Sandra mencicipi perkedel dengan saus barbeque yang sangat enak dan yummi. Perkedel ini buatan chef Ove. Dia adalah teman Sandra dari SMA yang hobi masak dari SMP. Ove adalah pria baik. Dia memiliki restoran yang menyajikan makanan buatannya yang dijamin lezat. Usianya 26 tahun. Dia memiliki mata sipit dari ibunya yang seorang mantan pramugari di Hongkong.
Ove ini tipe-tipe pria dingin, pendiam dan tidak rusuh. Semasa SMA, Ove hanya memiliki beberapa teman dan salah satunya adalah Sandra. Itu pun karena pertemuan tak sengaja saat Ove terlambat datang ke sekolah dan kebetulan Sandra juga sama. Jadi, mereka sama-sama dihukum. Disitulah awal perkenalan mereka karena mereka beda kelas.
"Enak, Sand?"
Sandra ngangguk-ngangguk. Halaman belakang adalah salah satu spot favorit Sandra di rumah Ove. Di sini banyak pohon sampai-sampai Sandra menamai pohon-pohon di rumah Ove dengan nama princess-princess disney. Semua pohon di rumah Ove berjenis kelamin perempuan—menurut Sandra. Di sini juga ada ayunan, gazebo dan rumah pohon. Ove suka menyendiri di rumah pohon kalau dia merasa stuck atau mencoba mencari ide baru untuk menciptakan menu baru untuk restonya.
"San, katanya mau cerita?" Ove melepas celemek motif floral dan duduk di sebelah Sandra.
"Emangnya aku mau cerita apa?" tanya Sandra heran.
Ove melongo tampan. Tulalitnya Sandra masih saja tetap sama. Tulalit, pelupa, suka ngomel-ngomel tidak jelas, suka ngambek, suka marah, suka makan. Persis banget karakter cewek. Lah, Sandra kan memang cewek.
"Kamu bilang katanya ada bos baru yang super duper nyebelin." Dengan Sabar Ove mengulang perkataan Sandra sebelum Sandra terkena amnesia sesaat.
"Oh, iya." Sandra tersenyum namun seketika dia cemberut setelah mengingat tampang bosnya yang tampan. Rasanya pengen Sandra gigit deh tuh muka!
"Jadi dia tuh bos baru di kantor. Putranya Presdir. Dia bertindak sebagai CEO. Lulusan universitas luar. Aku lupa apa namanya." Sandra kembali menggigit perkedel.
"Terus nyebelinnya di mana?" tanya Ove penuh kesabaran. Dari SMA hanya Ove yang paling sabar menghadapi Sandra.
"Ya, dia—"
Sandra mengingat kejadian kemarin saat Bos memberikan peraturan baru di depan dirinya, Vivi, Samantha, Baim dan Joe. Entah kenapa, Bos Cuma manggil mereka tanpa Anita dan karyawan lainnya.
"Kalian itu tim saya di kantor ini." katanya seraya menggulung lengan kemeja. Vivi membayangkan Bos membuka kancing bajunya perlahan. Sayang, lima menit berlalu Bos tidak membuka kancing kemejanya. Malah minum kopi di depan mereka. Nggak nawarin lagi, huft!
"Memangnya kita terpecah belah, Bos?" tanya Baim seraya melepas kacamatanya.
"Bukan."
"Anita tidak ada ya." Bisik Vivi ke Sandra, Sandra ngangguk.
"Begini, lho, saya mau bikin proyek sama kalian."
Mata Samantha langsung berbinar. Proyek identik dengan komisi.
"Ini proyek pribadi." Jelas bos. "Jangan berharap pendapatan lebih kalau proyek ini tidak berhasil."
"Proyek apa, Bos?" tanya Joe penasaran.
"Bulan depan saya mau membeli barang di hutan yang ada di Kalimantan."
Semua melongo.
"Lho, kenapa kalian bengong begitu?" tanya Bos melipat tangan di depan dada.
"Barang apa?" tanya Sandra. Pikiran Sandra sudah melayang jauh. Jangan-jangan si Bos ikut ilegal logging lagi.
"Ya, rahasia. Nanti saya kasih tahu kalian setelah kita sampai di sana."
"Maksudnya kita semua akan ke sana." Tanya Sandra lagi penasaran.
"Ya." Si Bos tersenyum nakal.
Setelah menyuruh semua orang bubar dan mencegah Sandra ikut bubar si Bos tersenyum merekah. " Saya mau kasih kamu peraturan dan hukuman. Peraturan baru khusus untuk kamu adalah..." si Bos menatap Sandra dengan tatapan serigala. Sandra jadi inget sinetron Ganteng-Ganteng Serigala.
"Pertama, Bos selalu benar. Kedua, kesalahan selalu ada pada karyawan, apalagi karyawannya kamu. Ketiga, Kamu harus menuruti semua keinginan saya. Kalau tidak saya akan kasih kamu surat peringatan. Hukumannya adalah kamu bekerja sebagai asisten saya selama saya belum mendapatkan barang itu."
Gubrak!
Sandra lemas mendadak.
Sandra bergidik mengingat perkataan bosnya.
"Wah, bos tidak bisa semena-mena, Sand." Kata Ove terbakar emosi.
"Iya, tapi aku punya salah sama si Nicholas itu-tuh."
Dahi Ove mengernyit. "Kesalahan apa?"
Sandra kembali mengingat kejadian dirinya yang ngomel-ngomel sama seseorang di lift. Seseorang yang ternyata bos barunya. Huft!
***
Halo, maaf aku baru update nih cerita ya 😄 kalian pasti kangen berat sama nih cerita.
Nah biar bisa update cerita aku kalian bisa follow ig author ya @finisah
Dan kalo mau dinext cepet, kasih vote dan komentar kalian di sini ❤
Boleh kok nyepam 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Boss! [END√]
RomanceRomance Comedy 20+ [Cerita private follow terlebih dulu] Bos baru itu bernama Nicholas Weagly. Pria dengan segala kesempurnaannya. Bagaimana kalo bos baru ini bertemu dengan Sandra yang hobi meluap-luapkan emosi, suka komat-kamit baca segala jenis d...