KKL Memuakkan

17 3 2
                                    

"Mas vian, kamu ini pakai dasi itu yang benar dong, kebiasaan sini aku benarkan" perlahan istrinya mendekatinya dan membenarkan dasi yang ia pakai

" Oh iya mas, vanka terpilih jadi ketua osis loh sekarang dia sudah kelas XI yang populer hihihi" tawa kecil dari Sifa,istrinya

"Bagus, sama kaya aku tampan dan populer dulu" ia tersenyum menatap istrinya yang semakin terlihat cantik dan anggun

Sifa melihat Vanka turun dari tangga sepertinya ia hendak berangkat sekolah

" Vanka,sayang makan dulu sini mama sudah buatkan nasi goreng dengan toping telor ceplok matang  ditengahnya kesukaan kamu" jelas sifa kepada Vanka

" Iya mah, nanti Vanka makan tapi disekolah ya mamah masukkan kedalam tepak makan aja. Vanka harus berangkat pagi karena ada pembukaan mos pagi ini, lagian Vanka juga engga mau sarapan bareng manusia KKL" ia melirik papahnya.

(Praaangg)

Sendok yang digunakan Vian untuk sarapan di temprang begitu saja setelah Vanka berbicara seperti itu seakan menyindir nya bukan seakan lagi sih tapi jelas itu memang menyindirnya. Sifa yang melihat kejadian itu juga kaget setelah itu ia menenangkan suaminya dengan penuh lembut

" Apa maksud kamu Vanka!!  pagi-pagi bukannya ramah sama orang tua malah bersikap seperti itu tidak sopan. Ini yang mamah kamu bilang ketua osis ,tidak mencerminkan sebagai mestinya. Papah ini kerja buat kamu , Vinka, dan mamah." tutur Vian dengan rasa marah dan kesal atas perbuatan Vanka.

" Iya emang benar kan papah ini manusia KKL , Kantor Klien Laptop, biasanya juga tiap pagi papah udah berangkat kerja tanpa menyicip makanan yang sudah mamah buatkan buat dimakan. Lagian KKL lebih penting buat papah dibanding makan bersama,ngantar anak sekolah ,ataupun ngajak anak dan mamahnya bercanda sebentar. KKL Memuakkan yang selama ini bikin kita jauh dari kata har..." belum Vanka lanjutkan Vian menampar Vanka yang menurutnya kali ini dia sudah keterlaluan.

"Gini nih kebanyakan megang laptop jadi lupa ngelus anak dengan lembut itu kaya gimana, Vian berangkat mah ,Assalamualaikum" mencium tangan mamahnya dan mengabaikan Vian papahnya.

VANKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang