A Miracle

#lima

•••

(Yeonhee Pov)

Aku menangis sambil membaca surat ini. Ternyata Papa masih sangat mencintai aku. Maafkan aku Papa yang selalu berbuat kasar padamu. Padahal kau melakukan itu hanya menjalankan misi tertentu. Aku juga sangat mencintaimu Papa.

...

Tak terasa sekarang sudah berganti hari. Mama sudah diperbolehkan untuk pulang. Dan hari ini aku harus mencari pekerjaan karena aku sudah dipecat dari dua perusahaan sekaligus.

"Yeonhee kau tidak akan bekerja?"tanya Mama

"E-m aku nanti siang bekerja"jawabku gugup

"Jangan lupa bekerja ya, Mama juga tidak tau Mama masih boleh bekerja atau tidak" ucap Mama

"Tidak usah khawatir, aku yang akan bekerja"

Saat aku sampai di rumah aku kaget karena disana sudah ada Pak bos Jihwan dan bodyguard bodyguard nya.

"Yeonhee mereka seperti nya akan menagih hutang"ucap Mama panik

"Mama tenang saja, aku sudah menyiapkan uangnya"

Aku menemui mereka dan membayar hutangnya.

"Dari mana kau mendapatkan uang ini?" tanya Pak Jihwan

"Itu tidak penting, sekarang aku sudah membayarnya kan? Silahkan kalian pergi"

"Tidak bisa ! Bunga mu terlalu banyak dan uang segini tidak cukup untuk membayar hutang dan bunga nya"bentak pak Jihwan

"Maksudmu?"tanyaku

"Bawa dia ke mobil. Dia harus tetap menikah denganku apapun alasannya" pinta pak Jihwan pada bodyguard nya

Mama yang mendengar itu shock dia langsung menatapku dengan tatapan tidak rela. Mungkin karena hanya aku sekarang yang dia punya dan dia tidak mau aku menikah dengan pria yang lebih tua dariku.

"Apa maksudmu? Yeonhee tidak akan menikah denganmu !"bentak Mama

"Oh maaf nenek tapi putrimu yang cantik ini sudah berjanji padaku jika dia tidak membayar hutangnya dia akan menikah denganku"jawab pak Jihwan

"Tidak ! Sampai kapanpun anakku tidak akan pernah menikah denganmu ingat itu !"bentak Mama dan menarikku masuk ke dalam tapi hasilnya nihil. Tanganku juga ditarik oleh pak Jihwan yang jelas jelas tenaganya lebih kuat daripada Mama

"Lepaskan anakku"bentak Mama

"Sudahlah nyonya biarkan putrimu menikah denganku. Kau akan bahagia dan putrimu juga akan bahagia"

"Tidak ! Yeonhee tidak akan menikah denganmu"

Aku langsung ditarik oleh para bodyguard nya untuk ikut dengannya. Mama yang sedang berteriak sambil menangis tapi tidak bisa melakukan apa apa.

Pikiranku hanya satu, sebaiknya aku ikuti saja perintahnya dia. Saat aku akan menikah nanti aku akan kabur.

"Lepas"aku menghempas keras tangannya yang meraba daguku

"Kau sangat cantik Yeonhee"ucapnya yang membuatku geli

"Kau akan menjadi wanita paling bahagia, karena kau menikah denganku"lanjutnya

"Tidak ! Aku tidak akan pernah menikah denganmu. Kau terlalu tua untukku paman" aku menekankan kata "paman" itu didepan wajahnya

"Oh, dilihat dari dekat ternyata kau sangat cantik baby"

Yak ! Aku menyerah, terserah dia mau berkata apapun. Intinya aku tidak akan pernah menikah dengannya.

Akhirnya kita sampai dirumah pak Jihwan. Disana ada banyak mobil dan sepertinya sedang ada acara.

"Papa"panggil pria berkemeja putih dibalut jas hitam dan celana hitam. Tampan

"Hallo Chul, kau sudah pulang?"tanya pak Jihwan

"Dia siapa Pa?"tanya pria yang dipanggil Chul itu

"Oh kemarilah, ini Yeonhee calon ibumu" jawabnya sambil menggenggam tanganku. Tapi aku langsung melepasnya secara kasar.

"Jangan pernah bilang aku calon istrimu" bentakku

"Hallo aku Kang Chul"ucapnya

Aku tidak menatapnya dan tidak mau bersalaman dengannya. Aku tau dia juga pasti masuk kedalam rencana busuk pak Jihwan ini.

"Chul sementara ini Yeonhee akan tinggal disini sampai kita menikah nanti"ucap pak Jihwan dan Chul hanya mengangguk paham.

Aku yang menatapnya dengan tatapan tajam langsung menampar pria yang memaksaku untuk menikah dengannya.

"Yeonhee aku ini calon suamimu jangan berbuat kasar padaku"ucapnya sambil tersenyum smirk dan mengelus rambutku

"Hentikan ucapanmu itu, aku tidak pernah mau menjadi istrimu"

Chul dari tadi hanya menatapku dan tak berkutik sedikitpun. Pak Jihwan dan Chul langsung pergi untuk berbicara berdua.

-yeonhee-

•••