Chapter 4

10 2 0
                                    

Happy Reading❤..

Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis tengah terlelap, gadis itu tak lain adalah Dara, beberapa menit kemudian suara jam beker pun terdengar nyaring ditelinga Dara, Dara yang tadinya terlelap sedikit terusik dengan suara jam beker tersebut.

Perlahan mata Dara terbuka lebar, kemudian melirik jam yang menempel di dinding kamarnya, Dara terkejut melihat jarum jam menunjukan pukul 07:47, ia kemudian buru buru beranjak dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi dan melakukan ritualnya dengan cepat.

Setelah selesai Dara kemudian turun ke bawah, dan melihat tak ada orang dirumah, "tentu saja sudah jam segini" gumam Dara, lalu Dara berjalan menuju garasi setelah sampai tak ada siapapun disana, "oh iya gue lupa Pak Mail kan ke kampung jenguk keluarganya yang lagi sakit" ucap Dara sambil menepuk jidatnya pelan.

Dara akhirnya keluar dari rumah dan mencari angkutan umum sambil berlari lari kecil namun tak ada satu pun angkutan umum yang lewat, mau tak mau Dara harus berlari secepat mungkin.

Setelah berlari cukup lama Dara akhirnya hampir sampai, 'hufh' Dara menghela nafas lelah sambil mengusap keringat di dahinya.

Setelah mendapat beberapa kesialan Dara akhirnya mendapat keberuntungan juga, Dara tersenyum melihat gerbangnya masih dibuka padahal sudah jam 08:36, Dara tak akan membiarkan kesempatan itu sia sia Dara segera berlari.

"Hufh.. akhirnya sampai juga" ucap Dara sambil kembali berlari.

"Berhenti kamu!"
Setelah mendengar suara itu Dara refleks menghentikan larinya, dan perlahan berbalik melihat siapa pemilik suara itu.

Ternyata dia, cowok yang ditabraknya kemarin yang bermulut pedas, Dara pikir pemilik suara itu guru atau anggota osis.

Eeh tenyata cowok berwajah datar itu, Dara tersenyum mengejek.

"Kenapa lo telat?"ucap cowok itu dingin.

"Tadi ga ada yang nganterin"

"Terus?"

"Kepo"

"gue serius"ucap cowok itu lebih dingin.

"Ngapain sih lo nanya nanya kepo banget sih jadi orang, terus ngapain lo disini kenapa gak masuk kelas?"cerocos Dara.

"Gue mau ngasi hukuman buat murid yang telat, kayak lo!"

"Emang lo siapa ngasi hukuman ke gue?"

"Osis"

"Oh"

"Ga usah banyak bacot, cepat ikut gue!"

"Iya iya"ucap Dara mengalah.

                  *****

"sekarang lo lari keliling lapangan 5 kali putaran!"

Dara melongo karena disuruh lari keliling lapangan 5 kali, bayangkan lapangan SMA NUSA BANGSA sangat luas bisa pingsan Dara kalau gini mah.

"Ogah gue mah, lo aja sono lari"

"Cepet lari! atau gue tambahin hukuman lo mau?!"

Dara langsung menggelengkan kepalanya, dan mulai berlari.

"Gila ya tu cowok, gue disuruh lari keliling lapangan 5 kali mana lapangannya luas banget lagi, satu aja gue udah ngos ngosan apa lagi 5 bisa mati gue" gerutu Dara panjang lebar.

Beberapa menit kemudian Dara sudah berlari sebanyak 3 kali, keringat sudah bercucuran di tubuhnya, tenggorokannya mulai terasa kering dan sakit, napasnya tersenggal senggal rasanya Dara mau pingsan.

Di liriknya cowok itu oleh Dara ternyata sudah pergi, Dara perlahan berhenti berlari 'hufhhh' Dara menghela napas panjang sambil mengusap keringat diwajahnya, setelah itu Dara langsung pulang.

bodo amat sama hari ketiga ia sekolah sudah bolos, yang ada dipikiran Dara sekarang adalah pulang dan tidur.

Holaa👋 maaf ya kalau cerita ini jelek sama gaje
Apalah daya, aku hanyalah readers yang ingin jadi author😌.
Jangan lupa kasih kritik dan sarannya dan jangan lupa tinggalkan jejak😊.

ANDRANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang