#enam

9 0 0
                                    

•••

(Jieun Pov)

Anakku maafkan aku. Aku merasa sangat bersalah pada Yeonhee karena dulu aku yang memaksa Yeonhee untuk meminjam uang pada rentenir kejam itu.

Aku tidak mungkin mencari Yeonhee dalam kondisiku yang seperti ini. Aku hanya berharap semoga Yeonhee baik baik saja.

TOK ! TOK ! TOK !

Harapanku itu adalah Yeonhee. Dia pulang dan tidak menikah dengan pria kejam itu. Tolong beri keajaiban.

"Minyoung"

Minyoung anak pertamaku, dia pulang untuk yang pertama kalinya setelah pergi 3 tahun lamanya.

"Mama aku merindukanmu"ucap Minyoung dalam pelukanku

"Akupun begitu, aku juga merindukanmu"

Setelah selesai Minyoung beristirahat. Aku menceritakan tentang Yeonhee yang sekarang dia entah ada dimana.

"Iya, dia sudah bilang padaku"

"Tapi, boleh lah jika Yeonhee akan menikah dengan bos hutang itu. Kita tidak akan hidup susah lagi"ucapnya dengan santai

"Tapi pria itu lebih tua jauh dengan Yeonhee"

"Mama dengan begitu. Yeonhee akan mempunyai banyak harta. Dari warisan nya karena pria itu tidak lama lagi akan meninggal"

"Tidak ! Kita mencari Yeonhee sekarang"

"Mama tapi ini sudah malam"

"Kalau begitu, biar aku yang mencarinya sendiri"

"Argh ya sudah tapi tidak jauh jauh"

Akhirnya Minyoung mau menemaniku mencari Yeonhee. Karena aku takut terjadi apa apa pada Yeonhee.

"Mama ini sudah larut malam, sudahlah dia tidak akan menyakiti Yeonhee jika dia mencintai Yeonhee"

Karena aku juga tidak ingin membuat Minyoung kelelahan dan dia juga baru sampai dari amerika jadi aku memutuskan untuk pulang.

"Pekerjaanmu selama di amerika apa?" tanyaku

"Pelayan di club, jadi aku punya waktu tidur cukup banyak"jawabnya

"Maksudmu? Sore sudah pulang?"

"Tidak Mama, aku bekerja dari jam 04:00 sore sampai jam 03:00 pagi"

Aku cukup kaget mendengar jawaban Minyoung, apa dia benar benar bekerja sebagai wanita malam?

...

(Kang Chul Pov)

Kasihan wanita itu, padahal dia cantik dan manis tapi memang begitu malang nasibnya. Kalau boleh memilih aku lebih memilih dia daripada Rachel untuk menjadi tunanganku.

"Papa, apa Papa yakin akan menikahinya?" tanyaku pada Papa

"Iya Chul, Papa sudah memikirkan ini matang matang dan Papa rasa dia cocok menjadi ibu tiri mu"jawabnya dengan santai

"Apa Papa sudah tidak mencintai Mama?"

"Chul, Papa akan terus mencintai Mama mu sampai kapanpun itu. Hanya saja Papa bosan dengan kehidupan Papa yang sekarang. Papa berharap Yeonhee bisa menjadi penghibur Papa"

"Aku tidak setuju jika Papa akan menikah dengan Yeonhee"

"Apa maksudmu Chul? Apa jangan jangan kau menyukai Yeonhee"

Yak ! Pertanyaan Papa membuatku mati. Karena jujur aku jatuh cinta pada Yeonhee saat pertama aku bertemu dengannya.

"Kenapa kau tak menjawab?"

"Tidak, aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa bahwa Yeonhee tidak cocok untukmu dia terlalu muda untukmu"

"Aku hanya ingin bahagia Chul"

"Apa selama hidup berdua denganku Papa tidak bahagia? Apa Papa kurang puas dengan perjuanganku selama ini yang selalu berusaha membuatmu bahagia"

"Aku bahagia hidup denganmu. Aku beruntung memilikimu tapi aku bosan hidup dengan kekayaan seperti ini. Apa lebih baik kita bahagiakan juga orang yang hidupnya serba kekurangan"

"Itu hanya alasan Papa. Pokoknya aku tidak setuju Papa menikah dengan Yeonhee"

Aku pergi meninggalkan Papa. Aku harus mencari cara bagaimana supaya Yeonhee tidak jadi menikah dengan Papa.

-yeonhee-

•••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang