02.00

18 13 0
                                    

Budayakan menvote maka karyamu juga akan dihargai
.
.
.
Naheun mendongak dan ternyata itu Daniel pria misterius yang menutup semua wajahnya,
"Itu ponsel ku"
Daniel merebut ponselnya dari tangan naheun kasar,entah apa yang dipikiranya Daniel menyesal merebut kasar ponselnya

"Tak tau terimakasih,untung itu yang menemukanku kalau bukan aku huh mungkin ponselmu itu sudah ada di tangan yang salah!"
Ucap naheun jenggah,dan melipat kedua tanganya di dadanya seperti orang marah

"Trimakasih sudahkan?"
Ucap daniel dingin dan membalikan badanya berjalan ke arah rumahnya tanpa menghiraukan naheun yang sedang mengumpat

"Dasar kau pria misterius"
Naheun berucap keras sampai naheun mengucapnya berjinjit tapi tak dihiraukan oleh daniel, daniel tetap berjalan lurus,sambil membuka benda pipih itu

"Sebenarnya dia orang atau kulkas sih?,dingin sekali,liat aja pembalasanku besok!"
Naheun berucap sembari melangkahkan kaki menuju tokonya puls rumahnya,dilihatnya toko,pintunya sudah terbuka padahal tadi naheun tutup

"Siapa yang membuka ini?"
Naheun masuk ke dalam toko dan akan menutupnya karena memang sekarang sudah waktunya menutup toko

"NOONA!"
Linlin mengagetkan naheun sampai terjungkal,dan linlin hanya bisa tertawa sambil menolong naheun yang meringis kesakitan memegangi bokongnya

"Aduhhh,linlin kenapa kau mengagetkan noona?,mau noona jantungan?"
Naheun memarahi linlin,bukanya menangis atau meminta maaf linlin hanya tertawa,memang sudah biasanya linlin melakukan hal ini,jadi linlin tak perlu meminta maaf

"Hehehe,habisnya noona pergi tak mengabari linlin!"
Ucap linlin sambik mengemut permen tusuk yang tadi linlin ambil.
"Eoh,tadi noona hanya menggembalikan ponsel milik pelanggan yang tertinggal"
Naheun berkata sembari menempelkan bokongnya di kursi dengan selesa,karena tadi naheun harus mengejar pria bermasker itu.

"Noona?,kapan noona punya kekasih aku ingin bisa memiliki hyung"
Naheun membelalakan matanya kaget tak seharusnya bocah kecil ini bertanya seperti itu,pertanyaan itu juga yang membuat naheun merasa tersindir karena memang dirinya belum pernah mengalami yang namanya jatuh cinta.

"Hyung kau banyak,tak usah mencari lagi linlin!,ayo bantu noona kau ingin jelly dan permen kan?"
Naheun mencoba mengalihkan pembicaraan,dan membawa kardus kosong tersebut ke atas
"Yahh,tapi tak apalah demi jelly dan permen"
Linlinpun melakukan hal yang sama seperti naheun bedanya jumlah kardus yang dibawanya,milik naheun lebih banyak dan milik linlin lebih sedikit dan mengangkatnya ke lantai atas

"Sudah Noona!"
Linlin berbaring di kasur sederhana milik naheun padahal hanya beberapa kardus saja yang linlin bawa itupun isinya kosong
"Kau lelah,padahal hanya kardus kosong"
Naheun berbicara sambil menata kardus² kosong di sebelah mejanya dan hanya dibalas cengiran oleh linlin.

"Noona mana jatah jelly dan permen linlin?"
Linlin mulai bangkit dari tidurnya menjadi posisi duduk,melipat kakinya dan bertanya pada naheun
"Ambil di bawah pilih yang kau suka!"
Aktifitas naheun terhenti dan menjawab pertanyaan dari linlin,sebenarnya namanta guanlin tapi karena mereka sangat dekat dan memiliki panggilan khusus

"Yey,kalau begitu setelah aku mendapat jelly dan permen aku pulang,bye Noona tang paling linlin cinta"
Linlin melambaikan tanganya dan dibalas oleh naheun, linlin menuruni tangga dan memilih jelly dan permen setelah itu pergi dan menutup rapat2 pintu toko

"Huh stok jellynya sudah mulai menipis,aku harus membelinya sekarang!"
Naheun kemudian bersiap2 ingin ke sebuah pabrik jelly yang terkenal,mengapa naheun membelinya dipabrik?,katena harga di pabrik masih sangat murah dan poduknya bagus

Naheun sedang menunggu bus yang lewat di halte,tapi tak ada satupun bus yang lewat padahal hari belum malam,naheun sudah menunggu bus,bukan bus yang datang melainkan suara klakson motor sport pria yang harganya sudah pasti mahal

"Hey kau"
Pria itu memakai helm dan tertutup naheun sangat mengenali suara itu serak2 itu suara daniel
"Hah apa kau"
Naheun masih mengingat kejadian tadi sore di jalan raya itu dan daniel hanya tertawa
"Masih marah?"
Daniel menanyakan sambil membuka helm nya tapi di dalam helm masih bersangkar masker menutupinya,ada satu yang naheun tangkat bahwa matanya itu sipit

"Kau pikir"
Naheun sok jual mahal,mempoutkan bibirnya sepertinya ada jantung yang sedang maraton
"Kau ingin naik bus,baiklah ingat hari ini hari apa?"
Kemudian naheun mengingatnya bahwa semua bus ada di seoul sedang melakukan pemeriksaan

"Eumm,iya hehehe kau mau kemana?,antar aku ke pabrik jelly!"
Naheun langsung menaiki motor milik daniel untung naheun memakai celana jadi tak usah repot
"Hey,aku belum menyuruhmu!"
Daniel berbicara sambil melihat tingkah naheun yang tidak punya malu

"Kalau kau tak mau jangan beli jelly di tokoku"
Ancam naheun yang sedang memakai helm yang daniel berikan,dan muka naheun sepeperti bahagia,kan mendapat tumpangan gratis pula

"Baiklah,pegangan di pinggangku"
Daniel menyuruh naheun sembari menyalakan mesin motor sport tersebut
"Halah,bilang saja kau mau mod-AAAA"
Belum naheun selesai bicara langsung daniel potong dengan mengendarai motornya cepat dengan begitu refleks naheun memeluk daniel






















~~TBC~~
Siders=jomblo karatan

Hargai karya author dengan vote dan folow akun author

JELLY;KDN (On Going√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang