Classmate

108 2 0
                                    

Braaaakkk braaakkk!!

Suara meja yang dipukul memecah suasana kelas. 'Ehh temen-temen, ternyata si Ana suka sama Sultan lohh!' Teriak Yudi sambil memukul-mukul mejanya. 'Cieee ciee, ada yang cinlok nihh, cieee'. Sahut Lana, laki-laki bertubuh gempal itu seraya menggoda Sultan.

'Cieee Sultan sama Ana ciee, PJ-nya dongg! Gak usah malu-malu gitu'

'Ciee lagi jatuh cinta yaaa'. Seisi ruangan itu berubah menjadi ramai akibat ulah yang dibuat Yudi. Ana berdiri dari bangkunya lalu berteriak pada Yudi, 'Eh kamu kalo ngomong jangan ngawur dong Yud, jangan bikin gosip sembarangan!' Lalu Yudi kembali berkicau, 'Yah dia marah, kalo emang kamu gak suka sama Sultan, yaudah gak usah pakek ngegas gitu dong!' Sambil ia tertawa lagi. Sultan yang dari tadi cuma melihat teman-temannya ramai bersorak, akhirnya dia membuka mulut. 'Yud, lo kalo ngomong jangan ngawur dong! Gue malu taukk!'. Si Yudi yang emang pada dasarnya bandel dan suka bikin onar lagi-lagi dia menyoraki Ana dan Sultan, 'Ciee ciee saling bela nih yakan'. Sumpah demi apapun Ana benci dengan si Yudi, dasar mercon. Ana pergi meninggalkan kelas dan ditemani Fitri, teman sebangku sekaligus pendengar setianya.

'Na, emangnya bener yang dibilang Yudi kalo kamu suka sama Sultan?' Katanya berhati-hati sambil mengatur nada pembicaraan.

'Engga Fit, tuh si Yudi emang dasar kompor meleduk, gak tau faktanya malah ngomong seenak jidatnya aja!' tegasnya pada Fitri.

'Ohh, kirain aja beneran. Na, gak apa-apa loh kalo kamu suka sama Sultan, dia kan anaknya rajin, lumayan pinter dari pada temen laki-laki kita yang lain, denger-denger dia juga pinter ngaji'.

'Engga Fit, aku itu gak suka sama Sultan, aku cuma ngefans aja kalo dia lagi main futsal sama temen-temen, rasanya itu dia cool banget, makanya aku suka teriak-teriak gak jelas kalo dia lagi main futsal, udah sebatas itu aja gak lebih'. Tegasnya lagi menjelaskan pada Fitri yang ada di kepalanya

Fitri menepuk bahu Ana sambil mengatakan 'Ohh gitu doang, ya udah. Kalo kamu beneran suka sama Sultan, jangan lupa bilang ke aku ya'. Dia tertawa dan Ana menjawab 'Apaan sih Fit gak jelas'.

Kringgg kringg kringgg kringg

Bunyi empat lonceng itu menunjukkan kalau sekarang sudah waktunya pulang. Sebelum pulang, seluruh kelas diwajibkan berdoa dulu, setelah usai berdoa baru mereka boleh pulang.

'Eh teman-teman jangan lupa yang piket besok ya, yang gak piket gua denda lima ribu'. Lia yang jabatannya sebagai seksi kebersihan mengingatkan pada teman-temannya agar tak lupa piket sebelum pulang

'Iya Li siapp'. Sahut Sheila, Maria, Dion secara bergantian.

Ana menggendong tas abu-abunya keluar dari kelas, sebelum sampai diujung pintu ia melihat Sultan, 'Tan, maafin ulah temen-temen tadi ya! Nggak usah di dengerin tuh omongannya si Yudi!'. Sultan menggaruk kepala lalu tersenyum tipis memperlihatkan gigi kelincinya, 'Iya. Na, santai aja aku gak apa-apa kok'. Ana melambaikan tangan pada Sultan 'Yaudah aku duluan, kamu hati-hati ya'. Setelah itu mereka sudah saling memunggungi, mata mereka tak saling bertatap, suasana kelas tak lagi terdengar ditelinga Ana maupun Sultan.

Nb: Ceritanya belum kelar lohh!
Terimakasih sudah mau membaca:))

Budak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang