APRILIA#3

14 2 0
                                    

Di lain sisi Faro dan para sahabatnya sedang makan-makan di kantin,tak lupa juga ketiga sahabatnya sesekali menggoda Faro karena ke kantin bersama Lia.

"Cie Faro ke kantin sama pujaan hatinya" celetuk Leo sambil terkekeh

"Pujaan hati pala lu botak" ujar Faro, ketika sahabatnya yang mendengar perkataan Faro pun tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha, bilang aja lu suka ama tu cewek" sambar Erik yang sedang menikmati makanannya.

"Sok tau lu"balas Faro dengan nada sewot.

"Kalo emang lu suka ama tu cewek kejar dong, baru tau rasa lu kalo tu cewek diambil orang"

"Gw juga bingung ama perasaan gw sendiri" ujar Faro.

Tak terasa bel pulang berbunyi menandakan bahwa semua siswa dan siswi bisa pulang menuju rumah masing masing

Sesampainya di rumah Faro disambut adiknya yang sudah menunggunya didepan pintu, Qila yang melihat Faro turun dari motor pun langsung menghampiri dengan sedikit berlari,Faro yang melihat itu pun langsung memperingatinya.

"Abang" teriak Qila,dan berlari ke arah Faro.

"Qila, jangan lari nanti jatuh" tegur Faro kepada adiknya, sedangkan Qila tidak menghiraukan ucapan Faro dan terus berlari menghampiri Faro, sesampainya di hadapan Faro Qila langsung memeluknya.

"Masuk ke dalam yuk udah sore" ujar Faro kembali dan dianguki Qila.

Di sisi lain Lia sedangkan duduk di sofa dan menonton TV bersama kakaknya,Lia duduk disebelah kanan Dika,Dika pun membelai rambut Lia dengan kasih sayang Lia yang mendapatkan perhatian dari kakaknya pun dengan senang hati menerima perlakuan kakaknya itu.Tak terasa Lia tertidur pulas dengan pundak Dika sebagai sandaran kepalanya,Dika yang menyadari jika Lia tertidur pulas pun tidak tega jika harus membangunkannya, sehingga Dika dengan lapang dada mengendong Lia menuju kamar Lia.

"Berat juga ni anak" sesampainya di kamar Lia,Dika pun merebahkan Lia di kasur yang didasari seprai warna biru muda.setelah itu Dika turun ke bawah dan menonton TV dengan ditemani cemilan yang ada di dalam toples.tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore,ia pun bergegas untuk membersihkan badannya dan setelah selesai ia pun menuju dapur untuk membuat makan malam walau hanya sederhana.

Lia terbangun dari tidurnya dan duduk di tepi kasur kesayangan itu dengan mata yang masih terpejam, setelah merasa nyawanya sudah terkumpul Lia menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya dan turun kebawah menghampiri Dika yang sedang memasak,Lia pun membantu Dika memasak.

"Bang,lagi apa?"tanya Lia kepada Dika,Dika yang sedang memotong bawang langsung menoleh ke sumber suara.

"Lagi mau masak,kenapa emang?"balas Dika dengan menoleh kearah Lia, Lia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Setelah itu Lia membantu Dika menyiapkan makanan untuk mereka berdua, kebutuhan orangtuanya sedang ke luar kota karena urusan pekerjaan.

***

Di lain sisi seorang laki-laki sedang duduk di balkon kamarnya dan memandangi langit gelap dengan ditemani secangkir kopi susu sebagai penghangat dinginnya malam.tak lama suara ketukan pintu terdengar ternyata Qila adik Faro,Qila pun masuk ke kamar kakanya yang tidak dikunci.

"Abang?" Panggil Qila mencari keberadaan Faro.

" Iya dek, abang di luar kamu kesini aja" balas Faro tak lama kemudian Qila duduk disebelah Faro dengan memainkan boneka Doraemonnya.

"Bang besok jalan-jalan yuk,Qila pengen jalan-jalan sama abang,mau ya ya ya" tanya Qila dengan muka memelas, Faro pun tidak bisa menolaknya.

"Iya, besok kita jalan-jalan abang janji,tapi kamu tidur dulu udah malem gak baik anak kecil tidur malem-malem"ujar Faro,Qila pun hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya sebelum keluar dari kamar Faro Qila terlebih dahulu mencium pipi Faro. Faro yang mendapat perlakuan seperti itu tidak memasalahkannya karena sudah terbiasa,ia pun mencium kening Qila tak lupa mengucapkan 'selamat malam' .

***

Seorang gadis sedang terlelap dengan selimut yang masih setia menutupi tubuhnya dari dinginnya AC, walaupun sinar matahari pagi menyinari wajah cantik dari gadis tersebut dari celah-celah jendela yang terdapat di kamarnya.

KRRINGGGG.......

suara alarm yang nyaring terdengar di seluruh penjuru sudut kamar Lia. Lia yang yang merasa tidurnya tergantung dari suara nyaring yang berasal dari alarm yang dipasangnya semalam pun membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya yang menyinari mata indahnya.
Setelah cukup untuk mengumpulkan nyawanya ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitasnya, setelah selesai ia turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan Dika, selesai memasak Lia bergegas menuju kamar Dika untuk membangunkannya.

"Bang, bangun udah siang" panggil Lia dari luar kamar Dika,Lia yang tidak mendapat respon dari kakaknya pun masuk dan berdiri di sebelah Dika yang masih setia memeluk bantal guling,Lia pun menggoyang-goyangkan tubuh Dika. Dika yang merasa tubuhnya ada yang menggoyangkan ia lantas terbangun dari tidurnya dan mendapatkan Lia sedang berdiri disebelahnya sambil menggoyangkan tubuhnya dan memanggil namanya.

"Hemm, bentar lagi dek"

"Ish, bangun dong Lia udah masak ayo sarapan mumpung masih hangat ntar dingin bang"

"Iya iya ayo sarapan,tpi abang mau cuci muka dulu kamu kebawah duluan aja" Lia hanya mengangguk dan turun kebawah menuju meja makan.

☘️☘️☘️

(Terimakasih sudah membaca)

JANGAN LUPA TINGGAL JEJAK
FOLLOW IG AKU:@nissa_kim02

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ApriliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang