03|Nadila

49 2 7
                                    

Happy Reading...

•••

Kringg...
(Bel istirahat pun berbunyi)

"Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajarannya minggu depan, selamat siang" ucap Bu Ratu Siska selaku guru Seni Budaya sekaligus wali kelas 11 IPA2

"Siang Bu" sahut semua murid kecuali Gea yang sedang menggerutu kesal.

"Anak-anak?ibu pikir kita masih kecil apa? berasa masih SD tau ga di panggil anak-anak"

"Lo kan emang masih kecil" ujar Della sambil tertawa tengil menyahut gerutuan Gea.

"Kampret lo" kesal Gea sambil menuju teman-teman nya yang lain.

"Kenapa Ge?kok kayak kesel gitu mukanya" tanya Nadila.

"Gapapa" jawab Gea dengan muka cemberut.

"Si Gea kenapa lagi Dell?" tanya Pingkan

"Biasa" jawab Della sambil tersenyum tengil, membuat yang lain terkekeh.

"Iya biasa di jadiin bahan bullyan kalian"ujar Gea semakin kesal.

"Udah udah ayo ke kantin ntar ga kebagian tempat lagi" ajak Pingkan sambil melangkah keluar kelas.

"Ayo" sahut Della mengikuti Pingkan sambil merangkul Gea yang masih ngambek. "udah dong Ge jan ngambek terus gue kan cuma becanda, gue traktir pop ice deh" bujuk Della.

"Bener ya?" tanya Gea semangat.

"Ck. giliran traktiran aja semangat" cibir Della.

"Kek lo engga aja. Jadi ngga nih traktiran nya?" tanya Gea.

"Iyaiya jadi" jawab Della dengan enggan.

"Wuiih traktiran nih, sekalian dong gue juga" Devi tiba-tiba ikutan nimbrung yang entah datang darimana.

"Duh lo ngagetin aja sih Dev lagian lo tuh darimana aja sih?" tanya Nadila sambil mengusap dada.

"Ngga darimana mana. Kalian nya aja yang kecepetan jalannya"

"Lo nya aja yang keleletan jalannya" sahut pingkan.

"Iya kek siput jalannya" sambung Gea.

"Ihh udah ah kenapa jadi ngebuly gue sih? Dell traktiran ya?" pinta Devi dengan mengeluarkan puppy eyes andalannya.

"Sori nih bukanya gue pelit tapi nyatanya aing ga punya duit. belum gajian gue" ucap Della.
(Aing = saya/gue)

"Pop ice gocengan doang elah Dell" paksa Devi.

"Nggak. Kalo mau traktiran nanti aja kalo gue udah gajian dari nyokap" jawab Della.

"Lo mah uang jajannya pake di bulanin segala sih, kan gue gabisa bebas minta traktiran sama lo" ujar Devi sambil cemberut.

"Woii udah sampe kantin elaah debat mulu dari tadi" cerocos Nadila dengan kesal.

"Kalian yang pesen ya gue sama Nadila milih tempatnya" ujar Pingkan.

"Ahsiaap. Yang kek biasa kan?" tanya Gea.

"Iya" jawab Nadila dan Pingkan bersamaan.

Merekapun berpisah Della, Gea dan Devi memesan makanan sedangkan Nadila dan Pingkan memilih tempat yang akan mereka tempati.

"Eh Ping duduk nya di pojok aja yuk tuh di situ kosong" usul Nadila.

"Yaudah ayo"

Tak lama setelah mereka duduk, datanglah ketiga sahabat absrud mereka sambil membawa mangkok yang berisi bakso makanan favorit mereka dan 5 pop ice bubble gam.

"Pesanan datang nyonya" ucap Devi.

"Pantes banget lo jadi babu gue Dev" ujar Nadila sembari terkekeh.

"Mati ae lo sono" sinis Devi.

"Becanda elah jan kayak si Gea dong, becanda gitu doang sampe di masukin ke jantung" ucap Nadila membuat Gea yang sedang menikmati bakso nya langsung mendelik sinis kearahnya.
"Apa?" tanya Nadila dengan muka watadosnya menjawab delikan sinis Gea.
(watados = wajah tanpa dosa)

"Ck.udah deh Nad kasian Gea nya di bully mulu dari tadi" lerai Pingkan. ya,Pingkan adalah orang yang mempunyai pikiran paling dewasa diantara keempat sahabatnya. Dia juga selalu melerai dan melindungi sahabatnya yang terdzalimi oleh yang lain.

Saat mereka sedang asyik memakan makanan mereka sambil membahas hal-hal yang tidak penting mulai dari kapan Upin Ipin lulus tk sampai siapa bapak nya kongguan, tiba-tiba ada suara yang mendatangi meja mereka.

"Haii,," ujar seseorang.

"Ehh lo?" ........

•••
Maapin gaiss udah 3 bulan ga up'(

Part ini sedikit cuma 570 kata tapi gapapalah daripada ga up')😂

Follow juga dheadslv ya♥

*Human crazy♥
26/5/19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NadilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang