---
Park Jimin namanya, pemuda tengil yang mencuri atensinya sejak berjumpa dengannya saat mereka mendapatkan hukuman dari Pak Shindong karena terlambat dan berakhir berjemur dilapangan. Saat itu, mereka berdiri sejajar dan Jimin terus melirik kearah sepatu Taehyung yang terlihat usang karena belum sempat beli yang baru. Dengan rasa kesal yang bercokol didada, Taehyung bertekad, jika dia bertemu dengan Jimin lagi dia akan memakai sepatu yang baru. Huh, sombong sekali memang anak itu, mentang-mentang sepatunya baru. Dasar tukang pamer! Untung tampan, Taehyung jadi tetap sayang.
Dan doanya terkabul, dipertemuan mereka yang kedua kalinya, sepatu Taehyung sudah baru dan malah sepatu Jiminlah yang terlihat begitu buluk, mungkin belum dicuci. Taehyung cekikikan dalam hati.
Ini kejadiannya sebelum magang dan pacaran dengan Hoseok, ya.
Saking sukanya dengan Jimin, Taehyung sampai membuat peruntungan mendekati salah satu teman Jimin dan berharap bisa meminta kontak Jimin padanya. Namun apa yang terjadi selanjutnya ? Teman Jimin itu malah menganggap Taehyung tengah melakukan pendekatan dengannya. Oh, ayolah, teman Jimin itu jauh dari kriteria seorang Kim Taehyung. Ya, walaupun Jimin terkadang bergaya alay, namun pemuda masih layak dibawa ke kondangan dibanding dengan temannya. Hm.
Misi gagal total, mungkin dia punya kesempatan, lain kali.
Kesempatan itu datang beberapa waktu setelahnya, dia akhirnya bisa mengetahui nama akun berbagi foto milik Jimin. Dia mencoba peruntungan lagi, mencoba mengirim derect message pada Jimin dan termyata dibalas olehnya. Permulaan yang baik.
Pendekatannya pada Jimin, tidak melulu mulus. Ada saja halangan untuk bisa dekat pemuda itu karena Jimin memang populer dikalangan teman-teman perempuan Taehyung. Ya, Taehyung maklum sih, Jimin kan memang punya daya tarik sendiri untuk memikat lawan jenisnya. Termasuk dirinya yang memiliki hati cenderung rapuh, huhu.
.
.
Sebenarnya Taehyung sudah lama tahu kalau Jimin memang dekat dengan Hoseok, lebih dekat dibanding dengan temannya yang pernah dia jadikan pancingan itu lho, kalian masih ingat kan? Saking dekatnya, Hoseok dengan santainya meminta tolong pada Jimin untuk menggantikan perannya mengantar Taehyung ke rumahnya.Waktu itu, Taehyung kaget sekaligus senang.Ya, bagaimana dia tidak senang coba ?Kan yang mengantarkan dia ke rumahnya adalah seorang Park Jimin, gebetannya.Catat ya, G E B E T A N. Awalnya, Taehyung pikir Jimin tengah bergurau saat menawarinya untuk diantar pulang, namun saat pemuda itu menggunakan nama Hoseok sebagai jaminan sampai mempersilahkannya untuk menelfon pacarnya itu, Taehyung langsung mempercayainya dan langsung dengan tenang di jok belakang. Dia menahan diri untuk tidak berlonjak kesenangan. Jahat ? Tidak begitu juga, dia hanya tidak ingin membohongi dirinya sendiri kalau sebenarnya dia lebih menyukai Jimin ketimbang Hoseok. Apalagi saat insiden beberapa hari lalu, yang membuatnya tidak habis fikir dan ilfeel setengah mati pada Hoseok. Lain kali saja, Taehyung unmood untuk membahasnya.
.
.
Taehyung sampai rumah dengan selamat, tidak sampai depan rumah secara harfiah ya, hanya sampai bloknya saja lalu di teruskan dengan berjalan kaki. Namun, cukup membuatnya senang. Ya, walaupun sebelumnya dia diajak mampir sana mampir sini sih. Seolah Jimin takut kalau ada yang menaruh curiga akan kedekatan mereka berdua dan mengundang amarah Hoseok karena salah paham. Sebenarnya, Taehyung tidak peduli sih. Ehe.
.
.
Saat Taehyung putus dengan Hoseok, Jimin seolah mempunyai tugas untuk mencoba mendekatkan Taehyung dengan Hoseok yang saling mencoba menjaga jarak sejauh mungkin. Bahkan pernah satu kali, saat manik Taehyung bersibobrok dengan mantannya itu, Hoseok memilih membuang pandangannya kearah lain. Siapa yang tak kesal coba ?
Dan di lain waktu juga terjadi lagi, saat mereka melakukan pelepasan di pulau Jeju. Entah sengaja atau tidak, Hoseok menendang pinggang Taehyung dengan kaki panjangnya saat keduanya sama-sama tengah kembali mengenakan sepatu mereka masing-masing setelah selesai makan siang bersama disalah satu restoran disana. Taehyung ingin sekali mengumpati Hoseok, namun sepertinya pemuda itu tidak menyadari perbuatannya itu. Huh, buat kesal saja.
Dan kejadian lebih aneh lagi, tentang kedekatan tidak lazim antara Jimin dan Hoseok. Entah Taehyung yang delusi atau memang perlakuan Hoseok pada Jimin terlampau manis bahkan saat mereka bersamapun, Hoseok tidak sebegitunya memperlakukan dirinya. Berbeda sekali dengan Jimin. Contoh konkritnya kala mereka tengah menikmati indahnya senja diatas bukit, Jimin dan Hoseok nampak terlihat manis dengan dua cup kopi hangat ditangan mereka masing-masing untuk menghalau rasa dingin dan Taehyung melihat itu semua. Kejadian manis itu berulang kala keduanya tampak kebingungan mencari tempat untuk makan siang karena tempat lainnya sudah penuh. Jimin membawa dua piring mereka sedangkan Hoseok membawa dua gelas minuman, kerjasama yang baik dan lagi-lagi Taehyung melihatnya. Mengapa mereka tampak terlihat serasi, sih ?! Apalagi saat dia bercerita pada sang kakak akan kejadian itu dan malah membuat lelucon, kakaknya bilang itu cocok jadi judul FTV, judulnya adalah pacarku sainganku membuatnya jengkel bukan kepalang. Dasar fujoshi!
Mengingat kejadian itu, Taehyung jadi teringat memori masa lalu kala dirinya tidak sengaja memergoki Jimin tengah berbincang dengan salah satu teman sekelasnya, panggil saja dia Tzuyu. Mereka terlihat begitu dekat, membuat hati Taehyung teriris perih. Kenapa sih dia harus melihatnya segala. Kenapa sih menyukai seseorang harus sebegitu merananya ?
.
.
Inilah sepenggal kisahnya bersama Jimin. Oh iya, beberapa waktu yang lalu mereka sempat mengobrol kok lewat aplikasi chatting. Ya, walaupun pada awalnya begitu keras usahanya untuk menahan dirinya agar tetap bersikap biasa. Dia takut membuat Jimin ilfeel padanya. Hm, kira-kira Jimin sedang apa ya, sekarang ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys
FanfictionSepenggal kisah seorang Kim Taehyung bersama para pemuda yang hilir mudik di hidupnya dengan berbagai karakter dan segala tingkah polah mereka.