Perjalanan Cinta Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah Azzahra

Namanya Fatimah

Kelahiran Sayyidah Fathimah Az-Zahra as 20 Jumadil Akhir 5 tahun setelah Rasulullah menjadi nabi. Saat kelahiran mendekat. Tiadanya pertolongan dari wanita Quraisy membuat Khadijah menderita.

Tiba-tiba empat perempuan berpakaian abu-abu panjang seakan perempuan dari Bani Hasyim datang mendekati Khadijah.

Seorang dari mereka berkata, “Wahai Khadijah, jangan bersedih karena kami adalah utusan-utusan Tuhanmu kepadamu, kami adalah saudari-saudarimu. Saya Sarah, ini Asiah putri Mazahim temanmu di surga, dan ini Maryam putri Imran dan ini Kultsum saudari Musa bin Imran. Kami diutus Allah untuk melayanimu selayaknya wanita dilayani.”

Seorang dari mereka kemudian duduk di samping kanannya, seorang lagi di samping kirinya, yang ketiga di depannya, dan yang keempat di belakangnya, lalu Khadijah melahirkan Fathimah a.s. dalam keadaan suci dan disucikan.

Ketika Sayyidah Fathimah a.s. menyentuh bumi, cahaya memancar menyinari rumah-rumah di Makkah sehingga tak satu tempat pun yang tak tersinari olehnya baik di ufuk timur maupun barat bumi ini. Kemudian 10 bidadari surga datang dengan menenteng wadah air dari surga yang berisi air Al- Kautsar.

Perempuan yang duduk di depanۡ Khadijah mengambil Fathimah a.s. dan menyucikannya dengan air Al-Kautsar, lalu mengeluarkan dua helai kain yang lebih putih dari pada sutra, lebih harum dari kesturi dan ambar, lalu membungkus Fathimah dengan satu kain dan menyelimutinya dengan kain yang lain.

Rasulullah yang mengetahui kelahiran fatimah langsung mengumandangkan azan ke telinga fatimah. Kakak fatimah semua ikut bergembira atas kelahiran adiknya. Begitu juga dengan para sahabat semua bergembira. Termasuk Ali yang merupakan kerabat dekat nabi Muhammad Saw. Pada saat itu Ali sudah 15 tahun.