Changbin itu malas banget kalau disangkut pautin sama hal yang merepotkan. Contohnya nih, sekarang ia harus mengantar kan buku kelas nya kepada mr.shin yang ada di kelas 1-2.
Semua ini karena dia yang ketiduran dan terlambat mengumpulkan tugas gurunya itu. Apalagi dia harus turun tangga buat ke kelas 1-2.
Fyi aja nih changbin itu anak kelas 2-1, yang berarti dia adalah kakak kelas di Seirin.
"Permisi, mr.shin?" Changbin berdiri di depan pintu kelas 1-2 dengan tumpukan buku dan suara dingin nya.
"Oh! Changbin, letakkan itu di meja ku saja. Lalu felix, letakkan ini juga di meja saya. Kalau tidak tau ikut changbin saja" Mr.shin yang sudah berkemas menuju lab menyuruh kedua murid yang tidak saling kenal itu.
Karena hanya mereka yg tersisa di sana, sebab anak 1-2 sedang melakukan praktikum di lab fisika."Baiklah" jangan kira itu Felix maupun changbin. Karena mereka berdua hanya diam menatap mr.shin dengan tumpukan tugas kelas masing-masing di tangannya.
Itu suara mr.shin yang merasa tidak ada respon lanjutan dari 2 murid di hadapannya.
Felix dan changbin menunduk tanda permisi kepada Mr.shin dan berlalu menuju kantor tanpa bicara.
Kalau kalian berharap ada interaksi antara mereka.
Maaf anda kurang beruntung.
Ya mereka tidak bicara satu sama lain, melirik pun tidak.
Hanya Felix yang membuntuti changbin lalu meletakkan tugas ke meja mr.shin dan berpisah di depan kantor. Sebab arah tujuan mereka berbeda.
Itu adalah pertemuan pertama mereka. Terlalu biasa, tidak membekas kenangan.
aPaSIh yang di harap kan dari Felix yang diem dan changbin yang cuek. Jawabannya gak ada. Gak bakalan ada yang ngomong. Apalagi mereka gak kenal kan.
Eh, kan itu berlaku karena mereka gak kenal kan. Ehe kalau kenal beda lagi gitu? Ehe
"Woy bin!" Chan menyapa changbin yang duduk di bawah pohon di pinggir lapangan.
"Hmm, tumben?" Changbin heran ngapain ini bocah ke sekolahannya.
Chan ini seorang alumni tahun kemarin. Dia juga teman dekat changbin tapi di luar sekolah. Sebab mereka di kenalkan melalui bisnis untuk pertama kalinya.
"Ada sedikit urusan, biasalah nyonya besar kangen sama anak kesayangannya" helaan nafas terdengar oleh changbin
Changbin memang jarang berbagi cerita dengan Chan. Namun mereka seolah-olah mengerti masalah satu sama lain tanpa perlu bicara lebih.
"Lu juga ngapain di sini?" Changbin hanya diam karena pertanyaan ini. Dia hanya ingin saja di sini.
'seungmin diem gak lu heh!'
'lix bantuin gue heee, haechan jahat lixx'
'he kalian udah dong'
'felix jangan biarin renjun kesini! Dia komplotan haechan'Samar-samar atensi dua pria di pinggir lapangan itu berpindah ke taman yg ada di sebrang. Ada tiga anak yang lagi kejar-kejaran dan satu anak cuman lihatin mereka sambil terkekeh pelan.
"Yang mana?" Chan bersuara kembali tanpa mengalih kan pandang. Tapi changbin tetap bungkam
"Jangan yang kayak puppy,itu punya gue" Chan berucap lagi sambil berdiri dari duduk nya.
Chan hendak beranjak dan menuju ke parkiran lagi untuk menunggu seseorang di sana tapi suara datar changbin menghentikannya.
"Yang diem" lalu berlalu meninggalkan Chan yang menyunggingkan senyuman tipis.
"Dasar, si kutub satu ini. Bisa juga ya" lirih Chan sambil sibuk mengetikan pesan untuk seseorang.
"Udah hey" seungmin mengambil duduk di sebelah Felix sambil menyambar air meneral yang di sodorkan Felix.
"Kok cuman seungmin doang! Kita manaa" haechan mengerang tidak terima dengan perlakuan Felix ini. Kan yang lari - larian bertiga, yakali yang di kasih minum cuman satu doang.
"Ini nih, minum nya pelan-pelan" Felix memberikan dua botol air lainnya ke haechan dan renjun.
Mr.wolf
Parkiran, mobil biasanya."Ayo pulang, udah mau sore. Chan nanti malem kumpul kagak?" Felix berdiri dan mendekat pada haechan.
"Serah lu lah, gue mah Always" haechan nyengir lucu waktu Felix menatapnya datar.
"Kalian jangan terlalu sering ngelakuin itu. Ini bukan saran. Tapi cuman permohonan dari sahabat, ngerti" renjun membuka suaranya serius dan menatap Felix dan haechan bergantian.
"Iya renjun sayang~" Felix sama haechan senyum dan memeluk renjun untuk membujuk dia agar tidak marah.
"Udah ya, aku pulang dulu Babay" seungmin segera berlari meninggalkan ketiga temannya yg lebay itu.
"Lama banget sih, ngapain aja?"
"Biasah basa-basi dulu"
"Yaudah ayo"Malam nya, Felix keluar dari apart nya dengan jaket dan sarung tangan lengkap di tubuhnya. Fyi Felix ini udah tinggal sendiri karena gamau tinggal sama keluarganya.
"Hey lix" sapa haechan yang lagi duduk di sofa ruangan itu.
Felix dan haechan ini bukan anak malam yang suka minum dan balapan atau tingkah urakan lainnya.
Yang di maksut kumpul itu ini nih.Ini adalah tempat nongkrong nya temen SMP haechan dan Felix yang memiliki kesamaan. Mereka sama-sama butuh waktu belajar lebih dan mantan atlet bela diri yang gak boleh ikut lagi oleh keluarga mereka. Alasannya satu, gak pantes.
Renjun ngelarang mereka karena mereka kadang kalo belajar lupa waktu.
Mereka sering di sebut "sweeter"
Terdiri dari
- Lee Felix
- Lee haechan
- Kim chaewon
- Lee Jeno
- Kim minju
- Kim jung EunIya mereka terdiri dari triple Kim dan triple Lee
Dan mereka sepupuan. Alias satu keluarga.
------
Segini dulu yaaah
Maaf tapi alur nya niat nya aku bikin slow gitu...Belum ada changlix nya ini, sabar sabar
Dua chapt lagi, baru moment mereka melimpah._milco
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUB : Changlix
أدب الهواةBagaimana jadinya Seorang pendiam yang tanpa ekspresi dan irit bicara Dan Seorang yang dingin, cuek, dan judes. Mereka jadian! Kayak gimana sih jadinya. Apakah yang terjadi sehingga mereka memutuskan bersama. This bxb story' Changlix! Area With a...