"Jaelani."
"Hm?"
"Kamu kenal sama Jeka gak?" tanya Rose disaat keduanya berjalan bersama di sore hari itu.
Jaelani baru saja membantu Rose mencari sang bapak yang sudah beberapa hari menghilang.
Dan hasilnya nihil, bapak belum ketemu sampai sekarang.
"Jeka?" gumam Jaelani pelan.
Rose mengangguk pelan, "Marjuki Adi Sadewa. Kenal? Dia warga kampung sini juga katanya." jelas Rosé.
Jaelani mengangkat alis, "Ngapain kamu tanya dia?"
"Jadi, kamu kenal?"
"Rosetta, kamu belum jawab pertanyaan aku." ucap Jaelani pelan.
"Kamu juga belum jawab pertanyaan aku, Jae." balas Rose santai.
Jaelani menatap Rose kemudian menghela nafasnya, "Oke, aku kenal."
Mereka hendak melewati pematang sawah saat Rose tiba-tiba berhenti dan menatap Jaelani, "Kamu kenal? Dia anaknya siapa sih? Aku kok gak pernah tahu dia?" tanya Rose.
Melihat Rose yang tampak penasaran dengan Jeka membuat hati Jaelani terasa perih, jujur saja, Jaelani sebenarnya tak sudi untuk menceritakan tentang Jeka, tapi karena Rose yang bertanya, maka ia harus mau menjawab, "Dia anak pak Kades, sebulan setelah kamu pergi ayah dia jabat sebagai Kades."
"Kades? Pak Topo maksud kamu?"
Jaelani kaget Rose tahu siapa Kepala Desa Dumber Waras baru itu, padahal Rose pergi sebelum pemilihan Kepala Desa Sumber Waras.
"Iya, Jeka anaknya pak Sutopo."
Rose memekik pelan, "Bukannya Pak Topo punyanya anak yang namanya Kuki ya? Kok bisa Jeka sih?" tanya Rose pada Jaelani, tampak kebingungan.
"Hah? Kuki? Ikan mas Kuki?"
"Bukan, ih, Kuki."
"Oh!!! Kepalaaa~ pundak, lutut, kuki, lutut kuki." ucap Jaelani sambil menyentuh bagian yang ia sebutkan.
(Shout out buat grxavitybub komentar nya aku ambil buat jokes hehehe)
"Bukan ih~~~~~~~~~~"
"Ada-ada saja, mana ada anak Pak Sutopo namanya Kuki." kekeh Jaelani dan Rose menganggukkan kepala nya pelan, mungkin selama ini ia hanya salah paham saja.
Atau mungkin, Kuki bukanlah anak pak Sutopo sang Kades itu, melainkan anak dari Sutopo yang lainnya yang ada di desa Sumber Waras.
Rose dan Jaelani pun melanjutkan perjalanan mereka untuk melewati pematang sawah. Menuju rumah Jaelani yang berada diseberang.
"Jae, kamu kuliah di UGM ya?"
Jaelani menoleh pada Rosé kemudian mengangguk pelan.
"Ambil apa?" tanya Rosé.
"Ya gak ambil apa-apa, nanti aku dipenjara kalau ambil apa-apa disana." jawab Jaelani.
...
"Bukan itu maksud aku!" seru Rose.
"Eh bukan ya? Terus apa dong?" tanya Jaelani sembari terkekeh pelan, tangan nya meraih tangan Rose untuk membantu gadis itu agar tak terjatuh dari pematang sawah yang mereka lintasi.
Rose salah tingkah saat merasakan tangan Jaelani memegang tangannya, namun Rose mencoba untuk bersikap biasa saja, "Kamu ambil jurusan apa disana?"
"Oh, aku ambil Teknik Nuklir."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Anak Kampung
Fanfiction"Jodoh kamu gak kemana, ya, paling mentok sama aku, anak kampung sini." ㅡ Jeka.