The Perfect Boss! - 5

22.1K 1.6K 89
                                    

Bekerja dengan bos baru ini membuat Sandra tertekan. Bagaimana tidak coba, setiap jam namanya dipanggil si Bos dengan nada sok elegan—ya, emang elegan sih. Bayangkan tiap jam! Jadi, Sandra dengan kreativitasnya yang tiada batas, dia berdiri di samping Nicholas. Menunggu namanya dipanggil. Bos baru tapi berperan seperti raja saja!

"Kamu tuh ngapain sih berdiri di situ kaya patung aja!" semprot Nick.

"Abis, Bos manggil nama saya terus. Yaudah saya berdiri di sini aja biar kerjaan dari bos cepet kelar. Dan saya bisa fokus ke kerjaan saya." Sandra tersenyum semanis marshmellow sembari menahan rasa kesalnya.

Nick memutar bola mata keheranan. "Saya manggil kamu kan tiap jam nggak tiap detik."

"Sandra, sana sih balik ke ruangan kamu." usir Nick dengan ekspresi sebal.

"Kalau saya pergi, Bos harus janji nggak manggil nama saya tiap jam. Saya merasa terganggu, Bos!"

Nick terbahak. "Saya Bos di sini! Saya berhaklah manggil-manggil kamu, nyuruh-nyuruh kamu. Inget, saya Bos kamu." Tatapannya fokus pada Sandra seakan menakut-nakuti Sandra. Nggak tahu aja tuh si Bos, Sandra kalau malem jadi Suzanna.

Sandra memberengut kesal. Mentang-mentang Bos bisa seenaknya aja! Ini sebenarnya dia dendam atau gimana sih?!

"Saya pergi, Bos!" Sandra keluar ruangan dengan ekspresi marah tertahankan. Dia tidak tahu kedepannya bakal kaya gimana. Sekarang aja Nick sudah seenaknya nyuruh-nyuruh dia tiap jam. Masalahnya, Nick juga tadi minta Sandra untuk membalas chat dari para fans-nya. Gendeng kan?! Membaca chat dari para fans Nick yang genit membuat Sandra geli dan hendak membanting ponsel Nick. Tapi, Sandra urung karena kalau dibanting Sandra harus ganti ponsel Nick dan ponsel Nick harganya puluhan juta. OMG!

"Napa?" tanya Vivi sambil membelai lembut rambutnya ketika Sandra terduduk lemas di kursinya.

"Kesel deh sama Nicholas." Gerutu Sandra.

"Nggak baca doa? Biasanya kamu kalau lagi kesel atau lagi apa aja baca doa, Sand." Vivi membuka body butter wangi bunga melati dan mengoleskannya di tangan dengan gaya dramatis.

"Lagi nggak mood baca doa. Vi, tahu doa yang bisa bikin orang kena serangan jantung mendadak nggak sih?" tanya Sandra dengan mata berbinar cerah.

Kedua mata Vivi membulat untuk beberapa detik. "Nggak ada doa kaya gitu, Sand!" semprot Vivi. "Kamu kenapa sih? Harusnya seneng dong kalau Bos terus-terusan nyuruh kamu. Kamu punya banyak waktu sama dia. Dia kan cakep." Vivi menatap kosong atap ruangan dengan perasaan mendamba.

"Vi, bisa nggak sih, nggak ngebayangin ketampanan Nicholas. Aku lagi kesel sama dia. Berharap banget deh bisa ngejatuhin dia. Apa dia masih dendam gara-gara kejadian di lift itu ya."

"Masihlah!" jawab Vivi cuek.

Telepon di meja Sandra kembali berdering.

Sandra menatapnya dengan enggan. "Pasti Nicholas lagi."

Vivi hanya memandang Sandra tanpa ada niatan apa pun selain ingin tahu dan penasaran. Kenapa Bos barunya hobi banget nyuruh-nyuruh Sandra?

"Sandra di sini." jawab Sandra formal.

"San—" itu suara Samantha pasti si Nick nyuruh Sandra ke ruangannya lagi nih!

"Iya tahu!" potong Sandra cepat tanpa mau menndengar kelanjutan omongan Samantha. "Meluncur ke ruangan Bos." katanya lalu mematikan sambungan telepon.

Dengan langkah mantap dan emosi membara yang ditahan-tahan, Sandra meluncur bebas ke ruangan Bosnya. Namun, pintu ruangan Nick terbuka sedikit. Sandra mengintip dari balik pintu yang terbuka sedikit itu.

Nick dan seorang wanita berambut cokelat tua. Mereka sedang... ciuman!

Asataga...

Itu Anita! Mantan kekasih Nick.

Kedua mata Sandra membulat sempurna. Bibirnya terbuka membentuk huruf O. Cepat-cepat Sandra mengambil ponsel di saku celananya dan memotret adegan ciuman Nick dan Anita.

Nick dan Anita tidak sadar kalau Sandra memotret mereka. Sandra terkikik menang.

Tunggu! Jadi, Bos memanggilnya untuk melihat dia berciuman dengan Anita begitu? Ih, nggak ada kerjaan banget sih!

Tapi... Sandra bahagia banget hari ini karena dia punya sesuatu yang bisa dijadikan andalannya saat Nick menyuruh-nyuruhnya lagi.

"Skandal nih." Gumamnya sembari terkikik dan berjalan menjauh dari ruangan Nick.

***

Tinggalkan komentar ya, akan diupdate setelah komentar mencapai 50++

Bagaimana kalo Nick tau tentang poto gituannya dengan Anita?

The Perfect Boss! [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang