chapter 10

245 39 5
                                    

Luhan mengamati awan yang amat biru mempesona itu.
Bibirnya menyungging dengan lebar.

Tuhan memang pintar membolak balikan jalan hidupnya.

Seseorang menatap dengan senyuman  senangnya.

"tanggal 30 nanti pemandangan di jepang akan lebih indah lagi"gumam luhan dengan senyuman dan mata yang masih setia pada awan.

Lelaki itu menoleh.

"memangnya ada apa dijepang?"ucap sang lelaki itu penuh penasaran.

"kau tidak tahu hun"ucap luhan dengan sang suami yang memaksanya untuk tinggal. Usaha sang suami dan sikap yang lembut membuat luhan menjadi berbaik hati menuruti keinginan sehun untuk tinggal.

Flesback on*

"Bisakah kau melupakan semua itu"

"kumohon  kembali lah"

"apa kau tak mencintai ku lagi,apa kau lelah"

"Tak ada kata lelah untuk mencintai mu sehun jadi untuk apa aku pergi,jika bukan karna kau yang menginginkan nya"

Grep

"aku tidak akan seperti itu lagi".

"terimakasih terimakasih lu"

Flesback off*

Masa itu selalu ia kenang dan ia ingat betapa sehun memperjuangkannya.

"kau sungguh tak tahu?"ucap luhan tak percaya.

Sehun mengeleng geleng kepala.

Luhan mengambil nafas dan menjawab

"karena tanggal 30 nanti,bunga sakura akan bermekaran"ucap luhan dengan antusias

Sehun menyauti tanda paham.

"aku jadi rindu jepang"ucap luhan

Sehun mencetos apa luhan akan pergi meninggalkan nya lagi.

Sehun masih terdiam hatinya benar benar nyilu jika luhan tantang masa lalunya.

"sehun kau baik"ucap luhan dengan perhatiannya.

"hmmm"balas sehun dengan senyuman.

Luhan merasakan jika hidungnya mulai keluar cairan dengan cepat ia langsung mengelapnya sebelum sehun curiga.

"lu"panggil sehun yang menatap luhan dengan seksama.

Wajah pucat dan tubuh kurus luhan membuat sehun bertanya tanya apakah luhan baik baik saja

Luhan membenarkan syalnya,luhan tampak kurus bahkan sangat kurus.rambut nya terjatuh dan sehun dapat melihatnya, rambut luhan semakin tipis.lalu apa terjadi

"kau tidak papa kan"ucap sehun memandang luhan yang terlihat kedinginan

"aku baik"balas luhan dengan senyuman palsu.

Apa yang luhan sembunyikan.

Sehun kembali terdiam tak ingin memikirkan sesuatu yang membuatnya tak tenang.

"kau ingin permen kapas"ucap sehun dengan senyuman sumbang melihat penjual permen kapas.

Luhan mengangguk dengan senyuman tanda ia menginginkan permen kapas itu.

Sehun memberikan permen kapas itu pada luhan.dan luhan amat menikmati dan ia kembali tersenyum melihat awan yang biru.

"kau senang"ucap sehun dengan melihat wajah damai luhan

"tentu saja aku sangat dan amat senang,aku sangat senang menikmati musim semi bersama dengan orang yang kucintai"ucap luhan dengan senyuman bahagia.

Pernyataan cinta dari luhan sudah terdengar ratusan bahkan mungkin ribuan kali ia dengar namun sehun tak pernah membalas atau pun menyatakan perasaannya suka atau tidaknya.

Luhan tidak ambil pusing, ia hanya mencintai bukan menginginkan untuk dibalas cinta, perlakukan sehun itu sudah cukup membuat ia bahagia jadi ia tak berharap lebih.

Entahlah apa yang membuat sehun masih diam,acuh dan tidak ada tangapan meski luhan terus mengatakan.namun kali ini berbeda sehun berkata

"apakah aku boleh membalas perasaanmu"ucap sehun dengan menatap luhan. Tentu saja luhan kaget.

Luhan terdiam dengan detak jantung yang tak beraturan, wajahnya yang memerah kala laki laki itu menatap nya dengan lekat.

Tes

Air mata nya pun keluar karena harunya.

"apa maksudmu? a.aku tak mengerti ucapanmu"ucap luhan dengan menahan air matanya yang jatuh.

Sehun menatap dengan senyuman

"aku ingin menjadikan dirimu selayaknya istriku"ucap sehun dengan lembut membelai rambutnya luhan.

Grep

Untuk pertama kalinya luhan merasakan bahagia.

"apa itu artinya cintaku tidak bertepuk sebelah tangan"ucap luhan dengan tatapan sendunya

"..........."sehun terdiam membeku.dengan ucapan luha dan apakan ia benar benar mencintai luhan

"apakah aku tidak boleh mencintai mu"ucap sehun dengan nada pelan

Luhan menatap sehun penuh cinta.

"aku teramat senang jika itu bukan mimpi"ucap luhan penuh dengan senyuman bahagia.

"jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku,karna aku tak ingin kau pergi lagi"ucap sehun penuh ketulusan

Luhan semakin dibuat berdebar.

Luhan memilih menyembunyikan wajahnya didada sehun.

Luhan berharap cintanya seindah awan biru dilangit dan semekar bunga sakura dimusim semi.

Sehun memejamkan matanya sebelum mempererat pelukan tubuh kurus luhan. Dan membelai rambut yang sudah tipis milik luhan,entah apa yang terjadi

"apakah aku melakukan hal yang benar"

.
.
.
.
.
..
.
.
.
..

Tbc.

eye for you ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang