waktu menunjukkan pukul 7.15,Sudah saatnya jam pelajaran pertama dimulai. Ruangan berukuran 8×6m2 itu mulai dipenuhi suara riuh anak anak ketika tak ada satupun guru yang memasuki kelas mereka. Di barisan pertama paling kiri, shaf pertama, Rania tengah sibuk membolak balik setiap lembaran buku bersampul coklat yang ia pegang, mengabaikan kericuhan kelas yang mulai tercipta. Sesekali ia menorehkan tinta pada halaman dibuku itu, kemudian mencoretnya,dan menulisnya lagi di halaman baru. dahinya berkerut ketika apa yang ditulisnya tak sesuai dengan yang diharapkan.
"Eh pak iman dateng!" seru Ajril,Sang ketua kelas, memfokuskan pandangannya pada suatu objek dari balik jendela.
pak iman,guru fisika sekaligus wali kelasnya tengah berjalan menuju ke kelas mereka.anak anak mulai berhenti dari aktivitasnya,semua fokus tertuju pada Ajril. Suara riuh mereka mulai tak terdengar lagi saat mendengar kalau pak iman akan segera datang. Rania yang awalnya sibuk dengan buku bersampul coklatnya pun ikut berhenti dari aktivitasnya,menyimpan buku di bawah meja. Keheningan mulai menyelimuti kelas mereka.
"eh, tapi pak iman dateng sama siapa ya? kayaknya baru liat" ujar Ajril lagi, matanya menyipit,memperhatikan objek dengan detail.
"siapa jril?" tanya Irwan teman sebangkunya.
Ajril menggelengkan kepala, matanya masih tetap terfokus pada objek yang sama.derap langkah pak iman semakin terdengar jelas. hingga suara deritan pintu mulai terdengar,memecah Keheningan kelas. pak iman melangkah masuk diikuti oleh langkah seseorang di belakangnya. Mata seluruh siswi di kelasnya membulat penuh ketika orang yang bersama wali kelasnya melangkah masuk,tak terkecuali Rania, yang membedakannya adalah jika teman temannya menatap takjub orang itu karna ketampanannya,Rania menatap tak menyangka kalau dia akan sekelas dengannya.
"Assalamualaikum anak-anak" ujar pak iman, memecah keheningan kelas. Meletakkan buku buku yang ia bawa di atas meja guru. Melempar senyum penuh kebijaksanaan pada siswa siswi di hadapannya. Anak anak menjawab salam pak iman secara serempak.
"Anak-anakku Alhamdulillah hari ini sekolah kita kedatangan siswa baru yang mudah mudahan bisa mengharumkan nama sekolah kita ini" lanjut pak iman, merangkul bahu lelaki itu dari belakang.
"silakan perkenalkan dirimu nak!". Dia mengangguk,menuruti perintah pak Iman. Suasana kelas menjadi hening kembali.
Beberapa siswi masih menatapnya dengan tatapan yang sama. Melempar senyum manis pada lelaki yang tengah berdiri di depan kelas.
Wajar kalau mereka menatapnya seperti itu, karena dilihat dari sisi manapun dia memang tampan. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung,matanya indah dengan bulu mata yang panjang,bibirnya merah,rambutnya hitam berkilau. Kalau dilihat sekilas ia mirip salah satu member boyband kpop terkenal, bahkan mungkin lebih tampan dia. Maka tak aneh jika setelah ini dia jadi incaran para siswi disekolah barunya.
"Perkenalkan nama saya Anggara, kalian bisa panggil saya angga, saya pindahan dari SMA putra bangsa,dan saya harap kita bisa berteman baik" tuturnya,menyunggingkan senyum yang menampakkan gigi gingsulnya.
SIswi-siswi itu memekik heboh, menyapa Angga dengan tatapan genit. Angga hanya tersenyum,ia sudah terbiasa dengan situasi ini.namun ada satu hal yang tidak biasa yakni Rania,berbeda dengan siswi-siswi lainnya yang kegirangan ketika melihat senyuman Angga, Rania malah memutar bola mata jengah,tak mempedulikan Angga yang berdiri di depannya."Yah.. baiklah nak Angga, silahkan duduk di bangku yang masih kosong" ujar pak iman, menepuk singkat bahu Angga,tak lupa dengan senyum bijaknya. Angga mengangguk, dan melangkah menuju bangku Rania.
"Ngapain lo di bangku gue?" Ujar Rania ketus ketika Angga mendudukan diri di sebelahnya.
"Nggak ngerti bangku kosong ya" jawab Angga dingin. Mengeluarkan buku dan pulpen dari tasnya.
Rania berdecak sebal,lalu memutar tubuhnya.mengedarkan pandangan ke sekeliling kelas, ternyata semua meja memang sudah terisi penuh,hanya mejanya yang kosong,itu sebabnya Angga duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knight Above The Light
Teen Fiction"Pernahkah berpikir kalau hidup tak sesederhana yang kita bayangkan? kira kira apa yang terlintas dibenak kalian,jika mengingat kata hidup? Pernahkah terlintas di benak kalian, kalau ada sesuatu yang tersembunyi di balik semua yang nampak, ada hal y...