4. Sebuah Harapan

19 5 1
                                    

Happy reading everyone...

Dara pun dengan gugup mendribble bola didepan semua murid baru. Tiba² dari samping, tangan Dara di pegang oleh Daniel. Lalu perasaan Dara menjadi tidak karuan, canggung, gugup.

"Apa-apaan ini? kok jadi gugup gini sih!" kata Dara dalam hati.

"Kalo mendribble bola itu gausah gugup, tenang dan rileks aja." ucap Daniel kepada Dara, membuatnya semakin tersiksa.

"Si..si..siapa yg gugup? aku biasa aja kok!"

Setelah itu Daniel berteriak..

"Siapa lagi yang mau belajar teknik bermain basket?"

"Gw! Gw! Gw!" ucap banyak murid baru berebut karena ingin berdekatan dengan Daniel.

"Nah itu tuh! yang di kanan belakang" kata Daniel menunjuk ke arah Maya.

"Hah! Demi apaan tuh cogan nunjuk gw?!?" Kata Maya.

"YES!" ucapnya dengan keras sehingga membuat banyak murid baru keheranan.

"Sekarang kita belajar teknik Lay up. Teknik ini adalah teknik yang paling penting untuk mencetak point. Kalian harus perhatikan baik-baik langkah² teknik ini!" kata Daniel kepada seluruh murid baru.

setelah Daniel mengajarkan teknik bermain basket dia pun menunjuk beberapa orang yg dia rasa harus menjadi anggota basket.

"Jadi, gw udah nentuin beberapa orang yang harus menjadi anggota basket. Langsung aja gw bacain namanya, Dara, Maya, Rizqi, Fakhri, dan Gama." Kata Daniel.

"Apa-apaan sih tuh cowok! kok nama aku bisa disebutin gitu! aku kan gasuka olahraga!" kata Dara didepan Maya.

"Dara Dara, Harusnya lu bersyukur! kita kan jadi bisa deket sm Daniel! kita gausah repot² cari alesan lagi buat masuk basket!" ucap Maya sambil tersenyum senang.

"Oh iyaa.. Bagi kalian yang disebutkan namanya diwajibkan masuk ekskul basket ya! Dan kalian yg terpilih jgn ke gr-an karena gw memilih kalian bukan karena kalian jago main basket atau gimana tapi gw milih kalian karena pengen kalian tahu teknik bermain basket dengan benar dan tidak asal²an." kata Daniel dengan lantang.

Dara melamun sambil mengoceh didalam hatinya, "sepertinya cowo itu berniat bales dendam sama aku gara-gara aku ngatain dia main basket gabener. Dasar cowok aneh!"

***

Dari samping lapangan terlihat jelas segerombolan geng cewe hits di JIHS. Mereka melihat Daniel yang sedang berbicara kepada seluruh murid baru.

"Liat deh cowok lu Daniel! keliatannya dia semangat banget buat ngenalin basket ke anak baru! jangan-jangan dia naksir cewe baru lagi!" kata Kania (sahabat Mikha).

"Apaan sih kan! sok tau bgt! ga mungkin lah Daniel naksir cewe lain secara diakan udah punya gw!" kata Mikha dengan kesalnya.

"Santai aja kali mik, gw kan cuman bercanda doang!"

"Tapi bercanda lu ga lucu tau!"

"Bilang aja takut Daniel di ambil orang! secara kan Daniel masih cuek sama lu meskipun lu itu pacarnya.." kata Kania.

"Lu itu temen gw bukan si! bukannya bikin gw tenang malah bikin gw takut!" ucap Mikha.

Mereka pun berjalan ke kelas mereka yaitu, XI Mipa 5.

***

Lamunan Dara pun terhenti setelah mendengar suara Miss Ajeng. Miss Ajeng memberitahu kalau letak kelas setiap murid baru sudah ditaruh di mading.

Murid baru lalu lari berhamburan ke arah mading sekolah. Begitu pula, Dara dan Maya mereka juga sibuk mencari nama mereka di mading.

"Dara! gw udah nemuin nama gw ternyata gw di kelas XI Mipa 2 dan di Mipa 2 juga ada nama lu!" kata Maya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang