MALAMKU

40 6 3
                                    

Adakalanya apa yang kita inginkan
Tidak bisa kita miliki,
Tapi apa yang kita miliki
Belum tentu yang kita inginkan.
 
 

                                💜💜

Jam menunjukkan pukul sembilan malam dan suasananya masih cukup ramai. Masih ada beberapa orang yang belum tidur seperti halnya Gita dan kedua orang tuanya.
Kedua orang tua Gita masih asyik menonton saluran televisi ditemani cemilan yang sudah tersedia. Sedangkan Gita masih sibuk dengan Ponselnya.

"Mah, pah. Boleh jalan-jalan sebentar nggak? Aku masih belum ngantuk." Ijin Gita kepada orangtuanya hendak pergi keluar.

"Mau kemana sayang?" Tanya Andi

"Cuma sebentar ko, jalan-jalan di taman dekat sini saja."

"Sebentar aja ya, Ta. Pulangnya jangan malam-malam." Gita mendapat ijin dari mamanya "kalo pulang kemalaman takut mama sama papa udah tidut. Nanti kamu nggak bisa masuk ke kamar." Lanjut Mila mengingatkan.

"Iya, Ma. Sebentar aja ko." Gita bergegas membuka bintu "pergi dulu ya." Pamitnya kepada Andi dan Mila yang masih menonton televisi.

Malam ini ada begitu banyak bintang di langit, bulannya pun hampir membentuk bulatan sempurna. Gita berjalan menyusuri taman di dekat restoran tadi siang. Angin malam membelai rambut Gita yang memang sengaja ia geraikan. Sudah cukup jauh Gita melangkahkan kakinya dan terhenti pada titik dimana seseorang berdiri.

Gita menyipitkan matanya, memandang lurus ke arah seseorang yang ia rasa mengenalinya. Perlahan ia melangkahkan kaki mendekati mereka yang ternyata berjumblah dua orang. Setelah dirasa agak dekat sayup-sayup gita mendengar percakapan mereka.

"Lo nggak usah so baik di depan gue, mending jauh-jauh sana."

"Ka, maksudnya apa? Aku ga ngerti sama ucapan yang kaka bilang tadi soal ibu."

"Lo nggak usah so deh. Gak usah belaga gak tau."

"Angga?" Panggilan ini membuat kedua sosok itu melihat ke arah Gita.

"Siapa lo?" Tanya seseorang yang berada di sisi kiri Angga.

"Ma-maaf, saya temannya Angga." Dengan suara yang gugup Gita memperkenalkan diri pada seseorang di seberang. Di tatapnya orang itu seolah tidak suka dengan kehadiran Gita di sana. Dan malah berlalu pergi seolah Gita tidak penting untuk di ketahui.

"Kamu ngapain kesini?" Angga menghampiri Gita yang sedari tadi meremas tangannya sendiri.

"A-aku tadi cuma lagi jalan-jalan di sekitar sini. Terus aku nggak sengaja liat kamu disini, apa aku ganggu kalian?" Tanya Gita merasa bersalah.

"Nggak,ko. Lagian aku cuma ngobrol sama kakak ku aja." Angga mulai menggenggam tangan Gita dan menenangkannya.

"Kamu masih mau jalan?  Ikut sama aku, yuk" Tanpa menunggu persetujuan Angga sudah menarik tangan Gita dan membawanya pergi dari sana. Gitapun hanya mampu mengikuti Angga tanpa suara

 Gitapun hanya mampu mengikuti Angga tanpa suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang