Bab. I#1. Destiny

2K 150 9
                                    

Naruto©Masashi_Kishimoto
Fanfiction Indonesia

Pair : SasuHina

Segala typo(s) dan lainnya harap maklum.

Selamat membaca!
__________

Koibito

Dorr ... Dorr ... Dorr!!!

"Cepat cari dia! Jangan biarkan lolos begitu saja, atau kita semua akan menanggung akibatnya?!!"

"Yaaa!!!"

     Beberapa orang perpakaian hitam dengan pistol di tangan mereka, berlarian mengejar seseorang. Walaupun saat ini cuaca sedang hujan, tidak menghentikan orang - orang itu.

.

.

.

"Sialan! bahuku tertembak,"  geramnya.

     Seorang pria terus berlari dengan memegangi bahu sebelah kirinya. Darah mengalir keluar dari luka tembak yang ia dapatkan. Bunyi kecipakkan air di jalanan yang basah akibat hujan saat ini, menambah aliran darahnya bercampur dengan air hujan. Ia terus saja berlari mencari tempat yang aman untuknya saat ini. Menghindari orang - orang yang menginginkan dirinya tertangakap atau tewas.

     Bukannya pria itu takut atau tidak mampu melumpuhkan mereka semua. Hanya saja, keadaannya saat ini tidak memungkinkan. Itu karena seseorang yang telah menjebaknya tadi. Ini semua di luar perhitungannya.

...

Koibito

At another place.

"Hahh ...! Sampai kapan hujan akan berhenti, ya!?"

     Helaan napas dari seorang gadis saat dirinya menatap air hujan yang tampak enggan untuk redah, dari balik kaca jendela dapur rumahnya. Memang dari semalam hujan turun hingga sekarang, mengguyur setiap atap rumah - rumah penduduk kota kecil ini. Kota tempat dimana dirinya lahir dan tumbuh.

     Waktu masih menunjukkan pukul lima pagi. Masih pagi buta memang. Namun, untuk dirinya yang hanya hidup sebatang kara, jam seperti ini termasuk siang. Sebab ia harus bergegas pergi bekerja di sedikit waktunya sebelum berangkat ke sekolah sebagai pengantar susu koran. Sedang di luaran, langit masih setia menjatuhkan milyaran airnya ke bumi. Membuat sebagian orang lebih memilih untuk bergelung di bawah selimut tebal nan hangat.

     Berbeda dengan dirinya yang harus pergi mencari sedikit tambahan koin yen. Meski dengan berat hati juga tekadnya, gadis itu akhirnya menerobos hujan gerimis. Berjalan keluar menuju beranda samping rumah sederhana peninggalan orang tuanya. Gadis itu mengeluarkan sepeda tuanya. Setelah menguncui pintu rumah serta pagar.

     Tidak lupa pula ia memakai jas hujan untuk melindungi tubuhnya dari air hujan tentunya. Gadis itu mulai mengayuh sepedanya, melewati jalanan yang masih basah juga terlihat sepi. Hanya ada satu, dua orang saja yang berlalu lalang.

"Padahal menurut ramalan cuaca, hari ini akan cerah." gerutuhnya sebal. Ia tetap melajukan sepedanya menuju tempat dimana ia akan memulai pekerjaannya. "Ohayou, Ojisan!" sapanya saat ia sudah sampai di sebuah rumah milik seorang Kakek tua untuk mengambil susu dan juga koran.

KoibitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang