Prolog

7 2 0
                                    

    "  Vina sudah siap belum? " Tanya Bu Aminah ibu Vina. "Ah sepertinya Vina belum bangun pak, nanti takut nya Rayhan kesini dia belum siap," tegas Bu Aminah.
"Biar bapak yang bangunin tu anak, ibu lanjutkan saja masak nasi gorengnya," kata bapak berumur 50 tahun itu menuju kamar Vina.

"Vin Vina nak? Sudah siap belum? Vina Vina nanti nak Rayhan datang kamu malah belum bangun, sepertinya Vina belum bangun." Akhirnya bapak Amin yaitu bapaknya Vina membuka pintu kamar anaknya. "Astaghfirullah Vinaaaa, kamu niat nggak to kuliah di Jakarta? Jam segini masih tidur!! Nanti kalau nak Rayhan kesini kamu belum siap² gimana nak? Astaghfirullah."

"Eh bapak, ini udah bangun nih, jangan marah-marah pak nanti ganteng nya ilang lho!" Kata Vina sambil bangkit membersihkan kamarnya.

"Kamu ini nak bisa saja buat bapak mu ini tak marah," sambil mengelus elus rambut Vina

"Udah ya pak ngelus ngelusnya Vina mau mandi, nanti Rayhan kesini Vina belum siap."

"Ya sudah bapak keluar dulu," jawab bapak sambil berjalan ke luar


Rayhan POV
"Assalamualaikum" salam ku

"Waalaikumussalam eh nak Rayhan ayo masuk dulu, sudah makan belum? Ini ibu masak nasi goreng ayo makan dulu, sambil nunggu Vina siap²". Kata Bu Aminah padaku

"Siap lah bu," kataku seakan akan hormat padanya. 

"Eh nak Rayhan, maaf ya Vina nya masih mandi, dia baru bangun." Kata pak Amin

"Ndak apa-apa pak, kayak nggak tau aja Vina kalau tidur susah banget bangunnya" jawab ku sambil terkekeh-kekeh.

"Bacod lu Han, cuma nunggu beberapa menit aja ngomong nya astaghfirullah", kata Vina menuju meja makan.

"Eh nyet, emang kenyataan nya gitu." Jawab ku.

"Sudah sudah, kalian ini, sudah besar masih aja ribut hal sepele, ayo dimakan nak Rayhan," kata Bu Aminah

Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang