#4 KERJA

36 8 2
                                    

Hari ini aku berangkat pagi sekali. Bahkan aku belum sempat membeli sarapan. Karena hari ini aku harus ke kafe Baerykim. Aku harus membereskan tempat itu dan mengeceknya juga.

Place Baerykim

"Annyeonghaseyo" sapaku, sepertinya ada seseorang di dalam. Karna pintu belakang khusus untuk pekerja tidak di kunci.

"Hm annyeong" balas seseorang dari dalam.

Dan tepat seperti dugaanku. Ya, Kim Mingyu.

"Ada apa kau datang kemari?"

Oh ya tuhan mengapa dia semenyebal kan itu?!

"Aku disini mau mengecek keadaan kafe, apa aku harus memberi tahu mu, bahwa aku sekarang ini adalah manager di kafe ini?!" Balas ku dengan nada angkuh.

Biar saja, biar dia tahu bahwa aku juga berkuasa di kafe ini. Agar dia tidak seenak nya saja.

"Ya! Disini aku yang mempunyai kafe, dan aku bisa saja bilang ke Jisoo hyung untuk memecatmu!" Balasnya tidak ingin kalah.

Oh ya tuhan aku lupa seketika bahwa dia yang menpunyai kafe ini, dan dia juga berteman dengan Pak Jisoo.

Habislah hari-hari ku selama disini. Mengapa harus dia oh tuhan.

***

Sekarang aku sedang berada di mobil. Ya, mobil mewah milik seorang Kim Mingyu.

Sesaat setelah dari kafe, aku bilang pada nya kalau aku harus kuliah hingga sore.

Baru aku bisa ke kafe untuk bekerja hingga malam. Yang beruntungnya kafe itu memang buka hingga jam 10 malam.

Dan untuk masalah siapa manager dari pagi hingga sore, itu aku serahkan kepada Mingyu. Ya, dia pasti sudah biasa, karena sebelum aku menjadi manager di kafe Baerykim dialah yang mengurus semua nya sendiri.

Hanya saja karena kafe Baerykim sudah semakin maju, jadi dia membutuhkan bantuan untuk menggantikan nya sebagai manager. Sedangkan dia tetap menjabat sebagai chef disana.

Dan sekarang aku berada di Universitas *tut*. Ya tempat kuliahku dan Hana. Dan tentunya aku sedang bersama dengan Kim Mingyu.

Dia yang memintaku untuk memasuki mobilnya. Dia bilang dia ingin mengantar ku dengan alasan agar manager dari Baerykim tidak telat dan mendapatkan pandangan jelek yang dapat mempengaruhi kafe nya nanti.

Tidak logis bukan?

.

"Terimakasih pak" ucap ku dengan tulus, karena sudah mengantar kan aku kuliah.

"Jangan pak! Kau pikir aku setua itu?!" Balasnya dengan nada seakan marah, tetapi tidak terlihat marah.

"Lalu aku harus memanggil apa?" Jawab ku malas.

Sungguh, karna ini hanya akan membuang waktuku saja.

"Terserah, asal jangan pak!"

"Baiklah...Kim" kataku sembari menatap matanya dalam. Dan dia membalas tatapan ku.

Oh ya tuhan jika ini terus berlangsung, sungguh aku tidak akan sanggup menatap nya terus menerus.

Langsung aku palingkan mukaku. Dan langsung saja kubuka pintu mobilnya.

***

Akhirnya selesai juga kuliahku hari ini. Oh ya, aku belum bertemu dengan Hana hari ini. Seperti nya setelah jam kuliah dia langsung pergi ke kantor.

Biarlah, biar dia memiliki pekerjaan dan tidak merasa bosan sendiri.

Aku bergegas menuju halte untuk menunggu bus yang ke arah Baerykim. Iya, karna aku harus bekerja disana.

Sesampainya di Baerykim

Oh ini rame sekali. Pasti Mingyu sedang kesusahan. Segera aku bergegas ke ruanganku.

Dan benar saja dia sedang mengurus keuangan, dan berkas lainnya dengan menggunakan baju chef nya. Itu terlihat sangat... lucu dan pantas di tubuhnya.

Oh ya ampun, cukup berpikiran tentang Mingyu!

"Permisi Kim, biar aku selesaikan ini, kau lanjutkan saja tugas mu di dapur" pintaku dengan nada yang begitu halus. Entah mengapa melihatnya seperti itu membuatku merasa tersentuh.

Ah entahlah.

"Baiklah, tolong kau lanjutkan. Aku permisi" balas Mingyu dan ia segera berdiri dan bergegas menuju dapur.

Cukup banyak yang harus aku selesaikan disini. Jadi terpikir bagaimana seorang Kim Mingyu mampu menjalankan bisnis kafe seperti ini seorang diri?

Apakah sebegitu hebatnya seorang Kim Mingyu?

***

Jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 21.45 ya tentu saja di kafe ini sudah sepi. Tidak ada lagi pengunjung yang ingin makan disini. Sepertinya sudah harus di tutup.

Akupun berjalan menuju dapur. Memastikan masih adakah pegawai yang belum pulang.

Kulihat sudah tidak ada. Sepertinya memang sudah pulang semua.

"YA TUHAN!!!" teriak ku begitu keras yang mungkin membuat gelas-gelas disini bergetar.

"Ya! Mengapa kau teriak seperti itu?" Jawab seseorang yang sedang memegang pundak ku.

Ternyata seorang Kim Mingyu! Dia menepuk pundak ku sehingga membuatku takut dan berteriak.

"Kau itu selalu saja mengejutkan ku!"

"Kau nya saja yang lemah! Seperti itu saja terkejut!"

Oh tuhan mengapa kau menciptakan makhluk semacam ini?!

"Terserah kau saja, aku ingin pulang" jawab ku malas.

Tetapi dia menahan ku.

"Biar ku antar" tawarnya.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri" tolak ku sembari melepaskan genggaman nya.

"Tidak ada penolakan" dengan menarik kembali tanganku.

Sungguh melelahkan berdebat dengan spesies macam dia. Akhirnya akupun mengalah. Mengikuti langkahnya. Karena dia menyeret tanganku agar aku mengikuti ke arah dia melangkah.







Okaay gais akhir nya chap ini jadi jga, susah soalnya, memeras otak 😪

Jangan lupa buat vote and komen gais, berharga loh itu😊😚

Thanks😘

Hate BUT Love [Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang