Pagi yang cerah ketika aku sedang berbelanja beberapa keperluan untuk kehidupan yang baru aku jalani selama dua bulan ini. Dengan pakaian yang simple adalah style ku, yang mungkin orang akan langsung tahu itu pasti Kim Mira.
"eh maaf..." ketika tak sengaja aku bertabrakan dengan seorang cowok yang mengenakan pakaian casual, dengan tubuh yang tinggi nya sekitar hampir seratus sembilan puluh cm.
"hmm kalo jalan pakai mata!" Balas seorang cowok yang terlihat seperti sedang terburu-buru, dan kemudian hilang terbawa dengan ramai nya orang-orang yang berlalu lalang.
Itu adalah pengalaman yang tercipta ketika dua bulan aku bersinggah di Negeri Ginseng.
***
Mengingat kejadian tadi pagi yang membuat sedikit waktu ku terasa menyedihkan. Ya bertemu dengan pria dingin luarbiasa, yang membuat aku berpikir dua kali jika harus berbincang dengan makhluk semacam itu.
Selama perjalanan pulang ketempat kontrakan, sesekali aku pergi ke beberapa tempat untuk membeli beberapa barang atau makanan, mengingat hari ini adalah hari kedatangan sahabat ku. Wanita yang jarang di taklukan oleh seorang pria sekalipun.
Drtt
Seketika aku mengambil handphone yang sedari tadi berdering di dalam saku celana jeans panjang yang sering aku kenakan.
'Ya hallo Choi Hana?'
'Kim Mira kamu jadi jemput aku di bandara kan?'
'Ya, aku jadi jemput kamu, emang kamu udah sampai?'
'Iya aku udah nunggu di sini sekitar sepuluh menit'
'Oh oke kamu tunggu aja aku berangkat sekarang'
'Hmm, aku tutup ya'
***
"Mira!" Sesaat setelah mendengar ada yang manggil segera aku nengok ke sebelah kiri, yang ternyata sesosok perempuan yang berjalan mendekati ku.
"Woah kamu apa kabar?" Lanjut dia, yang langsung memeluk ku tanpa membiarkan aku bersiap untuk di peluk.
"Ya kabar aku baik sebelum kamu meluk aku yang pakai tenaga dalam" cetus ku yang merintih kesakitan ketika di peluk oleh sahabat karib ku. Dan dia langsung melepaskan pelukan nya karena sadar kalau aku udah gak kuat kalau harus di peluk lebih lama lagi.
***
Selama perjalan di dalam mobil, aku berbincang banyak hal dengan Hana, ya banyak karna selama satu bulan ini aku sama dia jarang berkomunikasi dikarenakan kesibukan ku yang sudah bekerja satu bulan terakhir ini, ditambah dengan tugas-tugas kuliah ku yang tak berujung.
Aku juga sempat berbincang tentang laki-laki dingin yang enggak sengaja bertabrakan dengan tubuh mungil ku ini.
"Terus kamu bilang maaf ga ke dia?" Tanya nya yang merasa penasaran karena aku bercerita dengan serius soal ini.
"Iya pas aku nabrak cowok itu, aku langsung bilang maaf, tapi bukannya dia maafin aku, eh malah bilang 'kalau jalan pakai mata!' Gimana gak kesel coba?" Cerita ku yang pakai nada kesal.
"Hahaha, ya udah lah lagian kamu ga bakal ketemu dia lagi kan?" Sambil mengambil beberapa snack untuk dia makan.
"Ya semoga saja" jawab ku penuh harap.
***
Akhirnya aku dan Hana sampai di rumah persinggahan yang dua bulan lalu aku tempati, rumah yang sederhana namun cukup luas pada bagian ruang tamu dan dibagian atap yang aku pakai untuk tempat merenung ketika banyak hal yang mengganggu pikiran ku.
"Jadi aku tidur di kamar yang itu?" Tanya Choi Hana yang membuyarkan lamunan ketika aku sedang berada di depan tv yang menyala.
"Ya, emang mau di mana lagi? Memang nya kau mau sekamar dengan ku?" Sembari membenarkan posisi duduk yang kurang nyaman.
"Hem, baiklah" jawab nya dengan berjalan menuju kamar nya untuk membereskan semua bawaan nya.
***
Pagi ini aku melangkah kan kaki ke toko roti yang hampir setiap pagi ku kunjungi untuk membeli roti untuk sarapan ku dan Hana, ya karna aku kalah dalam permainan batu gunting kertas untuk menentukan siapa yang akan membeli sarapan.
Seperti biasa hari ini juga aku tidak sempat untuk membuat sarapan, lebih tepatnya aku tidak bisa memasak, dan juga semalam aku harus lembur untuk mengerjakan beberapa tugas kuliah dan kantor.
"Imo, aku beli roti gandum dan roti isi seperti biasa nya" sembari menunjukkan roti kesukaan ku yang hampir setiap hari aku beli di toko ini.
"Hm ne, tidak biasa nya kamu membeli banyak roti seperti ini" Dengan mengulurkan tangannya yang memegang kantong plastik yang berisi roti yang sudah ku beli tadi. Aku hanya membalas nya dengan senyuman ramah, dan berniat membalikkan badan untuk segera pulang untuk sarapan.
"Ommo" kaget ketika tersadar ada seseorang yang menarik lengan kanan ku dengan sangat keras. Membuat tubuh ku terguncang akibat tarikan tangannya.
Aku pun membalikkan badan dan menemukan seorang laki-laki berbadan besar dan tinggi, yang membuatku haru melihat keatas jika ingin menatap nya.
"Apa kau ingat aku?" Tanya nya dengan nada seakan akan dia adalah pria tertampan di dunia ini.
Ehehe gais gimana seru gak??😊
Seru kan ngarep yaelah 😁
Ya udah jangan lupa buat vote and komen nya ya gais
Thanks😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate BUT Love [Mingyu]
RandomAda yang bilang "benci lah orang yang kamu benci sewajarnya saja barangkali dia akan menjadi orang yang akan kamu cintai. Dan cintai lah orang yang kamu cintai sewajarnya saja barangkali dia akan menjadi orang yang kamu benci" Kalimat yang sering ak...