VII

2K 373 90
                                    

OH, BABY!

Chapter VII

CHANSOO

by Lee Fanta


***



Malam itu di kediaman seorang pejabat besar bermarga Park, Tuan Park sudah kembali ke rumah.

"Mana Chanyeol?" tanyanya ketika duduk di meja makan. "Dia masih belum mau pulang?"

"Minggu kemarin dia pulang."

"Oh," pria paruh baya itu tampak tidak kaget, "masih hura-hura?"

Sang istri tidak menjawab, dia memilih untuk sibuk menyiapkan piring saji untuk makan malam suaminya. Beberapa pelayan juga ikut membantu menyiapkan makanan yang lain. Ketika keduanya sedang makan, Ibu Chanyeol memulai sebuah pembicaraan.

"Ne, yeobo..." panggilnya pelan, "aku rasa Chanyeol sudah mulai sedikit berubah akhir-akhir ini."

Sambil mengunyah makanannya, pria paruh baya itu melirik istrinya. Pandangannya datar, seperti sudah hafal betul watak sang istri yang akan selalu membenarkan sikap sang anak. Ayah Chanyeol sebenarnya tidak keberatan dengan kelakuan anak-anaknya yang menurutnya masih dalam batas wajar. Hanya saja dia mulai bosan dengan siklus ini. Tak ada perkembangan.

"Chanyeol sepertinya sedang menjalin hubungan yang serius dengan seorang wanita."

"Oh," tanggapannya masih datar, sudah berapa kali istrinya mengatakan hal seperti ini. "Lalu?"

"Mungkin dia akan segera melamarnya."

"Anak siapa?"

"Dia seorang wanita bermarga Doh."

Ayah Chanyeol menyudahi makan malamnya. Mengingat-ingat rekan kerjanya yang mungkin ada yang bermarga sama, namun ia tak ingat. Marga itu jarang terdengar.

"Apa benar dia serius?"

"Aku rasa karena wanita itu begitu dewasa, makanya Chanyeol terbawa oleh sikap dewasanya."

Pria itu kelihatan tidak begitu tertarik dengan pembicaraan ini.

"Yakinkanlah dulu, jangan sampai melamar seseorang cuma karena cinta sesaat." Katanya santai, "Lagipula pastikan dulu siapa yang akan dia jadikan istri. Sepadan atau tidak." Lanjutnya kemudian meninggalkan meja makan, meninggalkan sang istri yang juga sudah tidak berselera makan karena sudah tahu bagaimana responnya.

Negatif.



*



"Ish!" Kyungsoo gemas sekaligus kesal melihat mangkuk makanan Chanyeol kecil yang berantakan.

Meskipun jiwanya orang dewasa, tapi karena terperangkap dalam tubuh batita, kemampuan Chanyeol jadi terbatas. Walaupun berusaha mandiri untuk makan sendiri, tapi tetap saja sisa makanan tersisa di sisi-sisi mulutnya yang kecil.

"Hum." Chanyeol kecil tertegun ketika Kyungsoo mengusap sisa bubur di pipinya.

Kyungsoo melirik datar padanya, "Apa?"

Chanyeol kecil merengut, "Ungtcoo, (Kyungsoo,)" wajahnya memelas, "wiwis. (pipis.)"

Sama pula kemampuannya untuk menggunakan toilet. Tubuh kecilnya masih belum sanggup untuk naik ke kloset sendirian sehingga Kyungsoo harus membantunya untuk berdiri di depan kloset.

OH, BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang