Part. 4 Vampire Aeric

216 11 4
                                    

Bulan purnama tepat berada diatas kepala, aunan suara serigala semakin terdengar jelas dan mengunci keberanian Lucy. Langkah Aeric terhenti, genggaman tangannya masih erat pada Lucy. Sesekali Aeric mengepal tangannya kuat dan terlihat menahan rasa sakit, kedua bola matanya tajam menyala. Perlahan-lahan kedua taring menjulang runcing pada bibirnya, wajahnya putih pucat dan tubuhnya yang sedingin es. Lucy yang merasakan hal aneh pun khawatir akan keadaan Aeric.
"Aeericc... Aaapa kau baik-baik saja??"tanya Lucy terbatah-batah. Mendengar suara Lucy perlahan Aeric memutar tubuhnya tepat didepan tubuh Lucy. Dan betapa terkejutnya Lucy melihat Aeric yang seketika berubah menjadi vampire. Dengan rasa takut yang memuncak Lucy melepaskan genggaman tangan Aeric dan berlari menjauh dari jangkauan Aeric. Namun, Aeric masih sempat menghirup lembut aroma tubuh Lucy.
"Hmmm ahkkk... Holy Blood"kata Aeric licik dengan senyum tipis dibibirnya yang haus akan darah. Lucy berlari sekuat tenaga dengan keringat dingin yang menguasai tubuhnya.
"Berlarilah Holy Blood.. Berlarilah!!!"gertak Aeric dingin setengah sadar akan ucapannya. Lucy tetap berlari tanpa tujuan ia hanya berharap dapat lepas dari jangkauan Aeric, hingga Lucy terjebak dalam hutan dan menemukan sebuah gua untuk berlindung dari vampire Aeric. Dengan nafas yang tersengal-sengal Lucy melangkah pelan memasuki gua. Sesampainya didalam gua ia menemukan keadaan gua yang begitu gelap namun, Lucy tak peduli ia tetap melanjutkan langkahnya memasuki gua tersebut hingga pada sebuah benda bercahaya yang tertutupi oleh kain merah pekat. Lucy perlahan mendekati sumber cahaya tersebut dan menemukan sebuah sebuah Mirror yang pada setiap sisinya dipenuhi dengan Diamond.
"Indahnya... "Ucap Lucy takjub serayan menyentuh lembut Mirror Diamond tersebut, seketika tubuh Lucy tertarik ke dalam Mirror Diamond hingga tubuhnya tak terlihat lagi. Lucy menghilang bagai ditelan bumi.

Tubuh Daniel dipenuhi dengan keringat dingin. Sesekali tubuhnya meronta-ronta mencoba lepas dari mimpi buruk yang ia alami.
"Huahkkkkkk..."jerit Daniel yang terbangun dari tidurnya.
"Hughh, ternyata hanya mimpi"lanjutnya.
Mitha berjalan memasuki ruang pribadi Daniel dengan keranjang buah ditangannya.
"Kau sudah sadar?"kata Mitha.
"Yah, dimana yang lain?"tanya Daniel dingin.
"Owh, mereka ada diluar. Mau aku panggilkan?"ucap Mitha serayan berbalik arah menuju pintu namun, dengan cepat Daniel menggenggam tangannya erat.
"Apa kau tak mengingat ku? Lucy?"tanya Daniel kembali. Wajah Mitha seketika berubah, tak ada jawab dari bibirnya. Hingga Hypontist lain memasuki ruangan pribadi Daniel dan Mitha dengan keras menghentak tangan Daniel.
"Wahh.. rupanya kau sudah siuman"kata Muzzye berjalan mendekat pada Daniel.
"Hmm setelah tidur panjang yang melelahkan"timpa Lyhcee.
"Baiklah, karena kalian sudah berada disini. Aku akan keluar sebentar"kata Mitha meninggalkan ruang pribadi Daniel.
"Yah, sebaik kau tak pernah kembali"ucap Vetolica.
"Daniel, apa kau baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu"suara khawatir Cheryl terdengar jelas. Mitha masih tetap berjalan menuju kamar pribadinya, terlintas di benaknya mengenai pertanyaan Daniel kepadanya.
"Mengapa Daniel mengetahui bahwa aku reinkarnasi Lucy? Darimana ia mengetahui hal tersebut?? Apa mungkin Daniel adalahhh.... Tidakk... Tidakkk. Itu tidak mungkin"kata Mitha berargumen dengan perasaannya.

😊😊😊

Malam semakin larut, Mitha dan Calvin berjalan kembali menuju asrama. Sebelumnya mereka menuju castle untuk memenuhi panggilan Queen Azzhura mengenai penyelamatan Porf. Buzzard esok harinya.
"Calvin, mengapa malam ini terasa mengigit tubuhku?"tanya Mitha serayan memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya.
"Mungkin karena malam ini udara sedikit tak bersahabat"jawab Calvin.
"Yahh, mungkin." Tak jauh dari tempat mereka berjalan, sosok Daniel terlihat meninggalkan asrama dengan mata yang tertutup.
"Bukankah itu Daniel?"tanya Mitha kembali pada Calvin yang menatap Daniel jauh.
"Yah, kau benar. Mau kemana dia larut malam begini"kata Calvin ikut memperhatikan Daniel.
"Tubuhnya masih dalam proses penyembuhan. Aku rasa kita harus mengikutinya"lanjut Mitha.

My Lord VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang