[2016]
"KEBAKARAN!!!!"
Ke 6 anak yang sudah mulai dewasa yang kini sedang tidur itu langsung segera bangun, melihat keadaan sekitar yang sudah di kelilingi api dan asap tebal, Mark— yang kala itu sudah berusia 17 tahun langsung berlari dan menuntun adik adiknya itu untuk keluar dari bangunan, juga membangunkan Heejin dan juga Shuhua yang masih tertidur di kamarnya.
Mark berteriak, meminta tolong kepada warga sekitar. Tetapi si api ini benar benar terlalu besar— dan melahap seluruh isi bangunan.
Dan ada yang Mark lupa,
Bunda Taeyeon dan Bunda Seohyun yang masih tertidur di kamarnya.
Panti asuhan Auberon sudah benar benar tidak bisa lagi di selamatkan. Begitu juga dengan Bunda Seohyun dan Bunda Taeyon.
Jaemin menunduk pasrah, sambil mengusap lembut kepala Jisung yang sudah lemas di pangkuannya, dan menangis.
"Tuhan... Jaemin sama temen temen mau tinggal dimana?..."Warga sekitar berbondong bondong untuk menyelamatkan anak anak dari kobaran api, dan di kala itu— suatu mobil sport besar datang dari arah timur.
Pintu mobil terbuka, menampakkan seorang lelaki dengan tubuh besar atletis. Haechan mengenalinya.
Lee Donghae. Lelaki yang mengadopsi Chenle."Ayo masuk ke mobil dulu," Ucapnya panik.
Tanpa berpikir panjang lagi, Mark beserta ekor ekor nya itu masuk ke dalam mobil, dan semuanya tampak tercengang melihat Chenle yang duduk di kursi belakang dengan tampilan barunya.
Jisung yang tadi sudah lemas karena terlalu banyak menangis, mendadak bersemangat lagi untuk menyapa teman terdekatnya itu.
"CHENLE!?"
Muka Jisung seperti sudah menyimpan banyak harapan, matanya berbinar binar seperti orang yang menemukan sebagian dari jiwa nya yang hilang. Dirinya sudah tidak kuasa lagi menahan rasa rindu selama 2 tahun terhadap Chenle.
"Ini beneran Chenle 'kan!?"
Chenle tampak tidak menggubrisnya, dan melepas headphone birunya sambil berkata kepada Ayah nya, "Daddy. Ngapain sih bawa gembel ini ke mobil kita?"
Jaemin reflek membulatkan matanya. Chenle yang ia kenal bukan seperti ini.
Chenle— Benar benar berubah. Totally Changed.Lee Donghae yang sedang menyetir itu tampak gelisah dan merasa bersalah atas perkataan yang di ucapkan anak angkat nya. "Ah— Chenle kok ngomong nya gitu?"
"... Mark dan yang lainnya, kalian ikut tinggal di asrama milik kita aja ya? Ya walaupun itu lebih mirip rumah. Seenggaknya kalian boleh pake sampe kalian gede,"
Sebuah asrama? Seperti— tempat tinggal dengan kamar yang banyak untuk ke 8 orang itu tinggal hingga ia besar?
"Om? Beneran?" Tanya Haechan antusias.
"Om, makasih ya?"
Jaemin, Jeno, Jisung, Haechan, Mark, Renjun, Heejin, dan Shuhua tidak dapat lagi membendung rasa senangnya.
"Pokoknya jangan sampe mereka tinggal di rumah kita yaChenle gak akan sudi tinggal sama gembel gak punya orang tua kayak mereka,"
Jika kondisi nya bukan disaat seperti ini, Jaemin dan Renjun sudah siap sedia paling depan untuk baku hantam bersama Chenle.
Dasar belagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELTSAM | NCT Dream
Fanfiction[Ft. 王怡人, 葉舒華, 박정현.] -• [ was #4 on shuhua ]. Semua berawal ketika Panti Asuhan Auberon terbakar. Dan meninggalkan kenangan yang sangat mendalam bagi Mark dan kawan kawannya.