P R O L O G

2.6K 199 18
                                    

Rosès are red
Violet are blue
You're the most beautiful ex
That i can't forget you

°•°


Anandera melangkahkan kakinya menuju kelas yang baru saja 2 hari ditempatinya. Pembelajaran di kelas belum beroperasi secara normal karena murid-murid meminta guru untuk melakukan 'perkenalan' terlebih dahulu sebelum memulai materi.

Karena Anan adalah anak yang mudah bergaul, maka di hari ke 2 nya sebagai murid SMA Darma Wijaya ini, ia sudah memiliki beberapa teman. Mungkin belum dekat, tapi cocok untuk diajak jajan atau ngobrol-ngobrol ringan.

"Oh, hai, Nan!" Sapa Yujin, teman sebangkunya yang terkenal karena dulunya pernah mengikuti Indonesian Idol Junior.

"Hai, Jin!"

Anan ini bukan tipikal orang yang rajin, bukan juga yang malas. Maka, ia duduk di bangku tengah.

Baru saja ia menyalakan handphonenya untuk lanjut menulis cerita, Yuna yang duduk didepannya menoleh kearahnya dengan mata berbinar.

"Eh eh, gue denger berita bagus, nih. Katanya hari ini bakal ada anak baru. Cowok, pindahan dari SMA sebelah. Gila sih, gue tau dari temen gue yang di SMA sana, kalau si anak ini super duper ganteng! Terus...."

"...tajir" sambung Yuna yang dihadiahi pukulan kecil dari Yujin.

"Yeuuu ada-ada aja, lo" sebenernya Yujin mau bilang 'yeuu mata duitan lo', tapi gak mungkin, kan. Baru kenal, masa udah mancing api permusuhan:)

Anan mengerenyit, "hah? Masa sih? Baru dua hari, kok, udah pindah lagi? Itu cowok apa banci? Labil amat,"

Setelah berkomentar begitu, Anan kembali berkutat pada handphonenya. Tidak tertarik pada pembicaraan tentang si anak baru ini.

"Bentar, itu pindahnya ke kelas kita? Kenapa gak ke IPA 1 dulu? Kan disana masih kosong."

"Ya gue gak tau, Jin. Yang penting ganteng, masukin IPA 3 aja lah, kan bisa buat cuci mata juga aduh gak sabar gue, cepet bel dong," Ucap Yuna sambil melirik jam tangannya,

"Ngebet amat lu. Sabar dong, nanti kalo udah kenalan bagi-bagi ig nya ya, siapa tau mau gue ajakin endorse relationship goals, nanti heboh makin banyak yang endorse gue yey"

"Bisa aja lo ngambil kesempatan dalam kesempitan. Lagian gue udah tau nama sama ig nya,"

"Apa? Apa? Mana?"

"@yohan.r, namanya Yohan Rahadian Denata."

"HAH?!"

Mata Anan membulat sempurna kala mendengar nama yang Yuna sebut. Dan kini Otaknya makin tidak bisa berfungsi kala melihat ketua kelas berdiri di depan kelas bersama seorang lelaki yang sudah sangat ia kenali.

Anan meneguk ludahnya, ketika sepasang mata sayu itu bertemu dengan iris kecoklatan miliknya. Yujin disebelahnya sudah beberapa kali bertanya ada apa, namun ia masih kesulitan bicara karena kini mata sayu itu terus menatap lurus ke arahnya.

"Temen-temen, hari ini guru matematika kita sakit, jadi sekarang jamkos. Dan kenalin ini ada anak baru namanya Yohan. Nah, Yohan lo bisa duduk di bangku sana"

Sial.

Bangku yang kosong, kan, cuma bangku di belakang Anan.

Seketika suasana kelas menjadi ramai dan juga canggung di waktu yang bersamaan. Mungkin yang mau ngerusuh masih jaim. Sementara itu, Yuna, Yujin, Anan, dan beberapa murid perempuan lainnya sedang memperhatikan Yohan si anak baru yang kini tengah berjalan ke kursinya.

Kaki panjang Yohan berhenti di samping Anan yang sedang berpura-pura menyibukkan diri dengan handphonenya.

Kepalanya menoleh, menatap Anan dengan seringai kecil,


"Hei, mantan. Wah, kita sekelas nih. Gimana kabarnya? Udah ada yang baru, apa masih stuck?"



Duh, kalo kayak gini caranya, gimana Anan bisa move on?

°•°







Ex ; Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang