Langkah kaki ini menuntunku
Bertemu denganmu..
seseorang yang mungkin akan aku kenal💜 💜
Mentari pagi telah menunjukkan sinarnya menerangi dunia dengan cepat.
Hawa dingin masih menyelimuti saat sebesit cahaya masuk di sela jendela dan membangunkan Gita. Gemercik air di kamar mandi, wangi aroma kopi dan gemuruh suara TV sudah mengisi paginya."Pagi, sudah bangun Nak." Sapa sang papa yang sedang asyik membaca koran. "pagi, pah." Balas Gita sambil mengucek matanya.
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sesosok wanita yang masih menggunakan handuknya keluar dari kamar mandi. "Gita udah bangun, Nak. Ayo mandi terus sarapan."
Masih dengan keadaan yang belum sadar sempurna Gita menghampiri mamanya. "Iya, ma." Lalu mengambil handuk di sisi kiri kamar mandi Gita mulai membersihkan diri dan dalam waktu lima belas menit Gita sudah selesai merapikan dirinya.
"Kamu mau sarapan apa?" Tanya mamanya Mila, yang sedang mengoles roti dengan mentega. Di meja sudah ada berbagai sarapan seperti roti, sereal, bubur dan nasi goreng lalu ada jus dan susu. Sambil merapikan rambut Gita duduk di kursi meja makan dan mengambil sekotak sereal.
"Aku sarapan ini boleh, kan?" Lalu menuangkannya ke dalam mangkuk dan menambahkan susu sebagai pelengkap.
"Boleh, ko." Ijin namanya sambil berlalu memberikan sepiring roti pada suaminya. "Habis sarapan aku mau jalan-jalan boleh nggak?". Tanya Gita sambil mengunyah sarapannya.
"Iya, boleh kan kita memang sedang liburan. Jadi harus di manfaatkan dengan jalan-jalan." Jawab papanya "tapi harus hati-hati, ya. Jangan sampe jauh-jauh nanti kamu nggak bisa balik lagi ke hotel." Lanjutnya seolah meledek Gita.
Mendengar hal itu mamanya terkekeh dan memandangi Gita.
"Ayo abisin dulu sarapannya." Mila lalu duduk di depan Gita dan mulai menyantap sarapannya juga.
Mereka sedang berlibur di Bali bersama bos papanya, Pak Bara bertepatan dengan libur sekolah dan memang sudah di rencanakan oleh Pak Bara. Selain karna libur sekolah, liburan kali ini karna Pak Bara akan mengadakan acara anniversary pernikahan yang ke limabelas tahun, juga karna sudah memenangkan proyek bisnis.
Mereka bermalam di Hotel Kahyang estate karna tempatnya yang sangat bagus dan cocok untuk di adakan pesta pernikahan. Selain hotelnya yang nyaman, pemandangan di sana juga sangat mengagumkan. Dekat dengan pantai yang di batasi tebing, hamparan rumput yang menghijau dan resort area yang bisa memanjakan mata membuat Pak Bara memilih tempat itu untuk liburannya. Karyawan pak Bara cukup banyak termasuk Andi, papanya Gita. Jika di hitung mungkin ada sekitar tigapuluh orang pekerja di kantornya. Bukan hanya kantor, Pak Bara juga mempunyai satu sekolah yang sangat di favoritkan karna sekolah itu termasuk sangat Elit."Mah, pah aku ke sana dulu ya. Mau ngelukis." Ijin Gita seraya menunjuk tempat yang akan ia datangi.
"Iya, hati-hati ya. Jangan terlalu dekat dengan tebing, mama takut nanti kamu jatuh. Jam makan siang kamu harus sudah di restoran ya, sayang. Mama sama papa akan makan siang bersama dengan bos papa." Pesan Mila kepada Gita.
Gita lalu mengangguk dan bergegas pergi ke arah saung yang menghadap pantai. Melukis adalah kebiasaan Gita, mungkin bukan hanya sekedar hobi saja melainkan itu adalah bakat darinya. Dia juga pernah memenangkan lomba melukis antar sekolah dan menjadi kandidat untuk lomba antar provinsi.
"Wahh, indah banget. Ini tempat yang cocok banget buat aku lukis, pasti hasilnya nanti bagus." Serunya dengan senang, menatap arah pantai.
Gita memfokuskan diri di hadapan kanvas yang ia bawa, menimang apa yang akan dia lukis. Sesekali matanya berbinar melihat keindahan bali, tangannya mulai mengoret-oret kuas memberi warna cantik di sana. "Hmmm, apa lagi ya?"
Seperkian detik Gita berhenti dan mulai melihat sekelilingnya mencari tempat lain untuk ia lukis kembali. Saat matanya tertuju pada satu objek yang berdiri di tepi tebing matanya terbelalak karna seseorang yang berada di sana.
"Heii..!!" Gita sudah berlari ke arahnya, menarik seseorang di sana tanpa tahu dia siapa.
"Jangan deket-deket tebing, nanti kamu jatuh." Tangan Gita menariknya menjauh dari sana, orang itu menoleh ke arah Gita dan mulai memperhatikan gadis itu.
"Kamu,.. siapa?"Tanya seseorang di hadapannya yang ternyata seorang cowok dan mungkin seumuran dengan Gita. Cukup lama Gita melongo melihat cowok itu.
Dia terpana
Bukan, dia..
Terpaku..
Bahkan kehilangan kata-kata. Wajah cowok itu sangat tampan, bukan hanya tampan tapi menuju sempurna. Bahkan memang sempurna untuk ukurannya yang seperti itu.
💜💜
Hai, kali ini aku mau benar-benar menulis cerita..
Aku harap kalian suka dengan ceritaku, dan aku mohon dukungannya bagi kalian yang sekedar mampir membaca cerita ini boleh dong vote dan commentnya.Dukungan kalian sangat berharga buat aku, supaya aku lebih semangat nulis ceritanya, jadi pliss vote dan comment yaa..
Untuk part pertama, maaf banget kalo sedikit ceritanya..
Tapi kalo kalian suka dengan ceritaku, aku akan lebih giat lagi dalam membuatnya.
Happy reading...Purple you 💜💜
Ini hasil karyanya Gita, gimana bagus gak?..
IG #beachart
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Youth
Novela JuvenilIni hanya sebuah kisah antara Gita dan Angga.. Cast: Kim taehyung As Angga Pradipta.