4. Candu

407 25 1
                                    

"Ini si cabe ijo baru pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini si cabe ijo baru pulang. Dari mana aja lo?"
Itulah kalimat pertama yang dilontarkan Sean saat melihat adiknya jalan dipapah sang bunda.

"Kakinya kenapa, Dek?"
Tanya lelaki berlesung pipi di samping Sean.

"Bacot lu cadel! Ngehujat gue mulu kerjaanya. Ga kayak Bang Jeff yang pengertian"
Sean hanya merotasikan bola matanya malas sama sekali tak memperdulikan perkataan adiknya, sementara Jeffrey dengan sigap membantu bibinya memapah Seina menuju kamar gadis itu di lantai dua.

Sean hanya memandang mereka bertiga yang mulai menaiki tangga tanpa berniat beranjak dari depan PS-nya.

"Kamu bersih-bersih dulu gih. Bentar lagi turun buat makan malam"
Perintah Bundanya, setelah mendudukkan Seinna di ujung tempat tidur. Kemudian wanita bersurai coklat tersebut menghilang di balik daun pintu.

"Habis dari mana sih? Kok baru pulang? Terus ini kakinya kenapa?"
Jeffrey justru ikut duduk di samping Seinna dan memeriksa kaki sepupunya mulai dari lutut hingga bawah.

"Dari sekolah, tadi aku belajar di perpus. Ga kerasa udah sore. Tadi abis jatuh"
Gadis tersebut kemudian berusaha melepaskan sepatunya namun terlihat sedikit kesulitan.

Tanpa di perintah Jeffrey langsung berjongkok di depannya dan melepaskan sepatunya. Betapa terkejutnya saat pemuda tersebut melepas kaos kaki Seinna, terdapat sebuah memar dan sedikit bengkak di kaki kanannya.

"Aw!"

"Astaga ini pasti keseleo. Bentar abang urutin"

"Pantesan ga bisa dipake jalan" gumam Seina pelan.

"Iyalah sampe bengkak gini!"

Jeffrey beranjak ke arah meja rias Seinna dan mengambil sebuah cream dari sana. Dalam hati gadis bermanik hazel itu terus menyumpahi Gerald dalam hati. Lihatlah sekarang kakinya jadi bengkak seperti ini.

"Gimana ceritanya bisa keseleo begini?"
Tanya Jeffrey sambil mulai mengusapkan cream di kaki Seinna.

"Habis lari-lari"

"Ngapain coba lari-lari?"

"Liat hantu"

"Ada-ada aja emang. Makanya kalau udah sore itu pulang"

"Iya"
Cicitnya pelan.

Jeffrey mulai mengurut kaki Seina dengan perlahan. Senyap tak ada yang berbicara sampai lengkingan nyaring gadis itu terdengar.

"AW! Sakit abang! Pelan-pelan!"

"Ini udah pelan-pelan, Dek"

Jeffrey dengan hati-hati mengurut kaki Seina, sementara gadis itu meringis pelan. Demi jagat raya dan seluruh isinya ia akan memberi balasan pada tetangga barunya itu—si Geraldine sialan.

 Demi jagat raya dan seluruh isinya ia akan memberi balasan pada tetangga barunya itu—si Geraldine sialan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

「 𝐛𝐚𝐝𝐦𝐚𝐧 -  𝐥𝐚𝐢 𝐠𝐮𝐚𝐧𝐥𝐢𝐧 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang