• • •
begitu waktu pelajaran keempat dideklarasikan kosong oleh soobin—ketua kelas 3A—sebagian besar penghuni kelas menyorak kesenangan, sebelum akhirnya mendesah kecewa begitu sang guru yang mestinya hadir hari itu menitip pesan agar mereka menyelesaikan resensi buku fiksi mereka di perpustakaan.
dan di sinilah renjun serta aira sekarang, duduk manis bersisian sembari mengerjakan masing-masing tugas mereka. ralat, cuma aira yang mengerjakan tugasnya sedangkan buku tulis renjun terbuka pun tidak. merasa aneh karena tidak biasanya renjun seperti itu, aira menoleh pada renjun yang sedang menatap tajam ke pojok perpustakaan.
"kamu nggak ada niat buat balas mereka, kan?" tanya aira hati-hati, sadar ternyata renjun menatap sekelompok siswa yang sama yang melayangkan bola padanya tadi pagi.
perasaan aira berkecamuk saat menangkap sorot itu, sorot yang persis seperti renjun pertama kali mendapat nilai tujuh puluh, yakni kebencian. dan tatapan itu renjun layangkan kepada felix dan gerombolannya; jeno, hyunjin, jinyoung, dan noa.
tahu bahwa dirinya tertangkap basah oleh aira, renjun lantas menoleh ke sembarang arah sebelum manik oniks miliknya bersitumpu pada manik gadis itu. sontak embusan napas kasar lolos dari kedua belah bibirnya. "untuk apa? i don't wanna waste my time just to do a stupid revenge."
"kalem, aku kan cuma tanya ...," ada jeda selama beberapa detik sebelum aira melanjutkan ucapannya, "tapi serius nih? gimana kalau mereka nanti malah—"kalimat selanjutnya malah tersangkut di ujung lidah saat aira melihat renjun bangkit dari duduknya dan menepuk-nepuk bagian belakang tubuhnya, mencoba menyingkirkan debu-debu imajiner dari sana.
"mandang remeh aku maksud kamu?"
gadis itu lantas berkutik begitu renjun memilih melanjutkan ucapannya, yang sialnya sama dengan apa yang ingin ia katakan. tatapannya makin tajam di saat yang bersamaan.
"aira, listen, i'm huang renjun, the smartass boy in the town. nobody can beat me, termasuk tikus-tikus got kayak mereka," tukas renjun penuh percaya diri membuat aira seketika mengatupkan mulutnya, enggan menimpali lagi.
menurutnya, tidak salah memang renjun berkata demikian. renjun, di usia yang masih sebelia ini sudah berhasil menembus olimpiade fisika internasional dan menyabet medali emas. dia bisa dengan mudah menghapal isi buku hanya dengan membacanya sekali, juga bisa memainkan berbagai alat musik dengan apik. belum lagi kemampuan menguasai lima bahasanya dan dengar-dengar sekarang lelaki itu sedang mempelajari bahasa rusia. ya, dia memang sehebat itu dan terasa pantas jika dia membanggakan prestasinya.
tapi entah kenapa, sang gadis merasa renjun hanya bersikap defensif. apalagi sampai mau repot-repot memberi julukan murahan untuk mereka. dan karena menerka-nerka tidak akan membuahkan hasil yang pasti, aira memilih memverbalkannya.
"kamu mau mereka buat minta maaf, kan?"
renjun bergeming. menekuri converse hitamnya yang sudah mulai aus bagian depannya. mungkin dia sedang berpikir untuk menggantinya dengan sepatu yang baru. atau mungkin dia sedang mempertimbangkan perkataan aira barusan? entahlah, pikirannya laiknya labirin daidalos, terlalu rumit dan membingungkan untuk ditelusuri. dan sialnya, aira selalu ingin bisa memecahkan misteri dibalik pribadi huang renjun.
"apaan sih? nggak usah ngaco," kata renjun pada akhirnya dan meninggalkan gadis itu sendirian.
aira hanya bisa menghela napas sembari memandangi punggung renjun yang semakin menjauh.
lagi-lagi dia bersikap defensif.
• • •
a/n :: halooo! apa kabar? aku harap kalian dalam keadaan baik hwhw kalaupun nggak, yah semoga cepat membaik! ^^ seperti sebelumnya, aku kali ini ngasih pertanyaan lagi tapi aku bakal jawab juga biar kalian juga tau tentang aku xixi /dihajar
Q : mata pelajaran yang pengen banget kalian taklukin, tapi susahnya kebangetan?
A : kalau aku sih matematika! sumpah demi apa pun matematika terlalu berat untuk otak kecilku hghg dari dulu pengen banget aku taklukin karena kan emang pelajaran yang dasar(?) tapi ga bisa-bisa :(
i would like to see your answer too! so pls kindly leave a comment there, thank you :) and see you soon in another chapters! ♡
regards, olin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTITAS RENJANA.
Fanfictionft. renjun ❝aira adalah pagi, tapi sayang renjun selalu bangun kesiangan.❞ ©2019 by gradasi-