Tapi dirinyalah yang bersalah. Dia melempar ponselnya saat alrm berbunyi. Mengabaikan ayam berkokok. Mengabaikan pesan dari Vivi. Dan lain sebagainya.

Pria itu tidak berminat untuk berseteru dengan wanita asing yang mengomel di pagi hari. Dia memilih diam. Sandra kembali berkomat-kamit tanpa suara. Dia mengucap berbagai do'a yang dihapalnya. Pria itu melirik dengan ekor mata.

Aku berurusan dengan warga planet mana sih?

Pria berhidung mancung itu bergidik ngeri.

***

Thank you for reading ^^

Sebelum baca ke chapter selanjutnya, tolong tinggalkan komentarnya ya gaes ^^

The Perfect Boss! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang