main

13 2 0
                                    

Seorang siswi perempuan menarik paksa tangan seseorang yg kerap kali di panggil nerd menuju gudang belakang sekolah.

"Eh nerd lu gk ush so cantik deh!"ucap siswi ber namtag siska."lu tuh gk pantes sekolah disini!dasar sampah!"lanjut siska sambil mendorong bahu nerd tersebut atau yg bisa di panggil naya.

Naya hanya diam tanpa ekspresi apapun.tak memberikan reaksi.siska pun di buat geram dengan tingkah naya tersebut.lantas siska menjambak rambut naya dengan kencang.

"Heh kalau gw ngomong tuh di jawab"ucap siska geram.

"Untuk apa?"ucap naya

"Hah?dih ngelunjak ya lo!"ucap siska makin geram karna dia merasa di permainkan oleh naya.

"Buat apa?apa kalo saya jawab kamu bakal lepasin saya?gk kn."ucap naya tenang.

"Dasar bi*ht,tapi emang bener juga sih lo.gw gk bakal lepasin lo semudah itu."ucap siska

Siska pun menyiksa naya dengan menampar kedua pipinya,menendang ,memukul,
Menjambak.tapi,naya tampak diam.tak mengeluarkan suara apapun seakan itu tidak terjadi padanya.ringisan pun tidak padahal sekarang seluruh tubuh nya di penuhi lebam.

Setelah dirasa puas siska pun hendak pergi dari gudang.tapii pada saat tanganya hampir memegang handle pintu.

"Permainan belum selesai"ucap naya pelan.tapi tetap terdengar oleh siska.siska menoleh dengan mengerutkan dahi nya bingung.apa yg di maksud naya.

Naya pun bangkit dari tersungkurnya.lalu berjalan mendekati siska yg bergeming mencerna ucapan naya.dirasa aneh siska pun bertanya.

"Mau apa loh hah?!"ucap siska.

"Melanjutkan permainan"ucap naya singkat sambil terus berjalan kearah siska.

"Hah?"ulang siska tidak mengerti.

"Sekarang giliranku"ucap naya lagi saat sudah sampai di depan siska dengan jarak hanya terpaut beberapa senti.siska masih bergeming.

Tiba-tiba naya mengeluarkan sesuatu benda yg mengkilat.sebuah pisau cater.siska pun terkejut lalu berusaha kabur dengan hendak membuka pintu tapi gagal.

"Kau lupa?"ucap naya sambil menunjukan sesuatu pada siska yg ketakutan.ya sebuah kunci.

"Ba-bagaiman bisa?"tanya siska gemetar.padahal seingatnya tadi dia menyelipkan kunci itu di saku bajunya.dia tak tau saja kalo kunci itu sengaja di ambil naya pada saat siska mulai menyiksa nya tanpa sepengetahuan sang empunya.

"Bisa mulai?"tanya naya

"Ti-tidak jangannnn aaarghh"teriak siska tapi terlambat.naya sudah menancabkan cater itu ke perut siska.lagi lagi lagi  lagi dan lagi.dan tidak akan ada yg mendengar karna sekolah sudah sepi.ya ini jam pulang sekolah.

Naya pun berhenti setelah melihat siska yg tak berdaya dan sudah tak bergerak.darah berceceran di lantai dan di tangan naya.entah berapa kali dia menusuk siska dia tak menghitung.

"Hem manis"ucap naya sambil menjilat darah di tanganya. Kemudian bergegas pergi.tapi sebelum pergi dia menancabkan sekali lagi caternya.bukan di perut tapi di kepala siska lalu mendorongnya sampai terbentur meja tak terpakai.naya pun pergi.

Setelah diluar, dia melihat sekeliling nya dan benar sekolah sudah sepii dia pun memasukan caternya ke saku roknya lalu melenggang pergi seakan tak terjadi apa-apa.

psycopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang