PART 6

37 11 3
                                    

Senin, 14.00 WIB

Kevin mengepulkan asap rokok lewat mulutnya. Matanya menatap lurus ke depan dengan pikiran kosong. Penampilannya cukup berantakan. Lihat saja. Rambut gondrongnya terlihat tidak disisir, kemeja seragamnya kusut dengan kancing tidak dikaitkan menampakan dada bidang serta kalung salib yang menggantung di lehernya. Jangan tanya di mana dasi dan ikat pinggangnya. Cowok brandalan seperti dia mana mau menaati tata tertib sekolahan.

"Bengong aja bor?" seseorang menepuk pundaknya, membuyarkan lamunan Kevin.

Ia tersenyum kecut, "Pusing gue, Van." kembali ia menghisap rokoknya.

"Kenapa lagi sih lu?" Stevano mengambil bungkus rokok di samping Kevin dan menyalakan pematik api kemudian menghisapnya.

"Gue suka banyak cewek, Van." kembali pikirannya pada kejadian tadi.

"Ya terus?" Stevano menaikan alis kanannya.

"Gue ketauan mulu kalo selingkuh anjing! Padahal gak ada satupun cewek yang gue pacarin." dengus Kevin membuang puntung rokok yang masih menyala.

Stevano tertawa, "Idot lu anjing! Maen tuh yang rapi makanya haha!"

"Brisik setan! Gue butuh hiburan bukan dijadiin hiburan bangsat."

Lelaki berkulit putih itu mengeluarkan handphone dari saku celananya. "Eh gue ada kenalan kating gue di kampus. Mau gue kenalin gak?"

"Gak doyan sama yang tua."

"Bego lu! Dia cantik asli." Stevano tidak menyerah, ia menunjukan pada Kevin foto seorang gadis dari handphonenya.

Kevin melirik sebentar foto yang ditunjukan temannya, "Ngapa gak buat lu aja?"

"Gue kan udah punya Nayara," cowok itu terkekeh membuat Kevin mengumpat, "Anjing!"

Stevano terawa terbahak-bahak. "Eh, Vin? Ntar malem lo sibuk gak?"

"Napa emang?"

"Gue mau ngajakin lu ngedrift. Di tempat biasa,"

"Gue datang kalo gak ada urusan." Kevin melirik jam tangannya sebentar. "Van gue cabut dulu yah. Udah jam pulang ini," Kevin mengancingkan kemejanya dan sedikit merapikan rambutnya.

"Yoo! Tiati!" teriak Stevano begitu Kevin meninggalkan basecamp mereka.

💘💘💘

Bel sekolah sudah berbunyi. Menandakan semua siswa diperbolehkan untuk pulang. Segera Nayara mengemasi buku-bukunya dan memasukannya ke dalam tas pink favoritnya.

"Sey, lo pulang bareng siapa?" tanya Nayara pada teman sebangkunya, Saela.

"Au. Paling naek bus gue." jawab Saela dengan wajah kusut, karena lelah mungkin?

Nayara menggendong tasnya dan berjalan keluar. "Gue kira lo mau dijemput. Tadinya gue mau nebeng hehe,"

"Mobil bokap lagi di service gue males bawa motor." sahut Saela kemudian menyusul langkah Nayara yang sudah keluar dari kelasnya.

Gadis itu terkejut ketika wajah Chandra tiba-tiba muncul tepat di depan matanya saat ia keluar dari pintu kelas.

"Hey!" teriak Chandra membuat gadis di depannya terkejut. "Woy! Gila! Kaget gue!" Saela memasang wajah kesalnya.

"Kaget ya? Berhasil dong gue," lelaki itu tertawa melihat ekspresi Saela.

"NAYARA! TUNGGUIN GUE!" teriak Saela menggema disepanjang koridor kelas duabelas IPA. Kakinya berlari-lari kecil mengejar temannya.

AlriazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang