[✔] Anak Kampung

01 ㅡ pandangan pertama

"Rosetta Sulastri!!!"

Rose membuka kedua matanya kaget, tetapi ia lebih kaget disaat melihat pemilik toko pakaian tempat Rose bekerja berada di hadapan gadis berusia 22 tahun itu.

"Eh, ibu Maemunah, ada apa?"

"Itu ada tamu, layani atuh!"

Rose membulatkan matanya dan kedua tangannya sontak menutup dadanya yang dibalut sweater abu.

"Ibu, saya kan masih gadis!"

Dan hal itu membuat ibu Maemunah melotot dan menyabet Rose dengan kaos yang dipegangnya sedari tadi.

"Banyak cingcong kamu. Sana!"

"Iya."

Rose segera beranjak menemui tamu yang dimaksud ibu Maemunah tadi.

Rupanya seorang pria yang usianya masih cukup muda. Mungkin seumuran dengan Rose?

"Ada yang bisa saya bantu, mas?" tanya Rose ramah, senyuman manis terpatri di wajah cantiknya. Ini mah, tugas Rose sehari-harinya. Senyum.

Pria itu menoleh pada Rose dan seketika pandangan mata keduanya saling bertemu satu sama lainnya. Rose pun dapat merasa getaran-getaran aneh pada dirinya.

"Eh, maaf mas, hape saya geter nih, ada yang nelpon, saya angkat dulu ya." pamit Rose dan ia berlalu.

Rose mengecek hape jadulnya, rupanya telpon dari ibu di kampung.

"Halo, assalamualaikum, bu?"

"Waalaikumsalam, Rose."

"Ibu kenapa? Ini Rose lagi kerja loh."

"Aduh, ibu ganggu, ya? Maaf maaf, ibu lagi bingung banget ini sama bapak kamu."

"Bingung kenapa, bu?"

"Sudah dua hari gembala kambing tapi gak pulang. Ibu khawatir."

"Waduh, lapor kepala desa, bu!"

"Sudah."

"Coba lapor hansip desa juga, bu!"

"Sudah juga, Rose."

"Waduh, lapor polisi, bu?"

"Nah, itu belum. Ibu takut."

"Takut kenapa, bu?"

"Ibu takut dipenjara."

"Loh? Emangnya ibu ada salah?"

"Iya, gimana sih kamu."

"Salah apa, bu?"

"Ibu kan pernah salah kasih kado sama anaknya Pak Dodo si kepala Polsek waktu mantenan. Kado buat temen kamu isi buku tulis malah ibu kasih ke anaknya."

"Waduh, bahaya tuh, gak usah lapor polisi, bu. Nanti ibu dipenjara. Rose sama siapa nanti?"

"Tuhkan..."